[11]

7 2 0
                                    

Pukul 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 06.30 WIB Joy sudah berada di UKS sekolah. Ia pergi ke UKS untuk mempersiapkan matras, selimut, bantal, tandu, kotak P3K lengkap dengan teh hangat di termos. Daily anak PMR sebelum upacara bendera.

Merasa sudah beres. Joy merebahkan dirinya di lantai UKS. Ia memejamkan mata menikmati wangi UKS yang beraroma anggur.

"Brengsek!"

Joy membuka matanya. Kini pandangannya menajam mengarah pada AC dengan stella jeruk yang tertempel di sana. Diantara UKS dan ruangan di sebelah UKS. Ruang OSIS.

UKS dan ruang OSIS ini ada sejarahnya. Sebelum menjadi UKS dan ruang OSIS ini adalah perpustakaan. Ya bukan sejarah tanah kuburan, tapi perpustakaan. Nah kemudian perpustakaan diboyong ke tempat baru, yang lebih luas dan sudah di renovasi.

Sehabis itu ruang kosong bekas perpustakaan ini dipotong dua. Bukan menggunakan pisau, tapi dengan dinding baru yang terbuat dari kalsiboard. Meski begitu kalsiboard tidak benar-benar membatasi antara UKS dan Ruang OSIS. Bagian atas tetap terbuka tidak ada pembatas. Kalsiboard kurang tinggi untuk sampai langit-langit. Dan masalah utama mereka lupa akan satu hal, AC.

Padahal sudah jelas ruangannya di bagi dua, tetapi entah kenapa AC tetap di taruh di tengah di atas dinding pembatas persis. Dan remot itu sudah dikuasai OSIS. Ini menyebalkan. Terkadang pasien di UKS pun protes karena kedinginan. Ataupun karena ruang sebelah berisik.

"Tegur saja!" Hei tentu saja semua penjaga UKS ini sudah menegur. Tapi tetap saja itu terus mengulang. Mereka menyepelekan para pasien.

Begitu pula Joy. Capek menasihati. Menghentak kaki kesal Joy memilih meninggalkan ubin UKS. Menunggu teman PMR nya di depan UKS lebih baik dari pada menghirup bau Stella jeruk di pagi hari cerah.

Kurang dari sepuluh menit, pukul tujuh. Joy dan teman PMR nya kini sedang membawa matras terakhir untuk di siapkan di belakang para siswa yang upacara.

"Joy! Joy!"

Joy yang baru saja meletakkan matras kini mendengus. Panggilan panik seperti ini sudah jelas apa maunya.

"Pinjem topi Lo!"

Sesuai dugaan. Joy menoleh ke sumber suara, "Gak boleh."

"Lo kan PMR, ga usah pake topi."

Benci sekali Joy kata-kata ini. Memangnya PMR titisan malaikat? Atau bagian dari matahari?

"Gue jaga di belakang paduan suara, panas!"

"Awas minggir." Joy mendorong Evelina yang menghalangi jalannya. "Di UKS ada anak yang sakit, Lo pinjem aja topinya."

Setelah mengatakan itu Joy pergi ke arah para paduan suara berbaris dengan sengaja Joy melewati barisan teman sekelasnya.

"Permisi, misi."

"Kalau ngerasa pusing, mual atau capek berdiri ke belakang aja ya!"

"Usahakan bilang temen depan atau belakang, minta tolong kalau ga kuat!"

Hello Joy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang