Jogjakarta, 8 Maret 2013_
Pagi buta sekali Renata bangun untuk membersihkan diri, sekarang hari libur jadi dia harus menggantikan peran ibunya setiap pagi. Yaitu, memasak, mencuci, dan menyapu. Mungkin kesannya sedikit berat namun bagi Renata jika dilakukan dengan sepenuh hati akan jadi lebih mudah.
Sebelumnya juga dia sudah melakukan hukuman yang lebih berat dari ini semua
"Nyuci baju udah, apa lagi ya?"
"Nok, bapak berangkat jualan ya" tiba-tiba ayahnya keluar dari kamar dengan pakaian ala orang jualan bakso.
Renata yang melihat bapaknya hanya mengangguk dan mengiyakan bapaknya untuk berjualan di alun-alun.
"Oh iya pak, biasanya ibu ngapain lagi ya?"
"Udah, tugas ibu cuma kaya gitu aja kok. Kamu kalau mau main, main aja bapak gak ngelarang"
"Tapi pak, kayak ada yang kurang"
"Ws gapopo, nanti tak kerjain bapak kalo bapak inget"
Akhirnya Renata menaruh sapunya dan menghampiri ayahnya untuk bersalaman dan mengantar bapaknya sampai keluar rumah.
"Bapak bener-benar udah berubah. Makasih banyak ya Allah" Renata benar-benar bersyukur karena ayahnya sudah berubah drastis, sekarang dia seperti menyayangi Renata dan tak mau kehilangan Renata.
PIPP
PIPPSuara klakson montor tiba-tiba membuat indra pendengaran Renata terfokus pada seseorang yang menunggu di depan teras.
"Renataa!! Maenn yookkk!!" Suara yang yang sedikit keras itu membuat Renata malas, sudah ia tebak pasti Arya yang pagi-pagi sekali datang untuk mendatanginya entah untuk apa.
"Ngapain si tu bekantan" ucap Renata kesal sambil berjalan menuju pintu utama.
Saat pintu terbuka terlihat sosok orang yang sok tampan sedang duduk di atas motor sambil menyisir rambutnya yang kian sudah rapi dan basah akibat minyak rambut yang ia pakai.
"Selamat pagi Cinderella, belum mandi ya?" Ejek Arya masih memandang wajahnya di spion motor.
"Diih ngejek, udah mandi lah dari subuh. Emang kamu" timpa Renata tak terima dirinya di kata belum mandi padahal sudah
"Yaudah yok" Ajak Arya sambil menepuk-nepuk jok motornya. Renata bingung seketika tentang ajakan Arya.
"Kok diam aja sih? Ayok jalan-jalan mumpung hari Minggu"
"Emm yaudah deh, manut" Renata akhirnya masuk ke dalam untuk ganti baju terlebih dahulu sebelum pergi.
Setelah selesai Renata naik ke atas motor arya. Arya sedikit bingung, seperti ada yang kurang. Tapi biarlah, biar dia bergelut sendiri dengan pikirannya yang entah kongslet kemana.
✈️✈️
Seperti biasa, menaiki montor yang sudah menemani Arya dan Renata dari awal bertemu sampai pacaran.
Arya tentu sebagai laki-laki harus modal, dari awal bertemu sampai sekarang ketika akan bepergian bersama Renata dirinya selalu memakai montor kesayangannya, yaitu montor Kawasaki W175. Biar kesannya kaya dilan dan milea.
"Kita mau kemana sih?" Tanya Renata penasaran, pasalnya dari setengah jam dia dan Arya hanya muter-muter tak ada tujuan.
"Gak tau bingung" jawab Arya juga sama bingungnya.
Tiba-tiba di benak Arya ada suatu ide yang licik untuk mengerjai Renata.
Motor yang tadinya melaju tak terlalu cepat tiba-tiba di gass oleh Arya, sampai membuat Renata kaget dan panik hingga memeluk pinggang Arya kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jogjakarta Dan Kamu
Novela JuvenilKisah yang berawal dengan sangat manis namun berakhir dengan tragis. Sebuah kecelakaan pesawat pada tahun 2018 yang menewaskan 189 korban, dan salah satu korbannya adalah Raden arya. "Renata harus terus hidup, jangan takut sendiri karena Arya ada d...