Seungmin melirik layar ponselnya yang menampilkan nama Jeongin.
Pikirannya melayang pada pertemuan singkatnya dengan Hyunjin.
Sekarang apa yang harus Seungmin lakukan?
Berpura-pura tidak tahu menahu perihal keberadaan Hyunjin??
Padahal dia tahu seberapa keras usaha Jeongin mencari Hyunjin, sama sepertinya.
Pip
"Halo, Kak. Di rumah ngga?"
"Gue lagi di jalan sih. Bentar lagi sampe rumah. Kenapa?"
"Gue ke rumah lu sekarang ya? Gue mau ngomongin sesuatu soal Kak Hyunjin."
"Oke."
Seungmin mematikan sambungan saat itu juga, kemudian menghela napas panjang. Rasanya jahat sekali pada Jeongin, tapi dia sudah berjanji.
Jadi pertemuan hari ini harus dirahasiakan kan?
Sekitar dua puluh menit kemudian Seungmin sampai di apartemennya kemudian bergegas menuju unit miliknya.
Saat itu ternyata Jeongin sudah berada di depan pintu unitnya.
"Udah lama?"
Jeongin menggeleng. "Baru kok. Dari mana, Kak?"
"Supermarket, mau belanja bulanan soalnya kulkas kosong."
Jeongin melirik kedua tangan Seungmin yang kosong. "Belanjaannya mana?"
"Uh...ngga jadi belanja, dompet gue ketinggalan."
"Lah? Kan bisa pake QR."
"Ngga kepikiran. Masuk dulu yuk. Ngga enak ngobrol depan pintu."
Jeongin mengangguk saja. Keduanya masuk ke dalam dan Seungmin mempersilakan Jeongin duduk.
"Mau minum apa?" tanya Seungmin.
"Apa aja deh, Kak."
Jadi Seungmin pergi ke dapur dan mengambil cola terakhir di kulkas.
"Nih. Lo mau ngomongin apa?" tanya Seungmin seraya meletakkan cola di meja.
Jeongin menunggu Seungmin duduk di seberangnya sebelum dia mulai bicara.
"Gue diskusi sama nyokap-bokap dan akhirnya mereka setuju buat nyewa detektif biar kita lebih cepet ketemu lokasi Kak Hyunjin. Toh scope-nya sekarang jelas, Kak Hyunjin masih di Seoul. Gue ke sini mau nanya kali aja Kak Seungmin punya clue yang bisa mempermudah pencarian, ya kalau boleh sih sekalian mau izin ngasih kontak Kakak ke detektifnya biar Kak Seungmin juga bisa bantu langsung. Boleh?"
"Boleh lah." Seungmin menjawab secara singkat kemudian meneguk segelas air yang dia bawa dari dapur juga.
Pikirannya lagi-lagi berkecamuk. Tidak bisa tenang karena merasa sedang mempermainkan Jeongin.
Jeongin menyadarinya, gelagat aneh Seungmin. "Kenapa? Kok kaya lagi banyak pikiran gitu, Kak?"
"Uh....Ya....mikirin Hyunjin aja sih."
Jeongin tidak merasa ada yang salah dengan jawaban Seungmin, sebagai sahabat Hyunjin jelas saja Seungmin khawatir kan.
"Lo tenang aja Kak. Gue yakin kok, sebentar lagi kita bakal tahu Kak Hyunjin ada di mana."
"Mm."
Seungmin tidak bisa membalas lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Beyond Repair - Hyunjin Centric
FanfictionHyunjin pernah kecewa dan putus asa. Lalu Chris datang bagai pahlawan, menyelamatkan Hyunjin dari dunia abu-abu. Sejak itu, matahari Hyunjin bernama Chris. Lalu bagaimana jadinya jika matahari juga mengkhianati Hyunjin? Hyunjin pernah berdoa, agar...