18

214 12 35
                                    

Hallo!!!!
Gimana ni kesannya setelah baca part 17?? Kira-kira kiara beneran meninggal apa gak?

Sebelum baca jangan lupa tinggalin jejak yaaa🧐

Sebuah rumah yang dihuni oleh sepasang suami istri dan juga ketiga anaknya terdengar sangat ramai.

"Kejal kiala papa!!, Abang ayok kejal kiala!!" Suara gadis mungil yang sedang berlarian menggema terdengar dirumah itu.

"Hei princess jangan lari!!"

"Aaaa ayok kejal kiala papaa!" Gadis mungil itu semakin berlari kencang karena menganggap sang papa akan menangkapnya.

"Adek jangan lari-lari nanti kamu jatuh!" Itu suara abang pertama kiara aidan, tadi saat akan turun untuk makan malam aidan mendengar sang adik bungsunya sedang berteriak kegirangan yang membuat senyum aidan merekah hanya dengan mendengar suara menggemaskannya.

"Abang Idan tolong kiala!, Papa sama Abang van kejal-kejal kiala! Aaaa!!"

Kiara tetap berlari dengan sangat kencang, kedua kaki mungil itu membawa kiara mengelilingi ruang keluarga dari kediaman Bagaskara. Tanpa kiara tahu semua keluarganya sangat khawatir dirinya akan terjatuh.

"Sayang berhenti nanti kamu jat-"

Bruk

Belum selesai livia berbicara dirinya dikejutkan dengan tubuh putrinya yang terjatuh karena tersandung karpet bulu yang ada di ruangan itu. Suara tangis kiara menggema memenuhi kediaman Bagaskara, semua para pekerja yang ada dirumah itu berdatangan karena mendengar suara tangisan nona mudanya.

"Astagfirullah kiara!"

"Adek!"

"Princess!"

Suara alva, livia dan kedua anak laki-lakinya terdengar bersamaan saat melihat kiara terjatuh.

"Huaa sakit papa" setelah jatuh kiara tidak langsung menangis, kiara hanya terdiam dengan mata yang berkaca-kaca tapi saat melihat papa, mama dan abang-abangnya tangis Kiara tidak dapat ditahan lagi dan berakhir dengan kiara yang menangis kencang.

"Hai don't worry sweety, its okey will be fine" Alva langsung mengangkat tubuh mungil kiara dalam dekapannya dan membisikkan kata-kata penenang.

"Adek ada yang sakit?" Devin bertanya saat melihat kiara sudah mulai tenang, tangisannya juga sudah berkurang.

"Ni, ni, ni sama ini abang" tunjuk kiara pada kedua lutut dan telapak tangannya.

"Kasiannya princess abang, sini-sini abang kiss biar sakitnya ilang" aidan hanya melihat saja saat devin mencari kesempatan dengan adiknya.

Cup cup cup cup

"Terimakasih abang sakitnya berkurang" jelas kiara dengan bibirnya yang sudah bisa tersenyum karena perlakuan manis abangnya itu.

"One more yet baby"

"What abang?" Kiara bertanya pada aidan apa yang satu lagi, yang aidan maksudnya semuanya sudah devin kiss"

Cup

"These dumplings" menurut aidan pipi adiknya itu seperti bakpao, sangat menggemaskan.

Triasih: Kiara Putri BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang