6. Kantin

377 24 1
                                    

||

Votenya gak berbayar kok..




Happy Reading..

~

"Serius Ano sama Zeea jadian?"

"Uhh Favv bangett, satunya anak tunggal kaya raya, satunya lagi mostwanted sekolah,"

Lagi dan lagi Zeea harus mendengar pekikan dari para murid Stellar Academy. Rasanya begitu canggung, namun semoga saja dengan dirinya yang menjadi perbincangan hangat seisi sekolah tak membuatnya masuk ke dalam masalah Novel ini.

"Mau pesan apa?" tanya Ano

Zeea menatap Ano heran, bukankah laki-laki itu tak pernah makan di kantin? Apa hanya karena dirinya Ano ikut ke kantin?

"Mie ayam, jus alpukat sama ice cream terserah rasa apa." ucap Zeea di angguki Ano.

Sebelum Ano pergi, ia menyempatkan mengusap pelan rambut kekasihnya itu.

"Sumpah Zee, Ano bener-bener bikin iri." ujar Tania

Elita saat ini tengah memesan makanannya dengan Tania.

"Ada yang sakit?" suara itu mengalihkan atensi Zeea bersama Tania.

Mereka melirik ke arah sumber suara, di mana sudah ada Gerald dan juga Aurora di sana. Zeea menatap bingung Aurora, di mana wajah gadis itu terdapat memar kemerahan.

Sempat terlintas di fikirannya, apakah ini ulah sang ayah?

"Ini masih sakit nggak?" tanya Gerald

Aurora menggeleng, "udah nggak kok. Kemarin juga udah di kompres," jawabnya

"Kalo masih sakit kamu bilang ke aku, Ra. Jangan pendem sendiri."

"Iya Ger, makasih ya."

Gerald memang memiliki perasaan pada gadis sebagai pemeran utama itu. Gerald adalah sosok laki-laki yang peka terhadap Aurora.

Aurora juga tau itu, ia juga peka terhadap Gerald yang selalu ada untuknya. Namun entah mengapa gadis itu sama sekali tak mau berfikiran lebih jauh apalagi harus memiliki hubungan dengan Gerald.

"Sejauh mana papa kamu ngelakuin itu ke kamu Ra?" tanya Gerald

"Semenjak kedatangan mereka, aku nggak tau kenapa Papa benci banget sama aku. Yang pastinya bukan cuma kedatangan mereka, tapi ada hal yang aku nggak tau atau mungkin aku lupa." jelas Aurora

"Apapun itu jangan merasa sendiri, okey? Kamu bisa minta bantuan aku."

"Aku nggak tau harus ngomong apa sama kamu Ger, kamu baik banget."

Gerald tersenyum, ia menyandarkan Aurora pada pundaknya. Sungguh hal ini membuat Aurora begitu nyaman jika harus bersama Gerald.

"Liat apa?"

Degg.

Zeea tersentak kaget, tiba-tiba saja Ano datang berbisik padanya.

ZEEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang