10. Perusak (Ulat bulu?!)

340 20 3
                                    

Mari kita lanjut..

----

"Beb!"

Aurora menghentikan langkahnya kala mendengar panggilan itu. Meski ia merasa bukan dirinya yang di panggil, namun seakan panggilan itu seakan mengarah padanya.

"Rora!!" benar saja, saat Aurora mengalihkan pandangannya ke arah belakang terdapat dua orang cowok yang mendekat ke arahnya.

"Lo Aurora kan?" tanya salah satunya.

"Ini ga sih? Iya kan? Lo Aurora?" tanya salah satunya lagi.

"Kenapa?" bukan menjawab Aurora malah balik bertanya.

"Nah, bener. Kenalin gue Kafka!"

"Gue Raven,"

Aurora menerima uluran tangan tersebut. Tanpa menyebut nama.

"Ada perlu?" tanya Aurora

"Iya, mau ngelamar lo!" ucap Kafka dengan kekehan kecil.

Aurora memutar bola mata malas, bisa-bisanya baru kenal suda mengeluarkan jurus buaya ala lelaki.

"Canda, Ra. Kita di suruh Bu Tias buat jemput lo ke ruangannya." titah Raven

"Kenapa emang?"

"Ya kalo itu kita ga tau sih, kita cuma jalanin perintah sebagai OSIS yang baik. Kuylah tuh Bu Tias udah nunggu."

Tanpa menjawab ucapan Kafka, Raven merangkul Aurora yang terlihat kebingungan dengan perlakuan sok akrab dua laki-laki itu. Aurora hanya diam mengikuti langkah keduanya hingga ke ruangan Guru yang di maksud.

"Lo sentuh dia, jangan harap lo bakal selamat!" batin seseorang yang menyaksikan aksi Kafka dan juga Raven.

Setelah sampai di ruangan Bu Tias, Aurora menghadap ke Guru cantik yang umurnya mungkin baru 26 tahun itu.

"Ini Bu, sesuai pesanan dan tepat waktu." ucap Raven membuat Bu Tias terkekeh.

"Kalian mau denger? Mau tetap di sini?" tanya Bu Tias

"Emang boleh Bu?"

"Ya gapapa lagian ini cuma informasi kecil." sahut Bu Tias

Aurora mengerutkan dahinya bingung. Ada apa ini sebenarnya?

"Gini Aurora, ibu denger dari Gerald dan anak-anak Osis la-"

"Termasuk kita," sambung Kafka dan Raven serempak.

"Diam dulu atuh!" tegur Bu Tias

"Aurora suka main musik Biola?" lanjutnya setelah dua laki-laki itu diam.

"Dikit Bu,"

"Gini, dua minggu lagi akan ada lomba Seni tunggal, dan musik yang di pilih itu adalah musik Biola tunggal antarsekolah nasional. Nah karena banyak masukan dari siswa-siswi dan anak-anak Osis kamu yang akan mewakili sekolah kita, gimana?"

ZEEANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang