Prolog

41 6 13
                                    

Sepasang kaki berbalut sepatu pantofel hitam dengan hak sekitar tiga sentimeter berlarian dengan penuh semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepasang kaki berbalut sepatu pantofel hitam dengan hak sekitar tiga sentimeter berlarian dengan penuh semangat. Rambut sepinggang yang dibiarkan terurai berkibar mengikuti alur angin yang berhembus.

Mengingat ketika jam istirahat kedua tadi ia mendapat pesan melalui WhatsApp. Senyuman riang tercetak jelas di bibir gadis itu.

Irene Sayang
Adek Joy! gue pulang( ˘ ³˘)♡

Danilo Joy Amora, lebih akrab di sapa dengan Joy.

Irene Sayang-Irene Debora adalah sahabat Joy sejak kecil. Irene bersekolah di sekolah boarding school, sudah tiga bulan mereka hanya bertatap muka melalui handphone. Akhirnya hari ini mereka akan bertemu.

Banyak hal yang ingin Joy perbincangkan dengan Irene tentang tiga bulan belakangan ini. Itulah mengapa Joy sangat senang dan tidak sabar untuk segera bertemu dengannya.

Tiba di rumah, Joy melepas sembarang pantofel hitamnya. Bergegas menaiki anak tangga mengarah ke kamar, ia lekas masuk ke kamar mandi guna melakukan mandi sore.

Keluar dari kamar mandi seragam pramuka yang Joy kenakan sebelumnya kini berganti menjadi kaos pendek berwarna hitam dengan sablon kucing lucu sebagai gambar kemudian roknya berganti celana panjang kulot berbahan kain berwarna biru gelap.

Menyisir cepat rambut panjang lurusnya. Tidak luput Joy memakai pelembab pada wajah oval berkulit putih orientalnya terus beralih meraih liptint berwarna stroberi yang tergeletak rapi di meja riasnya Joy memoleskan isinya pada bibir tebal yang terkesan penuh miliknya.

Selesai bersiap Joy cepat-cepat keluar kamar kembali berlari kecil menuruni satu persatu anak tangga.

Suara berlari Joy bergelegar di dalam rumah. Membuat Ibu ratu (Ibu Joy) yang sedang menonton sinetron kesukaan terganggu dan berteriak keras, "Berisik Joy, jatuh tau rasa lo!"

Sebuah pepatah yang menyatakan "perkataan seorang Ibu memang doa yang mujarab" akan Joy akui keakuratannya.

Joy yang baru sampai di akhir anak tangga tersandung mobil-mobil kecil yang tersusun rapi di sana. Tanpa aba-aba Joy mengeluarkan kata mutiara yang tidak pantas dikeluarkan di hadapan Ibu ratu.

"Bangsat!"

Ibu ratu yang mendengar sontak bangkit dari singgah sananya. Dengan langkah tegas menghampiri sang penceroboh yang berani mengeluarkan kata hina.

Menarik sebelah telinga Joy dengan kuat Ibu Joy; Amora alias Ibu ratu berteriak marah. "Anak kurang ajar ya! Siapa yang bolehin ngomong kasar kaya gitu!"

Hello Joy (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang