02

276 5 0
                                    

"Hallo" terdengar sapaan dari sipenelpon.

"Hmm, kenapa?"

"Gue mau nanya"

"Hmm?" Aidan menjawab dengan deheman.

"Gue denger si Kiara dibully"

"Hmm gue tahu"

"Kenapa gak kasih tau gue?"

"Gak penting"

"Tapi dia adek lo Aidan!!"

"Gak usah munafik devin, lo juga sama"

"Huft" terdengar helaan nafas kasar dari devin

"Gue sebenernya gak mau nyakitin kiara lagi, karena gue tau ini bukan salahnya dia, tapi setiap gue liat mukanya buat gue semakin benci sama dia" Devin kembali berucap setelah terdiam cukup lama.

"Lo ganggu gue"

Setelah mengucapkan itu Aidan langsung mematikan sambungan telfon.

"Arghh!!!" Aidan berteriak untuk melepaskan kekesalannya.

Setelah berdiam cukup lama Aidan memutuskan untuk membaringkan dirinya diranjang, tak lama berselang Aidan tertidur tanpa membersihkan dirinya.

Eehh tenang ya gaiss, walaupun gak mandi Aidan tetap wangi dan ganteng kok.

Kring...kring....

Suara alarm terdengar memenuhi disebuah kamar yang dihuni oleh seorang gadis cantik. Kiara membuka matanya karena terganggu oleh suara alarm yang sangat memekakkan telinga itu.

Kiara duduk diatas ranjangnya sambil mengusap kedua matanya.

"Hoam, udah pagi aja kiara harus siap-siap berangkat sekolah" Kiara bergumam masih dengan sisa kantuknya.

Setelah selesai bersiap kiara memutuskan untuk langsung turun kebawah untuk sarapan.

"Semoga nanti papa udah gak marah lagi sama kiara" ucap kiara berharap.

Saat akan menuju kebawah Kiara melewati kamar abang-abangnya.

"Hmm, kayaknya bang aidan pulang hari ini"

Dengan keberaniannya Kiara mencoba mengetuk pintuk kamar abang pertamanya itu.

Tok!! Tok!!

Setelah mengetuk cukup lama tak ada tanda-tanda aidan akan membukakan pintunya. Kiara memutuskan untuk melanjutkan langkahnya, tapi belum sempat kiara melangkah tiba-tiba Aidan membukakan pintu dengan wajah datarnya.

"Ngapain?"

"Hmm, ki-ara cuman mau nyapa bang aidan aja" Kiara sangat takut saat melihat wajah abang pertamanya itu, yang membuat keberaniannya seketika menguap.

"Lo tau gak, kalau Lo itu GANGGU!!!" Bentak aidan.

"Mm-ma-af bang, ki-ar-ra gak tau" jawab Kiara terbata-bata.

"Sejak kapan lo tau apa-apa ha?!! Lo itu cuman parasit kiara, lo itu gak berguna!!" aidan berkata dengan suara rendahnya.

"Sebelum gue main tangan lebih baik lo pergi dari hadapan gue" ucap aidan lagi sambil mengusir kiara.

"Maafin kiara ya abang, jangan lupa jaga kesehatan. Kiara sayang Abang"

"Gak usah bacot bisa?!! Kalo mau pergi ya pergi aja, sialan!!!"

Lagi dan lagi kata itu yang diterima oleh kiara, ketulusan yang kiara berikan seperti tak terlihat yang terlihat hanya kebencian mereka yang tak mendasar.

Triasih: Kiara Putri BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang