09

214 4 0
                                    

Sudah hampir seminggu kiara dirawat di rumah sakit dan tidak ada tanda-tanda ayah maupun kedua abangnya datang untuk menjenguk dirinya.

Rasa sesak itu kembali hadir saat mengingat betapa malang hidupnya. Di saat dirinya membutuhkan sosok penopang dalam hidupnya justru sosok itulah yang menghancurkan seluruh hidupnya.

Harus dengan apa lagi?, Harus dengan cara apa lagi?, Harus apa lagi yang harus kiara lakukan untuk bisa mendapatkan secuil rasa iba dari ayah dan juga kedua abangnya itu.

Tidak! Kiara tidak meminta kasih sayang!! dia hanya meminta secuil saja rasa kasihan dari ayah dan abangnya, karena kiara cukup sadar diri mungkin dirinya memang di takdirkan untuk tidak merasakan kasih sayang dari orang yang diharapkannya.

Saat asik melamun memikirkan kehidupannya, tubuh kiara tersentak saat mendengar suara ketukan dari luar ruang rawat kiara.

Tok tok tok

Tidak lama berselang pintu terbuka menampilkan seorang gadis cantik dengan senyum manisnya, juga terlihat sebuah bingkisan yang dibawanya.

"Hai kiara boleh aku masuk?" Tanya gadis itu saat melihat kiara duduk diranjang rumah sakit.

"Eh masuk saja cila"

Gadis yang mengunjungi kiara itu adalah cila. Masih ingat sama Acilla Raquella Wijaya kalau lupa bisa baca di chapter 5 ya.

"Gimana keadaan kamu?, maaf aku baru sempat jenguk kamu sekarang" wajah cila berubah sendu di akhir kalimatnya.

"Allhamdulillah aku udah sehat kok, ah iya gak papa cila" kiara mencoba untuk berbincang santai dengan cila, tapi masih ada sedikit kecanggungan diantara mereka. Mungkin karena mereka tidak terlalu dekat walaupun mereka berada di satu kelas yang sama.

Setelah suasana yang cukup akward tadi, kini kedua gadis cantik itu tengah asik bercerita banyak hal. Sudah tidak ada kecanggungan lagi diantara mereka. Suara tawa dua gadis itu bahkan sampai terdengar keluar ruang rawat kiara.

Seketika suara tawa mereka terhenti saat mendengar suara pintu yang dibuka. Terlihat lah wajah sean yang membuat kiara terkejut dan juga panik dalam waktu bersamaan.

"HAH!! Apakah ini benar T-tuan Al-Sean Sebastian Bagaskara?" Bahkan bukan hanya kiara saja yang terkejut saat melihat sean, ternyata cila juga sama tapi dengan arti yang berbeda.

"Iya itu saya" dengan santai Sean menjawab pertanyaan cila dan melangkah mendekati brankar kiara.

Bola mata cila masih menyoroti sean yang dikenal sebagai pengusaha sukses dan juga anak bungsu dari pasangan Nicholas Putra Bagaskara dan Melisha Putri Nagara. Siapa yang tidak mengenal Bagaskara keluarga terkaya dengan bisnis yang sangat sukses dalam segala bidang.

"M-maaf kalau saya terdengar lancang, tapi sepertinya t-tuan salah ruangan"

"Tidak, ini benar ruangan KEPONAKAN saya" Sean kembali menjawab dengan santai dan menekankan kata keponakan. Wajah tampan sean sama sekali tidak berpaling dari wajah cantik kiara yang masih terlihat pucat tapi tidak mengurangi kecantikannya, kini tangannya mengelus lembut surai kiara.

"HAH!!" Cila melototkan matanya tak percaya saat mendengar penuturan dari sean.

Jangan tanyakan kenapa cila begitu terkejut saat mendengar penuturan sean. Bahkan seluruh dunia juga akan bereaksi sama dengan cila saat mendengar perkataan sean. Tidak ada satu orang pun yang tahu bahwa kiara bagian dari keluarga bagaskara kecuali keluarga besar bagaskara juga keluarga besar narendra.

Seluruh dunia hanya mengetahui fakta bahwa Olivia dan juga anak yang dikandungnya meninggal dunia saat proses lahiran. Tidak ada yang tahu bahwa anak yang dikandung Olivia itu selamat karena Thomas Alva Bagaskara menutupinya dari media.

Untuk yang bertanya kenapa teman sekolah bahkan guru-guru di SMA Bagaskara juga tidak tahu padahal mereka pasti mengetahui nama panjang kiara, jawabannya karena kiara tidak menggunakan nama Bagaskara dibelakang namanya. Itu semua karena Alva tidak pernah mengizinkan kiara menggunakan nama bagaskara diakhir namanya.

"Apa kau sudah makan baby?" Tanya sean mengacuhkan keterkejutan teman kiara itu.

"Om" bukannya menjawab pertanyaan sang paman, kiara justru menatap wajah sang paman dengan muka memelas dan mata yang berkaca-kaca, bahkan kini air matanya siap mengalir.

"Hei kenapa sayang? Ada yang sakit? Yang mana yang sakit sayang?? Kasih tahu om sekarang baby!" tanya sean panik saat melihat kiara bersiap akan menangis.

Hanya gelengan kepala yang sean dapatkan. Bahkan dapat dilihat mata cantik gadis itu telah menumpahkan air matanya.

"Hei sayang" Sean menangkup wajah kiara dengan kedua tangannya lembut.

"K-kenapa om bilang seperti itu? Hiks" Dengan air mata yang semakin deras mengalir kiara bertanya kepada sean.

"Hei dengarkan om sayang, sudah cukup semua kebohongan ini sayang, om mau mereka semua harus tahu kalau kamu itu Princess nya Bagaskara, kamu permatanya keluarga Bagaskara!" terang sean.

Cila hanya memperhatikan kedua manusia dihadapannya masih dengan kebingungan juga keterkejutannya.

"T-tapi kiara takut nanti pap-"

"Ssttt jangan takut sayang ada om disini, om akan selalu bersama mu"

"J-jadi kiara itu putrinya keluarga Bagaskara?! Anak dari t-tuan Thomas Alva Bagaskara dengan nyonya Olivia Bagaskara?!". Tanya cila shock.

"Ya kau benar sekali"

"Ki-ara mohon hiks cila ja-ngan kasih tahu siapa-siapa ya hiks, ki-ara gak mau kalau semua orang tahu ki-ara bagian dari keluarga bagaskara, hiks" pinta kiara dengan menggenggam erat tangan cila.

"Tapi sayang-" ucapan sean terpotong.

"Ki-ara mohon om, hiks" kiara beralih menggenggam tangan sean.

Kini tubuh ringkih kiara direngkuh kedalam dekapan hangat sean. Tangan sean juga aktif mengelus punggung sempit kiara dengan halus. Di hadapan mereka cila masih berdiri dengan sorot mata yang tak lepas memperhatikan paman dan juga ponakan itu.

Masih terbesit kebingungan juga keanehan dengan fakta yang baru diterimanya itu. Kenapa kiara begitu takut identitasnya sebagai putri dari keluarga bagaskara terbongkar?, seharusnya kiara justru bangga atau bahkan bisa menggunakan kekuasaannya untuk menyombongkan diri. Bahkan kiara juga bisa membuat orang yang telah membullynya mendapatkan hukuman atau bahkan mengeluarkan mereka dari SMA Bagaskara. Tapi lihatlah kiara justru merasa sangat takut, bahkan memohon padanya untuk tidak memberitahukan identitasnya kepada semua orang.

Ada apa ini? Apa yang terjadi di keluarga bagaskara? Kenapa kiara harus menyembunyikan identitasnya?, Banyak sekali tanda tanya yang besar dalam benak cila sekarang.

"Hmm kiara, t-tuan" panggil cila pelan membuat keduanya melepaskan pelukannya dan menatap kearah cila.

"Iya cila?"

"Hm" sean hanya berdehem saja menjawab panggilan cila.

"Hmm aku izin mau pamit ya? Soalnya udah sore juga"

"Ah iya cila, tapi kiara mohon cila jangan kasih tahu siapa-siapa ya tentang apa yang udah cila ketahui" pinta kiara.

"Iya kiara ak-"

"Kalau nanti rahasia ini sampai terbongkar kamu orang pertama yang akan saya cari!" Potong sean dengan nada mengancam.

"A-ah I-iya t-tuan saya akan menjaga rahasia ini, kalau begitu saya pamit ya kiara, t-tuan"

Setelah kepergian cila tinggallah kiara dan juga sean dengan keheningan diantara mereka.

6 Februari 2023

HAII!!!! GIMANA NI SAMA PART INI??

KALAU ADA TYPO COMENT YA!!!!

JANGAN BOSAN-BOSAN SAMA KISAHNYA KIARA!!!

UNTUK CHAPTER SELANJUTNYA BAKALAN DI UPDATE KALAU KALIAN VOTE & COMENT!!!

BYE-BYE!!! DADA!!
LOVE YOU!!!!

Triasih: Kiara Putri BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang