Prolog

845 38 2
                                    

Selamat datang di dunia fiksi!

Gadis dengan rambut yang acak-acakan, piyama yang melekat pada tubuhnya serta wajah yang polos tanpa balutan make up itu menatap wajahnya ke arah cermin.

"Cuma kepeleset trus kebentok tembok aja sampe transmigrasi," ucapnya

Ia menatap pantulan dirinya dari cermin. Menatap riasan kamar serta nama yang tercantum di atas cermin itu.

Zeeana Queenza Corles.

Nama yang tak asing baginya, seorang gadis yang berperan sebagai figuran dalam sebuah novel yang baru saja ia baca. Gadis yang tak memiliki peran apapun, bahkan berbicara serta berkontak dengan para pemeran dalam novel itu saja tidak.

"Aretha, saat ini lo tinggal dalam tubuh cewek ini. Jadi jangan bikin masalah, apalagi sampe masuk ke dalam urusan para pemerannya!" gumam Aretha

Gadis cantik itu melirik mansion ke balkon kamarnya, terlihat begitu mewah.

"Hidup kaya, impian gue dari dulu. Oke, karena skarang lo anak tunggal dari keluarga Corles, lo harus bersikap layaknya seorang putri!"

Ia melirik sebuah jam dinding, di mana waktu menunjukkan pukul 20:23 malam.

Aretha menatap langit-langit kamarnya. Ia membayangkan bagaimana jadinya ia melihat langsung para pemeran dalam Novel "Aurora" Itu.

Gerald Marvino si ketua Osis. Protagonis pria yang menyukai sang Protagonis Wanita.

Juan, sang Antagonis yang memiliki peran penting dalam novel tersebut. Juan Axcellio Alexandro, Mostwanted sekolah, ketua Geng Devdas.

Aurora Crystallie Devandra, sang pemeran utama. Aurora gadis yang cantik, namun ia bukan gadis protagonis yang memiliki sifat lugu, seperti protagonis pada umumnya.

Sementara Viola Grenata Devandra, gadis berparas cantik yang di memiliki jabatan sebagai primadona sekolah. Antagonis Wanita yang saat ini sebagai kekasih dari sang Antagonis Pria.

Rumit bukan? Namun ada satu anak laki-laki yang harus di temui Aretha. Siapa dia? Ya! Keano Xander Gaditara. Sesosok pria yang memiliki sifat dingin, tak memiliki teman bahkan berbaur dengan siapapun. Laki-laki yang di juluki Kulkas berjalan.

"Okeh tidur Aretha! Besok ketemu sama ayang Anoo!" serunya

Aretha memejamkan matanya, kemudian tertidur.

ZEEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang