"Terkadang, apa yang terlihat di depan mata, tidak menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi."***
Gema tawa anak-anak terdengar begitu nyaring saat Seungwan melangkahkan kakinya pertama kali di tempat ini. Ya, bersama Yoongi, Namjoon, serta orang-orangnya, mereka ternyata mendatangi sebuah rumah sakit yang terlihat baru saja selesai di renovasi.
Rumah sakit ini tampak telah berdiri sejak lama, dilihat dari struktur bangunannya yang terlihat tua dan terdapat beberapa retakan, namun terlihat klasik. Desainnya cukup memanjakan mata walau sebenarnya sudah ketinggalan zaman.
Begitu sampai ke bagian dalam rumah sakit, semuanya terlihat menyambut. Terutama kepada Yoongi, ada begitu banyak jajaran dokter dan perawat yang menanti dirinya untuk segera menyalami tangan Yoongi.
Hal tersebut sontak mengundang tanda tanya Seungwan. Mengapa mereka kemari? Dan apa hubungan Yoongi dengan rumah sakit ini?
Tenggelam dalam fikirannya, Seungwan segera tersadar begitu dirinya merasa terpanggil. Seungwan mengerjap, kemudian melangkahkan kakinya mendekati Yoongi yang sedang berbincang dengan salah satu dokter disana.
"Dokter, perkenalkan, Son Wendy. Dia adalah sekretarisku mulai hari ini. Ke depannya, Dokter bisa menghubunginya jika rumah sakit membutuhkan sesuatu." Terang Yoongi, memperkenalkan Seungwan kepada seorang dokter usia lanjut yang dikenal sebagai pimpinan rumah sakit.
Seungwan tersenyum segera menyapa, meski tak tahu apa-apa. "Selamat pagi, Dokter."
"Selamat pagi, Nona. Perkenalkan saya Dokter Vincent, saya yang bertanggung jawab atas rumah sakit ini." Dokter Vincent kemudian beralih menatap Yoongi. "Ah, Tuan Min ... Aku pikir gadis yang bersamamu ini adalah kekasihmu." Sahut sang dokter disusul gelak tawa.
"Aku tidak mengencani siapapun, Dokter." Yoongi ikut tertawa.
Tawa Yoongi yang tiba-tiba terdengar itu, sukses membuat Seungwan seketika menatapnya. Tawa lelaki itu begitu renyah, hingga membuatnya sampai tersenyum lebar. Oh, orang ini ternyata bisa tertawa lepas juga, fikir Seungwan.
Tak ada Min Yoongi yang selalu memancarkan tatapan intimidasi, hanya sosok Tuan Muda yang tampak menghormati orang yang lebih tua.
"Yeah. Bagaimanapun, terima kasih Tuan Min. Rumah sakit benar-benar sangat berterima kasih kepadamu. Ah, dan anak-anak itu, mereka telah mendapatkan kamar mereka. Mari kuantarkan." Dokter tersebut terlihat begitu riang, menjulurkan tangannya untuk menuntun Yoongi mengikutinya.
Seungwan beserta Namjoon dan lainnya mengikuti dari belakang.
Seungwan menyamakan langkahnya dengan Namjoon, kemudian berbisik. "Bolehkah saya bertanya sekarang?"
Namjoon menaikkan sebelah alisnya. Tidak mengerti mengapa Seungwan harus meminta izin. "Tentu. Mengapa tidak?"
"Aturannya. Saya dilarang bertanya." Seungwan mendelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Book II] My Boss Is A Criminal
Storie d'amore#MyKingPt.2 On-Going 18+ Son Seungwan atau Son Wendy, Mahasiswi tingkat akhir, Jurusan Hukum di Seoul University dipilih menjadi salah satu Mahasiswa yang akan mengikuti program magang di Amerika Serikat. Selama enam bulan penuh, Seungwan akan ting...