EPS. 10

39 14 0
                                    

Untungnya Zafir datang, dia tampak sedikit terkejut ketika melihat ada pangeran Henry, "selamat malam yang mulia" ucap Zafir sambil memberikan salam pada Henry

"Apa yang terjadi?" Bisik Zafir padaku

"Tidak terjadi apa-apa" ucapku santai

"Yang mulia, kami permisi, ya.. semoga anda menikmati pestanya" ucapku pada Henry sambil mengacungkan jari tengah kearahnya, aku tidak peduli dia paham atau tidak maksud dari mengacungkan jari tengah yang penting aku sudah berhasil mengekspresikan kekesalanku pada dia

"Ayo pergi dari sini" ucapku sambil menarik tangan Zafir dengan langkah cepat

•••

Aku berdiri di tengah kerumunan pesta. Namun, kegembiraan seketika berubah menjadi ketidaknyamanan saat bangsawan lain mengelilingiku.

"Pangeran Henry memang tampan, sayang dia bukan pribadi yang ramah"

"Itu benar, aku penasaran wanita seperti apa tipe idealnya"

"Sepertinya tipe wanitanya seperti putri Agatha, bukankah sedari tadi dia melirik kearah anda"

(Aku hanya tersenyum canggung)

Pandangan mereka tiba-tiba teralihkan kepada Grace yang hendak menghampiri kami. Melihat itu mereka berbisik-bisik sambil memandang ke arah gadis cantik itu dengan tatapan sinis.

"Psstt... Lihatlah dia, hihihi, tidak tahu malu, masih nekat datang ke pesta dansa ini" ujar salah satu dari mereka sambil tertawa. Sorotan cemoohan terus berlanjut.

Emosi campur aduk memenuhi hatiku, dan aku merasa terjebak di dalam pusaran gosip. "Anda lihat saja itu, dia berjalan sambil tebar pesona di depan bangsawan pria disana, mungkin dia kira dia tokoh utama yang mampu menaklukkan semua pria"

"Menjijikan," ujar yang lain sambil tertawa. Suara-suara itu membentuk lapisan-lapisan di sekitarku, dan aku merasa semakin terisolasi. "Mengapa dia di undang juga?" seru yang lain dengan nada mengejek. "Aku bertaruh dia akan mencoba mencuri semua perhatian pria disini, seperti ibunya si pelayan istana yang menggoda raja"

"Jangan acuhkan dia, kita hanya berteman dengan para putri dan putra mahkota dari bangsawan kelas atas," saran yang sepertinya sudah didengar berulang kali dari mereka. Rasa jengkel dan ketidaknyamanan mulai menyelimuti hatiku.

"Putri Agatha, jangan biarkan panggung mu diambil alih"
"Kau mengatakan apa?!!! Putri Agatha yang paling bersinar"
"Benarkah? Hihi" Ucapnya sambil tertawa mengejek

Aku merasa kebencianku membara, putri bangsawan lain terus terusan memprovokasi ku, "Mengapa mereka harus mengatakan itu semua padaku? Apakah mereka meragukan diriku???!!!

Aku mencoba untuk memahami, tetapi semakin banyak gosip yang dihembuskan, semakin besar rasa benciku berkembang. "Urus gadis rendahan itu" ucapku sinis

Para bangsawan lain yang disekitar ku langsung tersenyum licik lalu mengerubungi Grace dan mempermalukan Grace. Sedangkan aku hanya berdiri diam sambil berpura-pura tidak tahu apapun, awalnya aku merasa puas melihat Grace dikucilkan, namun lama kelamaan aku merasa sesak dan tidak nyaman. Perlakuan mereka pada Grace sangat kasar dan sudah melewati batas membuatku merasa menyesal bercampur marah

•••

"Hentikan!!!" Teriakku

Aku terbangun dari tidur dan memperhatikan sekeliling, aku masih berada dikamar dan terduduk di sofa dekat jendela dengan perasaan gelisah

"Huft..Itu hanya mimpi" ucapku lega

"Apakah itu ingatan Agatha? adegan itu seperti cerita di awal novel.. usai adegan tadi, Grace pergi ke rumah kaca dan bertemu Henry" gumamku

MY SOULMATE IN ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang