[7]

7 3 0
                                    

"Kakak habis makan jemput Jay di rumah depan ya, suruh pulang tarik aja kupingnya kalo ga mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak habis makan jemput Jay di rumah depan ya, suruh pulang tarik aja kupingnya kalo ga mau." Ucap Amora yang sedang cuci piring di dapur.

Saat ini Joy tengah duduk tenang menyantap makan sore. Akash memang manusia yang sangat menepati perkataan sendiri. Saat kekasihnya itu bilang pulang bersama maka yang terjadi hanyalah pulang bersama sesuai apa yang dikatakan.

Joy juga manut saja, duduk tenang dibonceng dengan motor sampai rumah. Lalu melambai mengucapkan terima kasih seperti biasa dan selesai. Padahal jujur saja ia mengharap lebih, tapi Akash sepertinya tengah sibuk. Joy ingin hubungan mereka cepat-cepat berkembang dan ia berhasil menghilangkan bayang-bayang Nanta yang terus bergentayangan di sekitarnya. Namun ya sudahlah, pelan-pelan saja. Semoga berhasil.

"Emang ngapain di sana sih?"

"Haris punya kucing baru," menghela napas sebentar Amora kembali melanjutkan ucapannya, "Kakak jangan ikutan mampir main kucing, udah malem."

"Sebentar ga boleh?" Joy berusaha negosiasi, pasalnya Joy juga sangat menyukai kucing, tetapi tak bisa memelihara sendiri karena bulunya pasti akan menyebar ke seluruh rumah dan membuatnya bersin-bersin.

"Kalo kakak mau sakit lagi sana nginep aja sekalian," sarkas Amora kemudian berlalu pergi kembali ke ruang keluarga. "Dasar anak pada ngeyel."

"Iya deh, ngga..." Joy tersenyum masam mengingat alasannya sakit karena sempat bermain dengan kucing liar di sekitaran rumah. Sehabis itu ia bersin-bersin semalam lalu pilek dan akhirnya demam ikut menyerang. Berakhirlah ia terbaring di tempat tidur dan tidak tahu Akash datang menjenguk dengan bunga. 

Mengabiskan makanannya dengan cepat, Joy mencuci piring yang ia gunakan tadi. Setelah minum tungkainya berlari girang menghampiri pintu rumah, sebelum menutup pintu sepenuhnya Joy berteriak ke dalam rumah, "gendong bentar ya ma!"

Tidak ada kata takut sakit untuk kucing. Joy tinggal mandi lagi atau berganti pakaian setelah memegangnya nanti. Tidak lupa mencuci tangan langsung dengan sabun. Atau ia akan minta masker pada Haris nanti agar tidak perlu menghirup bulu-bulu lembut si kucing.

"Capek gue ngurus dua bocah sendiri, Gusti."

* * *

Membuka gerbang rumah, Joy langsung berlari lurus menuju rumah sebrang. Mengetuk pintu tiga kali ia langsung menyelonong masuk begitu pintu dibuka. "MANA KUCINGNYA? MANA?"

Dengan rasa antusias Joy menengok ke sana-sini mencari kucing baru yang menarik perhatiannya. Melupakan perintah sang ibu untuk membawa adiknya pulang.

Mendengar suara mengeong di ruang tengah Joy berlari kecil dengan perasaan riang ke arah sana.

"KUCING!" Seru Joy riang merebut kucing gendut berwarna oranye di pangkuan Jay.

Joy menggendongnya membawanya berputar-putar. Belum cukup sampai di situ Joy mendekap erat kucing malang itu, terus-menerus membubuhkan kecupan ringan pada muka anak kucing itu. "Kiyowok, kiyowok aigo neoumu kiyomi! AAAA KIYOWOK!"

Hello Joy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang