2. Keano Xander

474 32 1
                                    

Sebelum ke cerita,
jangan lupa follow yah.



Happy Reading..

~

Hari sudah menjelang siang, Zeea memandang langit yang cukup panas. Bel pulang sebentar lagi di bunyikan, namun yang ia cari tak kunjung bertemu.

Kriinggg... Kriingggg

"Mohon perhatian, seluruh pelajaran telah selesai. Sampai jumpa esok hari dengan semangat baru,"

Bunyi voice over itu sudah terdengar, artinya sudah saatnya pulang sekolah. Zeea menenteng Tas di pundaknya, kemudian berdiri di ambang pintu melirik ke arah kanan di mana kelas Anno berada.

Kelas itu hanya terhalang 3 kelas, yang berada di lantai 2. Zeea menghela nafas, kemudian beranjak pergi menuju parkiran.

"Motor siapa nih?" tanya Zeea

Perasaan tadi tak ada motor satupun di sampingnya. Saat ia datang parkiran itu kosong, namun sekarang? Bahkan kaca spion mobil Zeea pun di belokkan.

"Zee?! Mau pulang?" tanya Tania

"Gue mau nanya, ini motor siapa?" tanya Zeea

"O-oh gue lupa ngasih tau. Itu tempat parkirannya Anak-anak Devdas tapi mereka udah pergi. Nah yang satu itu motornya Ano. Biasanya dia pulang nanti sekolah udah sunyi," jelas Tania di angguki Elita

"Njir, belum di tanya udah di jawab aja. Mantep banget ni anak, rezeki anak Daddy sama Mommy." batin Zeea

"Eh Zee? Gue boleh numpang balik bareng lo nggak? Kita kan searah nih trus gu-"

Pltakk

Tania menjitak kepala Elita, gadis itu meringis karena jitakan Tania.

"Lo napa jitak gue Tantann?!"

"Matre lo jadi cewek! Sama Zeea aja lo matrein apalagi sama cowok setann!" sarkas Tania

"Numpang doang Tan, nih ya jujur banget gue belum pernah ngerasain naik mobil mahal, seumur-umur juga gue baru liat mobil ini secara nyata." terang Elita tanpa perasaan.

"Kagakk! Noh bentar lagi abang lo jemput!"

"Ihss gue belum selesai ngomong,"

"Udah Zee, nggak usah di dengerin nih dodol satu."

Elita memang gadis yang suka ceplas-ceplos. Gadis yang tak tau malu, eh bukan murahan! Melainkan gadis yang asik.

"Lo mau bareng gue? Boleh aja sih tapi gue pulang agak lat dikit gapapa? Mau nunggu?" tanya Zeea tanpa sadar.

Tania dan Elita saling memandang. Kemudian tersenyum kikuk. Mereka tertawa bersama seakan satu pemikiran, yang membuat Zeea mengerutkan dahinya.

"Owalah, nggak usah Zee. Nih anak udah mau balik. Udah ya Zee, kita duluan ke Gerbang." ujar Tania menarik tangan Elita.

"Semoga berhasil Zeeaa! Gue dukung lo!" teriak Elita yang di acungi kedua jempol oleh Tania.

ZEEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang