26

190 6 10
                                    

Seantero SMA Bagaskara sedang dihebohkan dengan undangan ulang tahun dari Aurora Gresia Dirgantara ketua geng The Queen. Siapa di sekolah itu yang tak mengenal Aurora, si gadis cantik dan populer disekolahnya. Lusa Aurora akan mengadakan party sweet seventeen nya, aurora mengudang seluruh siswa SMA Bagaskara untuk hadir di perayaan ulang tahunnya.

"Rora, kayaknya udah semuanya dikasih deh kok masih sisa ni undangan?" Tanya sabrina bingung.

"Ck!, oon banget sih lo, ya jelaslah itu undangan spesial buat gama. Ya gak Ra?" Sahut kanina dengan sedikit menggoda Aurora.

"Heheh tau aja lo, iyaps bener banget undangan ini buat my prince gama. Gue pastiin gama bakal balikan sama gue dan ninggalin cewek cupu itu" ucap Aurora dengan sorot mata penuh kebencian.

"Eh eh itu gama tu!" Seru kanina heboh.

"Penampilan gue udah oke kan?" Tanya dengan memperbaiki rambutnya.

"Lo always perfect queen" sahut Sabrina yang diangguki kanina setuju.

"Ngapain?" Tanya gama, sebab jalannya dihalangi oleh Aurora.

"Ee- sayang ini aku mau ngasih undangan sweet seventeen aku. Kamu datang ya? Please!!" Minta Aurora manja dengan bergelayut manja dilengan kekar gama.

"Kak rora kenapa peluk-peluk kak gama sih?, kan kak gama pacarnya kiara. Kak gama juga kenapa cuman diem aja" sungut kiara sebal. Tapi itu hanya berani kiara ucapkan dal hatinya. Mana berani dia berkata langsung seperti itu.

"Lepas!" Perintah gama dengan menghempaskan tangan aurora yang memeluk lengannya.

"Kok kamu gitu sih sayang??, ak-"

"Buat kita-kita ada gak ni?" Potong tio.

"Buat my bubu tio ada kok, ini spesial" ucap kanina sambil caper ke tio.

"Thanks ya" ucap tio, mengambil undangan yang kanina sodorkan untuknya. Sejujurnya ia tidak suka dengan mereka bertiga, tapi kalau urusan makan gratis mah, tio gas-gas saja. Hahaha.

"Ck! Lo bedua bisa diem dulu gak? Gue mau ngomong sayang pacar gue!!" Ucap Aurora kesal karena ucapannya dipotong oleh kedua cecurut itu.

"Hm jadi gimana sayang? Maukan datang di sweet seventeen aku?? Please!! Mau ya? Ya ya?" Pinta Aurora lagi dengan memasang wajah imutnya. Lebih kek nahan berak sih kalau kata gibran sama Tio mah.

"Oke-"

"Yeyy makasih sayang" sahut aurora semangat dengan mengabur kepelukan gama. Sengaja sekalian manasin kiara.

"Ck lepas! atau gue gak datang?" Mendengar kalimat mutlak gama, membuat aurora melepaskan pelukannya. Di lihatnya wajah kiara yang nampak tersenyum melihat gama membentaknya.

Kiara memalingkan wajahnya saat sorot matanya bertemu dengan aurora, sungguh wajah aurora sangat menyeramkan seperti ingin mencabiknya saat ini juga.

"Gue bakalan datang bareng kiara" ucap gama tegas, membuat aurora yang tadi memandang sinis ke arah kiara langsung menoleh kearah gama.

"Kok gitu sih sayang?! Kenapa harus bareng sicupu?!" Kesal Aurora.

"Ya udah" ucap gama dingin, tangannya langsung menarik lengan kiara untuk ikut bersamanya.

"Eehh-" sungguh kiara sangat terkejut saat tangannya tiba-tiba ditarik oleh gama karna dirinya hanya fokus pada wajah aurora yang menurutnya sangat menyeramkan itu.

"Oke fine!, kamu boleh bawa si cupu!" Jawab aurora.

Gama hanya mengangguk singkat dan melenggang pergi dengan menggandeng tangan kiara, diikuti oleh ketiga temannya.

Triasih: Kiara Putri BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang