EPS. 12

37 16 0
                                    

"Apakah kehidupan bangsawan hanya penuh dengan pesta dan pesta saja? huft~..Pesta apa lagi ini?" ucapku

"Tidak perlu khawatir itu pesta seperti apa, bukankah setiap pesta sama saja? yang pasti kau akan menjadi pasangan dansa ku nanti, horey!!" ucap Zafir kegirangan

•••

Setelah bersenang-senang sepanjang hari di festival, kami memutuskan untuk kembali ke istana sebelum matahari terbenam. Langit senja membentang di atas Desa Vlosvila, memancarkan warna oranye dan merah yang lembut. Cahaya senja itu memberikan sentuhan indah pada pemandangan desa yang masih dipenuhi keceriaan festival. Pepohonan yang rimbun melambai-lambai, memberikan teduh dan kesejukan pada jalan setapak yang kami lewati.

Bunga-bunga pemberian warga desa menghiasi tanganku, bibirku tak henti-hentinya tersenyum. Setiap langkah kami menghasilkan suara lembut menyusuri jalan setapak, dihiasi dengan sorotan lampu-lampu festival yang masih menyala. Suara langkah kami bersamaan dengan riuh rendah candaan ringan, menciptakan melodi yang mengiringi perjalanan pulang kami.

"Agatha, berikan tanganmu," pinta Zafir tiba-tiba

"Kenapa?" ucapku sambil mengulurkan tangan menuruti permintaannya, aku penasaran apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Zafir tersenyum sambil memasangkan gelang di pergelangan tangan ku. "Aku hadiahi gelang dulu ya, nanti baru cincin saat pernikahan kita" ujarnya sambil mengaitkan gelang dengan hati-hati

Wajahku merona mendengar ucapannya lalu dengan cepat aku memalingkan wajah sambil berusaha terlihat biasa saja, "aku tidak mau menikah dengan orang yang suka menjahiliku" ucapku dengan nada cuek, padahal sebenarnya jantungku berdegup kencang

Zafir tertawa ringan, "entahlah...lagi pula tidak ada yang tahu masa depan seperti apa, mungkin saja nanti ada yang berubah pikiran..." Ucapnya sambil melirik ku dan terkekeh

Meskipun aku berusaha mempertahankan sikap dingin, tetapi senyum di wajahku tidak bisa ditahan. Aku merasa jantungku berdegup lebih cepat.

Aku hanya menggelengkan kepala dengan senyum kecil merespon ucapannya. Meskipun terkadang perilaku Zafir membuatku salah tingkah, tapi itu juga yang membuat setiap momen bersamanya menjadi lebih berwarna. Gelang pasangan itu menjadi simbol keakraban dan kenangan manis kami berdua dari festival Desa Vlosvila.

•••

Aku terbaring di kasur sembari memandangi pergelangan tanganku yang dipercantik oleh gelang pemberian Zafir. Senyumku terus terukir di wajah tatkala memandangi gelang itu.

"Tapi, entahlah..apakah interaksi Agatha dan Zafir memang semanis ini dalam novel aslinya?" Ucapku bingung

Secarik kertas jatuh dari meja di samping kasur. Aku memungut kertas yang ternyata adalah amplop surat, aku jadi teringat bahwa itu adalah surat tadi pagi yang belum sempat kubaca

"bukankah ini surat yang tidak ada nama pengirimnya?!" ucapku

Aku memperhatikan setiap sisi amplop surat untuk mencari tahu nama pengirimnya, barangkali ada.. tapi tidak ada tulisan apapun di amplop surat itu, melainkan hanya stempel bulan yang tidak memberikan petunjuk apapun.

Dengan rasa penasaran, aku membuka amplop itu dan mulai membaca.

Untuk Putri Agatha

Anda adalah orang yang saya pilih untuk menjadi pasangan dansa saya, simpan saja ucapan terima kasih anda saat kita bertemu nanti. Saya tahu anda sebenarnya masih berharap bisa lebih dekat dengan saya, maka itu saya dengan besar hati memberikan kesempatan pada anda dengan undangan secara khusus ini, saya tahu saya baik hati, tak perlu berterima kasih..saya tunggu kehadiran anda

MY SOULMATE IN ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang