12

206 2 0
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Sepertinya hari cepat sekali berganti, baru sehari menikmati hari yang tenang tanpa tugas, dan sekarang sudah kembali dihari Senin dengan tugas-tugasnya yang sudah menunggu dan pelajaran ya bisa dibilang menguras otak.

Hari ini seperti biasa akan diadakan upacara bendera, banyak siswa yang malas mengikuti upacara bendera. Bukan!!, bukan karena tidak menghargai para pahlawan tapi karena malas mendengar amanat yang disampaikan oleh pembina upacara, yang itu-itu saja dan juga sangat panjang. Cuaca panas walaupun masih dibawah jam 10 pagi membuat siswa-siswi semakin malas untuk mengikutinya.

Ntah ada apa gerangan gama dan juga antek-anteknya sudah ada diparkiran sekolah sebelum bel berbunyi. Biasanya mereka akan sampai ke sekolah tepat saat bel berbunyi atau terkadang juga tidak masuk di jam pertama, ya apa lagi kalau tidak membolos.

Lihatlah sekarang apa yang sedang dilakukan oleh kedua curutnya gama.

"Eh neng!!" Seru Tio saat ada segerombolan siswi perempuan akan melintas dihadapan mereka. Seketika semua menoleh kearah tio dan kawan-kawan, jangan tanyakan kondisi jantung mereka mungkin akan meledak, bahkan ada diantara mereka yang wajahnya sudah memerah sangking bapernya, karena dipanggil oleh pentolan SMA Bagaskara.

"E-eh kamu manggil aku?!" Tanya salah satu gadis diantara mereka dengan percaya dirinya dan mendapat hadiah sorakan dari teman-temannya.

"Ssttt udah-udah gak usah ribut gitu, gue tau kok gue ganteng" dengan gerakan slow motion tio merapikan rambutnya yang sedikit panjang itu.

"Anjir pd banget lo!!!" Maki gibran sambil mendorong bahu tio.

"Gibran anjing, ngpain lo dorong gue!!" Kesal tio, karena ia hampir terjungkal.

"Diem loh!!, ngpain lo manggil mereka!" Tunjuk Gibran kearah rombongan siswi yang masih berdiri dihadapan mereka.

"Eh iya gara lo ni gue jadi lupa ada neng geulis" gibran menatap tio bingung.

Gibran be like " lah kok gue, perasaan gue diem aja deh"

"Dengerin gue!!! Jalan-jalan ke Cikini, udah tau beda agama masih aja dijalanin, Cuakss!!"

"Anjir cuaksss!!, Hahahah" Jangan tanyakan kondisi gibran sekarang, dia kini terduduk dengan tangan yang memukul-mukul kaki tio.

"Gibran setan, sakit anjir!!" Maki tio karena kakinya terasa sakit.

Gibran ngakaknya kek cewek ya suka mukul. Opss!!

"Gue, gue juga ada!!! Awalnya temenan kok jadi demenan, Cuakss!!"

Dan berlajut lah kehebohan yang dibuat oleh kedua sahabat tercintanya gama.

Dan berlajut lah kehebohan yang dibuat oleh kedua sahabat tercintanya gama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Triasih: Kiara Putri BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang