'Déjà vu. Seperti itulah yang aku rasakan saat bersamamu’
***
Dua minggu telah berlalu. Tak terasa, Seungwan akhirnya mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sejauh ini, tak ada yang mengganggunya. Posisinya saat ini sebagai asisten pengacara dari departemen khusus yang membela kasus terkait Hukum Bisnis. Belum lama, ia baru seminggu berada di posisi ini. Entah bagaimana, ia terpilih untuk mendampingi seorang pengacara senior dalam memenangkan setiap kasus sebagai seorang asisten, padahal sebelumnya, ia hanya bertugas mengumpulkan data-data terkait klien. Namun, berkat ketekunan sang gadis selama seminggu sebelumnya, serta posisi asisten salah satu pengacara tersebut tak ada yang mengisi, maka akhirnya Seungwan lah yang terpilih. Seungwan benar-benar terkejut. Ia tidak menyangka bahwa kinerjanya yang tekun dan rajin selama ini, tidak sia-sia.
Tentu saja Seungwan sangat bangga. Ini adalah awal yang baik untuk karirnya ke depan. Magang di firma hukum yang sangat terkenal ini, merupakan suatu kebanggaan yang besar untuk Seungwan. Saking terkenalnya, kabarnya Firma Hukum Min’s Lawyer hanya memiliki persentase kekalahan kurang dari 5%. Yah, meskipun Seungwan telah melihat sedikit sisi ‘lain’ firma hokum ini. Toh, dia juga tak akan peduli. Anggap saja lantai 20 hingga lantai 25 itu tidak ada. Seungwan bahkan tak ingin mengingat apalagi kembali kesana.
Satu hal lagi yang sangat Seungwan syukuri lagi adalah bahwa dalam dua minggu ini, ia tak pernah sekalipun bertemu dengan Tuan Bajingan a.k.a Min Yoongi. Hal tersebut cukup membuat Seungwan dapat tersenyum penuh setiap harinya. Entahlah, biasanya lelaki itu akan muncul di lobi sebelum naik ke lantai teratas, namun kali ini sama sekali tak terlihat. Yah, siapa peduli? Pikir Seungwan. Ia senang. Ia benar-benar menjalani harinya dengan tenang.
Saat ini, Seungwan sedang sibuk menyiapkan berkas-berkas yang akan dibawa untuk sidang yang sebentar lagi akan ia hadiri. Tentunya, ia menyiapkan berkas tersebut untuk Mr. Theodore, atasannya saat ini, juga merupakan seorang pengacara senior disana. Ia masih muda, umurnya bahkan baru saja menginjak usia 30 tahun. Wow, Seungwan sangat terkejut begitu mengetahuinya pertama kali.
“Wendy—ah, Seungwan?”
Seungwan mendongak, lalu tersenyum. “Wendy saja tidak masalah, Sir. Saya lebih suka mendengarnya.”
Meskipun Seungwan selalu memanggil Mr. Theodore dengan sopan. Rupanya lelaki itu, lebih senang memanggil hanya dengan nama. Bahkan, lelaki itu tak segan untuk meminta Seungwan memanggilnya hanya dengan nama juga. “Baiklah-baiklah, Son Wendy. Jangan memanggilku dengan sebutan itu. Aku merasa lebih tua mendengarnya, hahaha.”
Seungwan tersenyum kikuk. Kadang-kadang, ia merasa aneh dengan atasannya itu. “Lalu, saya harus memanggil Mr. Theodore dengan sebutan apa?”
“Leo. Leonard. Atau …?”
“Uhm, Sir? Saya rasa itu sedikit …”
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book II] My Boss Is A Criminal
Romance#MyKingPt.2 On-Going 18+ Son Seungwan atau Son Wendy, Mahasiswi tingkat akhir, Jurusan Hukum di Seoul University dipilih menjadi salah satu Mahasiswa yang akan mengikuti program magang di Amerika Serikat. Selama enam bulan penuh, Seungwan akan ting...