The Same Sky : Chapter 23 ☁️

1K 219 54
                                    

Gema tersenyum ke arah pria yang berdiri di atas motornya, Gema masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gema tersenyum ke arah pria yang berdiri di atas motornya, Gema masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya kemarin.

Hari Senin, seperti biasa Gema sekolah dan Langit menjemputnya dengan motor. Gema menghampiri langit, Langit tersenyum ke arah Gema. "Pagi," sapa Langit, Gema mengangguk pelan.

Gema memegang pipi langit dan menelisik pria di depannya itu teliti, Gema takut Ini hanya Ilusi Gema yang rindu dengan langit. "kenapa sih?!" tanya Langit kebingungan, Gema menggelengkan kepalanya pelan.

"Gapapa, aku takut aja ini cuma ilusi ku aja." Gema menjawab dan langit menggelengkan kepalanya tidak habis Pikir, Langit mengambil tangan Gema dan memukulkan tangan itu ke pipi langit.

Gema terkejut tentu saja. "Kamu ngapain!" Langit terkekeh kecil. "Gimana? Percaya kalau ini beneran Gue? El Langit Cakrawala Andromeda?" tanya langit, Gema mendengus kesal.

"Gak kayak Gitu juga langit!" Gema memukul pundak langit, Langit kembali terkekeh. "Lagian, ada-ada aja kelakuan Lo." Langit menyentil kening Gema, Gema cemberut.

Langit mengambil Helm dan memasangkan Helm itu pada Gema, Gema mendongak bingung. "Helm baru?" tanya Gema, langit mengangguk. "Pulang dari rumah Lo kemarin, gue langsung beli Helm baru. Buat khusus di pake sama Lo doang, nanti Lo simpen aja." Gema menganggukkan kepalanya paham, langit memasangkan Helm ke kepalanya juga.

Mengulurkan tangan dan membantu Gema untuk naik ke atas motornya, Gema memegang bahu langit. "Pegang yang bener emang gue tukang ojek," ujar langit, tangan langit memindahkan Tangan Gema ke pinggangnya.

Langit menyalakan mesin motornya dan langsung meninggalkan depan rumah Gema, Gema tersenyum tipis di balik Helm nya. Ternyata jantungnya berdetak bersama langit, Gema tidak mengelak lagi kali ini.

Gema memejamkan matanya sebentar dan membukanya lagi, Gema terkejut ketika Langit menyentuh Helm nya dengan helm Langit. "Lo udah sarapan kan?!" tanya Langit sedikit berteriak, Gema mengangguk pelan. "Temenin gue sarapan dulu nanti," pinta Langit lagi, Langit menaikan Laju Motornya membelah jalanan yang sudah ramai walaupun tidak begitu Ramai juga.

☁️

"Jangan liatin gue kayak gitu, nanti gue keselek Lo mau tanggung jawab?" Gema tersadar dari lamunannya, Gema melihat langit lagi. "Apa sih orang lagi ngelamun," jawab Gema tidak terima, memang dirinya sedang melamun tidak menatap langit.

"Geer dong gue? Tapi Gapapa, Gue malu tadi Lo liatin begitu walaupun Lo ngelamun." Langit menjawab dengan mengunyah makanannya, mereka berada di kantin setelah dari parkiran karena langit ingin sarapan lebih dulu.

"Aku lagi mikirin, kalau misalnya papa langit tau kalau Langit berhasil jadi musisi gimana?" tanya Gema menatap langit was-was, langit berhenti mengunyah saat Gema berbicara seperti itu.

Kekehan langit terdengar pelan. "Gapapa, kenapa memang? Mungkin dia bakal Coba Buat gue jatuh tapi gue gak akan nyerah. Gue bakal kejar apa yang bisa gue kejar, gue gak mau jadi boneka papanya biru." Langit menjawab dengan santai, Gema jadi teringat dengan ucapan Biru.

Bagian 01 : The Same Sky (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang