Sile liat slip terakhir ye😘
Adelah sikit picture #RianArda
Ternyata seorang cewek namanya Feylie.
"Halo, Feylie...," sapa Rian.
Dia mencoba menebak kira-kira ada apa sampai Feylie menghubunginya malam-malam begini.
"Aku tau kamu belum tidur," balas Feylie dari seberang sana.
"Tapi jangan tidur terlalu malam ya, kan kasihan kalau esoknya kamu terlambat ke sekolahnya."
"Gimana aku bisa tidur kalau saat ini aku menerima telepon kamu." Rian sedikit menggerutu.
"Makasih ya, diam-diam ternyata kamu perhatian juga sama aku." 📞R
"Kamu tuh, geer banget jadi orang. Lagian, aku heran kok baru sekarang kamu sadar kalau aku perhatian sama kamu." 📞F
"Ih, siapa lagi yang ke-geer-an. Nggak juga tuh." 📞R
"Tapi, aku nggak yakin kalau kamu terganggu." 📞 F
"Ayo cepat katakan ada apa?" 📞R
"Ehm, sepertinya kamu memang terganggu saat ini" 📞F
"Udah bilang aja apa yang ingin kamu bilang, aku siap kok mendengarkan meski kamu bercerita sampai pagi nanti." 📞R
"Aku hanya mau bilang..." 📞F
"Apa ayo cepat bilang, jangan bikin orang penasaran gitu." 📞R
"Aku mau bilang selamat malam." 📞F
"Apa...? Hanya mau bilang itu doang, kayak nggak ada kerjaan lain saja." 📞R
Selanjutnya Feylie sudah memutuskan hubungan telepon. Dia tidak sempat mendengar kejengkelan Rian. Dia sengaja melakukan itu.
"Feylie... Halo..." Rian tidak percaya Feylie memutuskan pembicaraan begitu cepat.
"Dasar Feylie..." Dia mencoba menghubungi handphone Feylie.
Namun sudah tidak bisa karena handphone itu sudah tidak aktif lagi. Rian hanya bisa memandangi goresan yang belum selesai di atas lembaran diarynya. Akhirnya dia menulis kembali mengungkapkan suara hatinya dengan goresan. Aku suka bila dia ada, Sepertinya rasa itu membuat suka itu semakin nyata.
Aku bahagia ketia ada senyuman di bibirnya Dan semua rasa itu membuat rindu mulai menemani kala sendiri. Saat ini aku merindu, seperti malam merindukan rembulan sebelah. Hingga fajar tidak lagi terlewati dengan kegelapan. Tapi entah sampai kapan aku akan merindu.
Sementara malam kian merambat, berjalan sedetik demi sedetik meninggalkan peraduannya. Kian menepi mendekati fajar. Ketenangannya menjadi persemayaman kedamaian silih bergantinya mimpi-mimpi tidur.
Karena sebenarnya mimpi itu masih tetap menjadi kembang tidur, dan akan sima dikala sepasang mata mulai terjaga. Meski mimpi-mimpi itu menggores betapa indahnya sebuah kerinduan. Mungkin saja akan berwujud sebuah mimpi malam.
***
"Rian cepat bangun, hari sudah mulai siang," gerutu seorang wanita paruh baya sambil mengetuk pintu kamar Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave Your Lover
Teen FictionAda kisah yang perlu diceritakan dengan kelembutan. Ketika rasa itu begitu saja menelusup ke dalam relung hati. Berpendar dengan cahaya berkilauan menerangi setiap dinding jiwanya. Sepertinya sepasang matanya memancarkan kekaguman yang amat dalam. K...