Gema menuruni tangga dengan pelan, mata nya menatap ke arah ruang tamu ada langit yang duduk disana mengobrol dengan Papanya. Senyum Gema terlihat, langit sangat tampan dan Gema tidak bohong.
Gema berjalan menghampiri langit dan sang papa, langit yang merasakan kehadiran Gema mulai menoleh dan melihat senyum langit terlihat. "Selamat sore," sapa Langit memiringkan kepalanya dengan tatapan lembut pada Gema. "Sore juga pacar," jawab Gema tanpa malu.
"Hadeh-hadeh gak lihat papa disini?" tanya sang papa pada Gema, Gema terkekeh dan duduk di samping Langit. Gema memeluk lengan langit dan menyandarkan kepalanya di sana, Gema melihat papa nya lagi. "Papa jangan Gitu, aku kan cuma sapa langit aja."
"Dasar anak papa Bucin, yaudah langit hati-hati di jalan kalau ada apa-apa segera kabari papa." Langit menganggukkan kepalanya pelan, papa Gema menepuk pundak langit. Memang papa Gema meminta langit memanggilnya papa juga, jadi sudah tidak asing panggilan papa itu di dengar.
"Hati-hati jangan menyusahkan langit, anak papa ini manja nya belum ilang soalnya." Sang papa memberikan nasihat dengan menjawil hidung Gema, Gema cemberut dan mengangguk semangat. "Tidak akan menyusahkan langit, anak papa ini kan Baik." Sang papa terkekeh dan mengangguk pelan.
Papa Gema ijin dan meninggalkan kedua orang Bucin itu, Langit melihat ke arah Gema. "Berangkat sekarang?" tanya Langit dan Gema menganggukkan kepalanya, langit beranjak dan langsung menuntun Gema.
Sore ini hingga sedikit larut mereka akan berjalan-jalan berkeliling kota, besok langit harus berangkat karena lusa dirinya sudah pergi ke Kota Lain untuk melanjutkan Mimpi nya.
Langit sengaja mengajak Gema berjalan-jalan hari ini karena Ingin meluangkan waktu lebih banyak untuk kekasih manisnya ini, Gema pasti ikut karena papa nya pun ikut hanya saja langit ingin menikmati waktu berdua.
Langit menggunakan motor seperti biasa, Gema tidak masalah memakai kendaraan apapun asalkan bersama Langit Gema sudah senang. Pria tampan itu mengambil Helm milik Gema dan memasangkan Helm nya di kepala Gema, Setelah Terkunci Langit tersenyum.
Langit mulai naik ke atas motornya dan melakukan Hal yang sama seperti tadi, Langit menoleh ke arah Gema membantu Gema untuk naik ke atas motor besarnya. Gema memeluk langit dari belakang, Langit terkekeh kecil.
"Siap?" tanya Langit dan Gema mengangguk, Langit menyalakan mesin motornya dan motor itu melaju dengan pelan ke arah pintu Gerbang yang sudah di bantu Buka kan oleh satpam di rumah Gema.
"Kita mau ke mana Langit?" tanya Gema penasaran. "Ke suatu tempat yang pasti Lo bakal seneng ke tempat ini," jawab Langit dan Gema menganggukkan kepalanya paham.
Langit mengambil tangan Gema dan membuat Gema semakin memeluk pinggang nya. "Pegangan yang kuat, gue mau ngebut sayang." Gema mengangguk paham, motor langit kembali melaju kali ini kecepatan nya bertambah.
Motor besar Langit membelah jalanan Ibu kota, langit tersenyum di balik kaca Helm nya. Entah lah, langit tidak pernah membayangkan akan memiliki kekasih pada Akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagian 01 : The Same Sky (END)✓
Fiksi PenggemarLangit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Langit dan Biru itu saling membutuhkan bahkan bersatu untuk membuat Alam semesta dan seisinya menjadi Indah, Langit dan Biru itu adalah satu ke...