🌺3🌺

38 3 0
                                    

Duarrr.. dar.. darr.. duarr..

Swrrrrooooooosshhh... bruuuussssshhh..

"AAAAHHHH... MODAAAAAAARRRRR..."

Berbagai macam bentuk penyiksaan jenis baru disebut latihan sparta metode self-abuse camp pelatihan UA terasa lambat. Matahari mulai naik. Belum sampai di ubun-ubun, tapi rasanya nyawa nyaris lepas dari sana.

Beberapa orang di gunung, ada yang di lembah, ada pula di tengah hutan. Murid kelas A dan B jurusan pahlawan UA tersebar disekitar sana.

Katsuki bisa lihat gadisnya di dalam balon manusia, menggelinding berulang-ulang menyiksa diri dalam gravitasi nol, sementara dia sendiri terjebak dekat si IcyHot. Todoroki dalam drum isi air bergantian pakai es dan api.

"Shineee*!!"

Duarrr.. duarr.. duarr..

Mencelup dua tangan di air mendidih demi keringat maksimal lalu melepaskan ledakkan raksasa ke langit menyamai waktu festival olahraga melawan Uraraka. Perempuan imut yang nyaris menguburnya hidup-hidup pakai satu ton bekas bangunan.. berulang-ulang.

Tulang terasa seperti jeli, kulit melepuh berteriak berhenti. Disatu sisi dia juga harus bisa meledak di suhu minus yang tiba-tiba berhembus keras dari samping. Tenggorokkan Katsuki menjerit kering minta segalon air. Sampai jam 12 pria itu  tidak merasa butuh pergi kencing.

Teng.. teng..

"Berhenti semua, waktunya makan siang nyaa.."

Setidaknya para bibi tua berkostum kucing itu tidak terlalu mengabaikan peri kemanusiaan.

Ketika Aizawa mengatakan piknik dan kemah, tiga hari silam, orang-orang bodoh di kelas tidak menaruh curiga. Katsuki sendiri sama bodohnya mengharapkan hal normal dari UA. Dan neraka seperti hari ini berjalan kira-kira sebulan liburan musim panas, kalau tidak ada gangguan. Demi menjadi kuat dengan cepat sah-sah saja lah.

"Gahh ga tahan pengen c*li.."

Si sialan ini nyaris membuat nasi dan ikan masuk ke pipa lain. Katsuki mendelik pada satu-satunya boncel mesum yang memperlihatkan isi kepala cabulnya sebebas mungkin. ".. ini camp campuran, tiap hari liat tetek Yaomomo, tanktop melayang Hagakure, pinggang singset Mina, pantat semok Uraraka. Kuakui iman kalian tebal tapi Mineta kecil ini setipis kesabaran Bakugo. Aaahh.. Kirishima, bantulah sedikit."

Katsuki sudah mengkerut kesal dengan tangan mengepal. Si boncel itu hanya tau pantat saja, Uraraka gemoy Ochako bulat melayang imut maksimal plus ultra lebih daripada itu. Oh, tapi mau bagaimanapun Mineta si cabul tidak bisa menyebut huruf U dari nama Uraraka dengan mulut kotornya, terutama bahasan yang dia ungkit sungguh biadab.

Tapi dia menahan diri.

Biarkan Mineta jadi bahan tertawaan para pria disini. Setidaknya dia punya sedikit akal sehat tidak menggeram dengan suara terlalu keras sampai terdengar oleh para betina.

"Bro, kita malah salut sama isi pala lu yang masih bisa mikir gituan. Haha.."

"Sero ada betulnya Mineta. Di latihan tidak manusiawi ini, otak kita semua cuma mikirin besok masih bisa hidup apa tidak. Ckck.."

Mineta menyeringai, mengejek, "tidak kusangka, jangan menyangkal hormon remaja kalian semua. Dengar, hal-hal mesum seperti ini adalah oasis di padang tanpa harapan. Setidaknya aku butuh paha mulus Uraraka agar tetap waras.."

Kaboomm..

"MAKAN TUH SIALAN!! lama-lama risih juga denger tu bocah, cih, dengar Cebol, sekali lagi kau buka tuh mulut dan kudengar ocehan tidak berguna lagi, kugrill tytid kecil kotor itu sampai kau mandul baru paham."

Her, Him and His Childhood FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang