EPS. 5

65 15 0
                                    

Dunia seolah-olah berputar dan melayang dalam gelap. Mimpi-mimpi aneh melintas di benakku, membingungkan seperti potongan teka teki pada saat yang bersamaan. Suara-suara yang samar terdengar seperti bisikan dari masa lalu, merentangkan benang-benang tak terlihat ke dalam pikiranku.

Ketika aku membuka mata, aku mendapati diriku terbaring di ruangan hampa. Rosetta duduk di sampingku dengan ekspresi cemas di wajahnya.

"Kau baik-baik saja, sayang? Aku khawatir," ujarnya sambil menggenggam erat tanganku

"Ini dimana Rosetta?" Tanyaku bingung sambil memperhatikan sekeliling yang merupakan ruang hampa

Rosetta lalu menjentikkan jarinya, dan kini kami sudah berada didalam rumah Rosetta lagi

"Nyonya Rosetta, ini barang barang yang anda butuhkan" ucap Erina sambil memegang kotak kayu berisikan bermacam benda

"Terimakasih Erina" ucap Rosetta sambil menerima kotak itu

"Yang mulia, apakah anda sudah selesai? Langit sudah mulai gelap.. kita harus segera kembali ke istana dan bersiap siap" ucap Erina

"Tapi aku masih ingin menanyakan banyak hal pada Rosetta" ucapku dengan perasaan yang masih gelisah

"Putri Agatha, aku akan mengirimkan surat jawaban pertanyaan mu nanti.. tidak usah khawatir dan jangan lupa untuk berkunjung lagi" ucap Rosetta lemah lembut

"Baiklah, ayo kita pulang Erina.. terimakasih banyak Rosetta"

"Tunggu... aku punya sesuatu untukmu" ucap Rosetta panik "nak, tolong kau jaga boneka kain ini baik- baik.. aku membuat ini agar kau tidak melupakan jati dirimu yang asli.. aku khawatir suatu saat magis yang menarik mu ke tubuh Agatha akan menghapus ingatanmu, dan yang paling penting jangan sampai ada yang melihat boneka ini" bisik Rosetta sembari menekankan betapa pentingnya boneka itu bagiku

"Baik Rosetta, aku akan menjaga boneka ini dengan sepenuh hati"

•••

Senja memancarkan warna-warna indah di langit saat aku kembali menjelajahi perjalanan pulang.

Erina menatapku dengan penuh semangat, "bagaimana hasil ramalan anda tadi yang mulia?."

"Rosetta bilang aku akan menjadi tuan putri yang berbeda" jawabku sambil tersenyum.

•••

Setibanya aku di istana bersama Erina, langit sudah gelap.. saat masuk kami di suguhkan pemandangan para pelayan yang sibuk menghias ruangan dansa. Para pelayan berlalu-lalang dengan gesit, beberapa dari mereka membawa ornamen hiasan ruangan sedangkan yang lain sedang menyusun meja meja bundar dan meletakan lilin beraroma di atas setiap meja.

"Apakah akan ada perayaan Erina?"

"Anda pasti berpura-pura lupa, benarkan? Haha.. ini persiapan upacara menuju kedewasaan mu putri Agatha"

"Upacara kedewasaan??!!!" Ucapku kaget

"Ya, besok adalah hari dimana putri Agatha secara resmi akan memakai mahkota dan setelah itu anda akan ikut akademi kerajaan untuk persiapan di masa depan menjadi ratu"

Baru saja aku merasa lega, kini aku dihadapkan dengan masalah baru lagi. Lagi lagi aku tidak bisa tidur untuk kesekian kalinya, ini semua masih mendadak bagiku... Bahkan untuk mencerna bagaimana bisa masuk ke dunia novel ini saja masih belum bisa diriku terima dengan akal sehat.

Sepanjang perjalanan menuju kamar, aku merenungkan semua kejadian apa saja yang sudah kulalui dan mencoba mengaitkan dengan alur novel yang seharusnya.

Ada dua perubahan besar yang sudah aku lakukan
1. Aku berhasil menggagalkan pertemuan Henry dan Grace
2. Aku berteman dengan Grace, sepertinya..

Dua hal ini sudah cukup membuat perubahan besar pada alur novel, aku yakin kunci dari keselamatan diriku dari hukuman pengasingan itu adalah dengan memisahkan Henry dan Grace. Namun aku merasa itu adalah hal yang mustahil, mereka seperti ditakdirkan untuk bersama, karna sejauh apapun usaha yang kulakukan untuk menggagalkan pertemuan mereka masih ada saja momen bagi mereka untuk dipertemukan.

Sesampainya di kamar aku membuat catatan di sebuah buku untuk membuatku selalu ingat apa saja hal yang sudah aku rubah dalam cerita ini, tak lupa juga aku menuliskan potongan alur novel yang kuingat kedalamnya. Dan untuk merahasiakan keberadaan buku ini, aku menyembunyikannya di dalam laci lemari pakaian, tak ada seorangpun yang pernah membuka laci ini karna laci ini tidak terlalu berguna.

"Entah apa yang akan terjadi besok"

•••

"Arghhhhh!!!"
Kini sudah pagi dan aku masih saja tidak menyusun strategi untuk menghadapi hari ini, sepertinya aku mau mati saja, ARGHHHH TIDAKK!!!!!

"Tuan putri ada apa?? Saya mendengar teriakanmu dari luar ucap Erina khawatir

"Maaf Erina, aku hanya merasa tidak siap untuk hari ini" jawabku lesu

"Ini aneh, bukankah anda sangat menantikan hari ini dari dulu yang mulia? Tanya Erina bingung

"Itu dulu, namun saat hari ini tiba.. tiba-tiba aku merasa belum siap"

"Saya mengerti, rasanya seperti baru kemarin tuan putri di gendong oleh sata kini tuan putri sudah dewasa saja dan tak terasa sebentar lagi akan menjadi ratu bagi Arcadia" ucap Erina terharu

"Erina, bisakah kau membacakan jadwal yang akan kulakukan untuk hari ini"

"Tentu"
1. Pagi ini anda akan pergi mengunjungi rumah desain lady rose untuk menjemput gaun yang anda pesan
2. Setelah itu Anda akan mengunjungi peresmian jembatan di desa Vlosvila
3. Siangnya melakukan kunjungan ke academy penyihir cilik di negeri seberang
4. Lalu tuan putri bersiap siap untuk upacara menuju kedewasaan

"T-tapi, inikan hari upacara diriku menuju dewasa... Mengapa harus aku yang menghadiri acara di akademi sihir dan peresmian jembatan di desa??"

"Yang mulia ratu yang menyusun jadwal ini, sayapun juga tidak diberitahu alasan khusus yang mulia"

"Huftt... sepertinya aku tidak ada waktu untuk menyiapkan apapun hari ini" gumamku pasrah

"Tuan putri Agatha, jika anda sudah selesai bersiap siap.. kita akan segera pergi ke rumah desain lady Rose menjemput gaun anda, saya tidak sabar melihat gaun hasil desain yang anda buat" tukas Erina bersemangat

"Baik Erina, aku akan langsung menemui mu di taman istana setelah berkemas"

Hmm... Perintah ratu ya?
Aku jadi penasaran bagaimana sosok ratu, di novel tidak di ceritakan secara detail tentang orang tua Agatha sehingga aku tidak dapat mengetahui bagaimana karakter orangtua nya, yang ku tahu hanya sifat mereka yang suka memanjakan putrinya itu.

To be continued
______________________________________

Happy reading temss 😆💕, stay toned ya..

MY SOULMATE IN ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang