[6]

7 3 0
                                    

Alunan bel istirahat pertama terdengar, Joy menyerahkan lembar jawabannya pada seorang teman kelas yang mendatangi guna diserahkan bersama kepada guru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alunan bel istirahat pertama terdengar, Joy menyerahkan lembar jawabannya pada seorang teman kelas yang mendatangi guna diserahkan bersama kepada guru.

Selepas guru memberi salam penutup. Joy sontak menengok ke belakang. "Kantin Lin?"

"Kuy."

Membereskan alat tulisnya, Joy beranjak dari tempat. Melihat Nanta yang masih saja menenggelamkan wajah Joy terdiam berdiri ditempat. Otaknya mulai bekerja keras bagaimana cara lewat tanpa membuat laki-laki itu terbangun sementara tidak ada celah untuk Joy lewat.

Menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dengan ragu ia menepuk pelan bahu laki-laki itu. Tidak ada respon Joy menengok Evelina yang sedang sibuk melihat kolong meja. Tanpa sengaja Joy berkontak mata dengan Cakra yang sedang menatapnya?

"Cak bangunin," pinta Joy pada Cakra.

"Kenapa Joy?"

Joy beralih menatap Evelina yang sudah berdiri. "Eh Lin bangunin dia, gue ga enak."

Mengangguk-angguk Evelina menuruti Joy, dengan keras ia menepuk bahu Nanta berkali-kali hingga sang empu berdecak jengkel. "Weh minggir! Ngalangin jalan lo!"

"Berisik! Biasa aja bisa ga!" Dengan kasar Nanta bangkit dari duduk. Melenggang pergi keluar kelas.

"Udah ayo!"

Joy menggeleng pelan. Bila ia yang diberi decakan seperti tadi pasti ia akan kepikiran tujuh hari tujuh malam. Paling minimal dua hari dua malam.

"By the way Joy," Evelina membuka suara seraya  melangkah dengan menggandeng Joy.

"Apa?"

"Gue butuh penjelasan kenapa lo bisa sampai jadi sama Akash! Bener-bener ya lo! Kagak ada curhat ngomong apa-apa tiba-tiba jadi! Alesha juga ga tau anjir! Yang bener aja! lo selingkuh?! Lo diam-diam ada yang lain, iya 'kan?!"

Jika saja Joy baru-baru saja kenal dengan Evelina maka ia akan berlari sejauh mungkin agar tidak menjadi teman saja. Joy malu sangat malu, semua orang yang berjalan di koridor sontak menengok ke arah mereka dengan pandangan uhh Joy tidak bisa mendeskripsikan. Pasti setelah ini akan ada rumor baru tentang Evelina dan mungkin ia akan terseret.

* * *

"Wey Lin, lo lesbi?"

Alih-alih Evelina yang bereaksi Joy yang tengah duduk di sebelahnya. Netra bulatnya memerah sebab tersedak kuah pedas dari mie rebus yang sedang diseruputnya.

Joy sontak saja menghindar begitu Evelina akan menepuk punggungnya. Dengan masih terbatuk-batuk ia mengulurkan tangan hendak meraih es teh manisnya. Sebelum sebuah tangan mengulur memberikan hal tersebut. Tanpa berpikir Joy menyedot banyak isinya sampai rasa sakit di tenggorokan reda.

"Idih Akash beraksi."

Celetukan Evelina membuat Joy mendongak untuk memastikan orang yang memberinya minum. Melihat adanya Akash yang duduk di depannya Joy tersenyum seadanya. "Makasih Kas," ucapnya.

Hello Joy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang