03|manismu dikala hujan

318 218 77
                                    

"Berkatmu aku merasa di cintai"


Sejak kejadian Renata dan Arya waktu itu membuat keduanya semakin dekat dan jadi lebih akrab, Arya jadi lebih tau tentang Renata, namun hanya sebagian masih ada banyak lagi yang Arya ingin tau.
Waktu terus berlalu, sekolah manjadi menyenangkan berkat kehadiran Arya, bagi Renata Arya adalah orang yang menyebarkan hal positif yang handal.

Jogjakarta, 6 Maret 2013

Renata sedang menunggu hasil ulangan hariannya di ambil, dia merasa takut kalau nilainya akan turun atau akan jelek. Ia tak mau di pukul oleh orangtuanya lagi karena nilainya jelek. Semua mapel harus Renata kuasai, dan dia benar-benar harus mendapatkan nilai yang sempurna.

"Ayu Renata sari"

Panggil sang guru. Renata sontak berjalan menuju tempat gurunya, ia gugup jika seperti ini bagaimana jika nilainya benar-benar turun dan jelek malam ini dia bisa habis.

Saat kertas ulangannya sudah di tangannya dia melihat dan benar saja nilainya lebih rendah dari biasanya.
"Terimakasih Bu" ujarnya dan kembali ke tempat duduk.

Arya sontak bertanya pada Renata, karena dia tau kalau Renata sedang merasa tak puas dengan hasilnya.

"Kenapa ren?"
"Gak papa"
"Bohong kalau gak papa, nilainya jelek ya?"

Percakapan mereka terhenti karena guru mereka berbicara.

"Baiklah itu saja nilai ulangan kalian, silahkan buku halaman 127 kita selesaikan materi kita karena sebentar lagi akan ada UAS, jadi harus cepat-cepat menyelesaikan materi"

Karena Renata tak mau menjawab pertanyaan Arya dia hanya diam dan melakukan apa yang ibu guru perintah.

Arya pun sama, dia tak mau memaksa Renata untuk menjawab pertanyaan Arya dengan cepat.

Satu jam berlalu, pelajaran kini telah usai dan bell waktu istirahat berbunyi.

"Sekian dari ibu, saya permisi ya"

"Iyaa" jawab seisi kelas.

Arya menghampiri Renata untuk menanyakan hal yang sama, namun tetap tak dijawab oleh Renata.

"Aku tau kok ren, jangan takut. Kamu udah berusaha jadi ini gak sia-sia, toh nilaimu cuma 85 itu memuaskan loh"

Renata yang sedang membereskan buku-bukunya terdiam sejenak, dan menggigit bibirnya.

"Itu kan menurut kamu" ujar Renata dan ia kembali membereskan buku-bukunya.

"Iya, menurutku itu Bagus kok. Orangtuamu pasti ngerti, karena kamu udah berusaha untuk mendapat nilai sempurna"

"Kalau kamu bilang kaya gitu aku jadi makin takut"

"Kamu gak yakin?"

"Bukannya tidak yakin, karena itu memang benar. Kamu tau apa tentang keluarga ku, kamu tidak tau bagaimana mereka"

Arya terdiam, memang benar dia tidak ada hubungannya sama keluarga renata, jika dia seperti ini rasanya dia seakan ikut campur di keluarga renata.

"Hmm, maaf ya. Aku emang gak tau tentang keluarga kamu, aku cuma mau hibur kamu aja biar gak terlalu sedih" ujar Arya dan mendapat anggukan dari Renata.

Jogjakarta Dan Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang