5. Mimpi? (2)

401 29 2
                                    

"Ternyata takdir berpihak pada kita."

_Zeeana'




Happy reading..

~

Bagaimana jadinya jika seseorang yang kita nantikan, kita impikan ternyata benar jodoh kita? Zeea begitu tak percaya.

"Aarrgghh ini mimpi nggak sih?" ucapnya pelan.

Ia mencubit tangannya, dan

"Awwsshh, sakit ternyata."

"Kenapa di cubit?" suara itu, ahhh suara yang memabukkan.

Zeea sungguh tak menyangka, apa ini masih mimpi atau bukan?

Flashback

"Ini bukan perjanjian atau rencana, ini kesepakatan."

Zeea menatap heran ke depan. Bagaimana bisa?

"Kamu tau perusahaan KXG yang saat ini sedang berkembang pesat? Itu perusahaan yang di bangun sendiri oleh Keano." jelas Artha, ayah dari Ano.

"Ayah punya kesepakatan dengan Ano, nanti kamu akan tau Queen, setelah kalian menikah." ucap Artha lagi.

"M-menikah?" tanya Zeea di angguki oleh mereka.

Ah persetan dengan kesepakatan atau perjodohan atau apalah itu. Yang ada di pikirannya saat ini, menjadi nyonya Xander?

Zeea saat ini tak dapat menyembunyikan wajah merahnya.

"Queen, mau kan?" tanya Jasmine, Bunda Ano.

Zeea menatap Ano, yang menatapnya datar. Tak ada ekspresi sama sekali. Ia takut jika Ano sendiri terpaksa menerima ini, entah kesepakatan apa, hingga konsekuensinya, Ano menerima pertunangan ini ataukah?

"Nggak usah khawatir sayang, Ini semua Ano yang minta." lanjut Bunda Jasmine

Deggg!

Hampir saja, Zeea tersedak ludahnya sendiri. Tuhan, jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan Zeea.

Flashback Off

"Masih mikir ini mimpi?" tanya Ano

Zeea mengangguk pelan, tanda jawaban. Takdir benar-benar berpihak padanya.

"Nggak usah terlalu mikirin hal yang nggak penting, nanti kepalanya bisa sakit." nasehat Ano membuat Zeea tak berkutip.

Jantungnya berpacu lebih cepat, inikah Ano yang ia harapkan menjadi masa depannya?

"Ano, kamu punya kesepakatan apa sama Om Artha?" tanya Zeea

"Nanti juga kamu tau,"

"Apa itu nyakitin? Atau sebuah fakta yang mengejutkan?" tanya Zeea lagi hanya untuk memastikan.

"Nggak usah di pikirin, intinya ini bukan sebuah kebetulan Queen." jawab Ano

Jujur saja, ada ketakutan terbesar di hati gadis itu.

"Ada yang aku nggak tau, Ano. Aku nggak bisa kayak langsung percaya gitu aja." ucap Zeea

"Ini kebaikan, bukan keburukan." hanya itu yang menjadi jawaban dari laki-laki itu.

Zeea menghela nafas pelan, jika memang ini kebaikan maka ia akan sangat senang. Namun jika sebuah keburukan, biarkan gadis itu mengubahnya sebelum itu terjadi.

ZEEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang