Flash

122 22 0
                                    

Click click click

Suara jepretan kamera dan cahaya flash yang menyilaukan menyapa Hyunjin.

"Relaks. Ganti gaya. Good. Nunduk dikit. Oke. Nice."

Suara fotografer juga terdengar sesekali dengan lantangnya.

"Cukup. Hyunjin, mau lihat hasilnya?"

"Emang boleh?"

"Lihat doang mah boleh, Hyun. Belum pernah photoshoot sekeren ini, kan?" Fotografer yang dipanggil Kak Joon itu sekalian membanggakan diri.

Hyunjin meninggalkan spotlight dan mengecek foto-foto yang Joon ambil.

Hasilnya bagus, sangat bagus sampai Hyunjin sedikit menganga karena merasa dia belum pernah terlihat sekeren itu di dalam foto.

"Ih, udah selesai ya?"

Tiba-tiba suara Felix terdengar, refleks Hyunjin dan Joon menoleh ke arah datangnya suara.

"Eh, mau pake studio ini juga lo?" tanya Joon bingung.

"Ngga kok. Cuma mau lihat Hyunjin aja, kebetulan aku ada photo shoot juga di sebelah."

Joon memang sering dihire Bloom, jadi lumayan dekat dengan beberapa modelnya Bloom termasuk Felix.

"Oh, Hyunjin udah kenal Felix? Kirain belum kenal siapa-siapa, anak baru."

"Felix yang masukin gue ke Bloom."

"Oalaaaaah."

Felix tersenyum bangga. "Hehe. Gimana Kak? Bagus ngga hasilnya? Cakep kan temenku!"

Kak Joon memberi ibu jari. "Cakep! Nih, bagus kok hasilnya buat ukuran first time."

Felix ikut melihat hasil jepretan Joon dan mengangguk setuju.

"Eh, ini udah selesai kan? Hyunjinnya aku culik dulu gapapa?"

"Udah sih, aman. Bawa aja."

Hyunjin melirik Felix. "Mau ke mana?"

"Lunch lah. Emang kamu ngga laper?"

Perut Hyunjin langsung bunyi. Padahal tadi tidak terasa lapar karena saking seriusnya bekerja.

Akhirnya mereka berdua pergi ke resto langganan Felix, jual makanan Korea rumahan yang harganya bersahabat. Hyunjin kan belum gajian, jadi harus irit.

"Gimana hari pertama jadi model? Seru ngga?" tanya Felix.

"Seru sih, walaupun agak awkward juga awalnya, aneh banget ga sih gaya-gaya depan banyak orang gitu?"

"Haha! Nanti juga terbiasa. Kamu hebat loh, baru masuk langsung dapet job yang lumayan. Tebakanku prospect kamu di Bloom bakal bagus banget sih."

Hyunjin tidak tahu apa Felix hanya berbaik hati memujinya atau ucapannya memang benar.

Sejujurnya Hyunjin tidak berharap karirnya sebagai model melejit, dia hanya ingin punya penghasilan lebih supaya bisa membalas budi pada keluarga Chris.

Juga, dia tidak mungkin selamanya menumpang di rumah Chris, kan? Secepatnya Hyunjin harus mencari apartemen yang bisa dia tinggali.

"Eh, ngomong-ngomong tadi di kasir pas mau bayar kamu ngeluarin amplop putih, udah langsung dapet fee kah?"

"Hah? Ngga. Itu dari ayahnya Chris. Err.. aku disuruh beli baju, soalnya ini pake baju-bajunya Chris terus."

Hyunjin jadi teringat obrolannya dengan ayah Chris tadi pagi.

Saat itu Hyunjin sudah siap berangkat kerja pagi-pagi, tidak mau terlambat untuk photo shoot pertamanya.

Lalu tiba-tiba ayah Chris memanggil.

Broken Beyond Repair - Hyunjin CentricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang