Suara Bel berbunyi membuat Gema sedikit berlari untuk membuka pintu. "Sebentar!" Seru Gema agar bel tidak terus di tekan, Gema buru-buru membuka pintu dan senyum anak manis itu mengembang.
"Langit, kemana Oval dengan Yoga?" tanya Gema celingukan mencari kedua teman Langit yang biasanya selalu menempel dengan langit. "Mereka datang telat ada urusan katanya," jawab langit dan Gema ber-ohria saja.
"Ayo masuk langit, kita belajar di ruang aku saja," ujar Gema dan langit mengikuti kemana perginya Gema, langit menelisik rumah Gema memang Cukup besar dan luas juga. Langit melihat dua orang tua yang sedang bersantai, Gema menarik tangan Langit.
"Bunda, Papa kenalkan ini Langit teman kelas aku." Gema memperkenalkan langit pada kedua orang tuanya, Langit menatap Gema terkejut. "Hallo, Saya Heri papa nya Gema." Langit berjabat tangan dengan papa Gema.
"Hallo, tampan sekali langit seperti yang selalu Gema teriakan setiap pulang sekolah jika di antarkan lang—"
"Bunda!" Tegur Gema merengek karena bunda nya malah membongkar rahasia Gema yang satu itu. "Hahaha! Bunda benar kan? Salam kenal langit saya Nita," ujar sang bunda menyapa langit juga, Langit menjabat tangan Bunda Gema.
"Saya langit, Om dan Tante." Langit berucap dengan ramah. "Panggil bunda dan papa saja seperti Gema, tidak apa-apa kok." Bunda Nita mengusap pundak Langit, Langit tersenyum kikuk saat Bunda Gema itu menyarankan memanggil Bunda.
"Gapapa kok langit panggil bunda biar sama dengan Gema," ujar Gema nada suara nya sangat ceria Langit dengar. "Iya, Bunda dan Papa." Langit mengulangi lagi dan mereka kembali mengangguk.
"Jangan sungkan langit rumah ini menerima kamu," ujar Sang papa tanpa mengalihkan tatapannya dari televisi, Bunda Nita pun tersenyum dengan mengangguk setuju. "Nah, Gema ajak langitnya ke ruangan kamu bunda buatkan Minuman sama siapkan Kue, langit suka Kue kan? Bunda buat Kue tadi pagi."
"Saya suka bunda," jawab Langit dan Bunda Nita meminta Gema membawa langit masuk ke dalam, langit kembali di tarik oleh Gema masuk ke dalam ruangan lain. "Bunda sama papa Lo emang sering kumpul kalau Weekend?" tanya Langit dan Gema mengangguk pelan.
"Iya, biasanya kumpul bertiga juga kadang jalan-jalan keluar sih." Gema bercerita dan langit tersenyum tipis, Gema menyadari satu Hal kemudian menoleh ke arah langit. "Pasti bahagia Ya?" tanya Langit lagi dan Gema hanya diam tidak berucap apapun, Gema bingung menceritakan keluarga pada langit.
"Mending ayo buruan jalan jangan nanya itu," ujar Gema menarik tangan langit lagi, Gema masuk ke satu ruangan dan langit menatap ruangan itu memang sangat luas dan penuh buku juga. "Ini tempat aku belajar langit walaupun sendiri aku suka tempat yang luas, tapi saat Meru dan Keano datang juga kita bermain disini kok." Gema bercerita tentang ruangan.
Gema memang di fasilitasi begitu banyak tapi anak manis tidak mau di beri mobil atau motor, dia lebih suka menggunakan angkutan umum atau di antar jemput oleh papanya tapi akhir-akhir ini sering dengan langit atau Biru juga. "Lo suka ngerasa kesepian Gak kalau bunda sama Papa Lo sibuk?" tanya Langit dan Gema menggelengkan kepalanya. "Tidak, bunda tidak sibuk papa pun jika ada waktu luang pasti langsung pulang dan berkumpul." Gema menjawab seadanya karena memang itu ada nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagian 01 : The Same Sky (END)✓
FanfictionLangit akan selalu identik dengan Biru, Langit Itu Indah bila terus bersama dengan Keindahan Warna Biru. Langit dan Biru itu saling membutuhkan bahkan bersatu untuk membuat Alam semesta dan seisinya menjadi Indah, Langit dan Biru itu adalah satu ke...