12|Buruk

121 70 69
                                    

"Entah apa yang mereka pandang dariku, sampai-sampai aku terlihat menjijikkan di depan mereka"
-renata

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jogjakarta, 2 Maret 2013

"Selamat pagi nona, hari ini bawaannya banyak banget" ucap Arya ketika sampai di depan rumah Renata.

Pagi hari Arya datang menjemput Renata untuk berangkat sekolah bersama seperti biasa, Arya sengaja datang dengan sangat pagi karena takut kalau Renata akan berangkat duluan dan meninggalkannya.

"Pagi juga tuan" Renata balik sapa pada Arya, dan langsung naik ke motor Arya untuk segera berangkat.

"Udah ni, kok gak jalan?" Renata kini sudah naik dan siap untuk berangkat, tapi motor Arya tak kunjung jalan membuat Renata bertanya.

"Belum, pegangan dong" jawab Arya santai dan belum juga menyalakan mesin motornya.

"Udah pegangan, ni di belakang"

Arya melihat kebelakang motornya dan benar saja, Renata berpegangan di belakang dengan kedua tangannya.

"Aduh cinta, pinggangku nganggur loh. Masa pegangan di belakang sih" ujar Arya sambil membenarkan pegangan Renata agar Renata berpegangan di pinggangnya.

"Pegangan yang kuat, nanti kamu terbang gara-gara keringanan"

"Ih apasih, aku gak keringanan ya. Aku makannya banyak"

"Haha, aku cuma bercanda kok sayang. Iya iya kamu makannya banyak"

✈️✈️

Keduanya sudah sampai di sekolah. Renata langsung turun dan merapihkan rambutnya yang sedikit acak-acakan karena terkena angin.

Arya memperhatikan Renata sebentar, lagi-lagi dia jatuh dalam pesona gadis yang ada di hadapannya sekarang. Entah mengapa paras Renata tak pernah bosan untuk dipandang dan dikagumi oleh arya.

"Kenapa si ar? Liatnya serius banget" tanya Renata masih fokus mengikat rambutnya yang sedang terurai.

"Gakpapa, suka aja aku liatin bidadari"

Renata hanya tersenyum tipis. Dia mencoba agar tidak malu karena dipuji oleh Arya, namun pipi mulusnya tak bisa bohong, pipinya selalu memerah ketika dia mendapat pujian yang dilontarkan oleh Arya.

"Udah dandannya neng?"

"Ha? Iya udah" Renata terkejut karena Arya berkata dengan sangat tiba-tiba ketika dirinya sedang melamun.

"Yaudah yuk masuk kelas"

Arya dan Renata mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah dan meninggalkannya tempat parkiran sepeda motor.

Dari kejauhan terlihat seorang gadis yang memandang keduanya dengan tatapan jijik, entah apa yang ada dipikiran gadis itu. Saat memandang Renata dia selalu merasa jijik dan benci.

✈️✈️

"Hari ini gua pusing banget huhu" Listya membaringkan kepalanya kebelakang kursinya sambil melihat atam langit-langit.

"Kenapa Lis? Gara-gara kepleset tadi?" Tanya Renata yang masih fokus menulis.

"Ini tugas gak habis-habisan ren, itu Bu dari kalau ngasih tugas banyak banget, mana kerjaannya cuma ngasih tugas doang terus nanti entah pergi kemana. Kan gua cape" keluh Listya di hadapan Renata dengan ekspresi yang benar-benar mendalami seorang yang memiliki banyak beban dalam hidupnya

Jogjakarta Dan Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang