Hei, udah lama ya ga update. Maaf banget manis, aku banyak kesibukan dan banyak pikiran juga hehe
Happy Reading, Cintaku.
★★ First Kiss?
"Utara... Jadi lo cinta pertamanya?" gumam Shabira pelan.
"Biy, kasih tau gua apa yang lo tau!" pinta Tenggara.
Shabira baru mengingatnya saat Alm. Salsabilla pernah menceritakan nama Utara padanya. Waktu itu, setelah ia melakukan pertandingan basket dengan sekolah tetangganya di Semarang.
"Lo sama Utara di SMP Nusa Bangsa?" tanya Shabira yang langsung diangguki oleh Tenggara.
"Lo inget pertandingan antara Nusa Bangsa sama Pelita Harapan? Itulah pertemuan pertama Billa sama kembaran lo," ucap Shabira menyimpulkan.
Tenggara memegang kepalanya, ketika sebagian memori bersama Utara kembali muncul seperti kaset rusak.
"Gar, gua abis kenalan sama cewek." Utara mendaratkan tangannya di bahu Tenggara dengan senyum bangganya.
"Syukur dah, biar Ala ga ngejar-ngejar lo terus," jawab Tenggara ketus.
Sudah menjadi rahasia umum cinta segitiga Utara, Tenggara, dan gadis bernama Ala itu. Tenggara menyukai Ala yang notabene nya selalu menunjukkan terang-terangan bahwa ia menyukai Utara.
"Gua rasanya baru kali ini ngerasain jatuh cinta, Gar." jawabnya.
Scene berganti lagi ke waktu dimana Utara bertemu Salsabilla yang kedua kalinya.
"Namanya Salsabilla, Gar. Dia punya kembaran kaya kita," ucap Utara antusias.
"Gua muak, Ut. Lo enak kasmaran, sedangkan gua harus tenangin Ala yang overthinking mikirin lo!" jawab Tenggara seraya menghela napas kasar.
"Gua harus gimana, Gar? Gua ga suka sama Ala kaya lo yang suka sama dia. Gua udah tegasin, dan itu jalan yang dipilih sama dia sendiri buat tetep suka sama orang yang ga suka dia balik."
Tenggara memijat pangkal hidungnya dengan prustasi, ternyata Utara selalu bercerita semua tentang hidupnya tanpa terkecuali, tapi ia bahkan selalu enggan menanggapi. Cuma karena gadis yang tak mencintainya sama sekali.
"Gua inget," ucap Tenggara.
"Bahkan Utara pernah ngomong, dia selalu pengen ketemu Salsabilla di kehidupan manapun," sambungnya dengan pandangan kosong.
Shabira mengusap air mata di pipinya. Bahkan mereka berpulang dalam kurun waktu yang hampir dekat. Ia jadi percaya dengan kekuatan cinta yang sesungguhnya.
Ternyata, Utara adalah cinta pertama dan terakhir Salsabilla. Begitupun sebaliknya.
***
Tenggara menyesap rokok yang berada di sela-sela jarinya. Angin malam menerpa langsung badan atletisnya yang tak mengenakan apapun. Ia sedang berada di balkon, pikirannya sedang kacau.
Tenggara mengalihkan pandangannya ke pintu kamarnya yang terbuka sedikit, ketika melihat siluet Shabira yang berlarian menuju lantai bawah. Ia pun mengikuti langkah lebar wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Caffein
Fiksi Remaja"B-biya udah rusak, Ma." Ketika gadis dengan trauma mental dipertemukan dengan laki-laki yang tak di kenalnya di sebuah kamar villa dengan keadaan tak sadar karena pengaruh obat dan alkohol. Laki-laki dingin, pelit ekspresi yang menyimpan sejuta luk...