Bagian 2

331 13 0
                                    

🌷 happy reading 🌷

Pondok pesantren Al-Hazmi sedang mengadakan acara penyambutan seorang putra dari sang pemilik pesantren tersebut.

"Alhamdulillah, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga" ucap seorang ustadzah yang memiliki nama Nazma.

"Apa yang ditunggu-tunggu ustadzah ?" Ucap ustadzah lainnya yang memiliki nama Sakinah.

"Ya ini"

"Ini apa ustadzah ?"

"Ya ini lho, masa gak ngerti"

"Ohh" jawab singkat Sakinah, mengerti.

...

Tepat pukul 08.00 WIB seseorang yang ditunggu-tunggu telah tiba di pondok pesantren Al-Hazmi. Para santriwan dan santriwati juga ikut menyambut kedatangan putra dari sang pemilik pesantren tersebut.

"Ahlan wa Sahlan Muhammad Rakha Al-Hazmi" ucap seorang lelaki yang memiliki nama Abdullah, pemilik pesantren Al-Hazmi.

"Abba" ucap Muhammad Rakha Al-Hazmi yang biasa disebut Rakha, dan langsung memeluk Abdullah, sang abba.

Setelah melepaskan pelukannya, Abdullah berucap "ayo masuk, umma sudah menunggumu di dalam" .

"Na'am abba" keduanya pun menuju ndalem.

...

Di ndalem sudah ada para ustadzah dan beberapa santriwati kepercayaan Khadijah, umma Rakha. Dan tentunya juga ada Khadijah.

Sesampainya Rakha dan Abdullah di ndalem. "Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh" ucap keduanya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh" ucap semua yang berada di ndalem.

"Rakha" ucap Khadijah bahagia.

"Umma" ucap Rakha yang langsung memeluk Khadijah.

"Rakha kangen banget sama umma"

"Umma juga, sayang" keduanya pun menangis bahagia.

"Yaudah lanjutin nanti, kasihan yang lainnya udah pada nungguin" ucap Abdullah. Rakha dan Khadijah melepaskan pelukannya.

Setelah acara penyambutan selesai, Rakha memutuskan untuk mengelilingi pesantren "Alhamdulillah udah lama gak lihat wilayah pesantren, jadi kangen"

Ketika Rakha memasuki wilayah santriwan, para santriwan yang melihatnya langsung menghampiri dan menyalami tangan Rakha.

"Eh udah udah astaghfirullah, saya jadi ga enak" ucap Rakha, tetapi tidak digubris oleh para santriwan dan tetap menyalami Rakha.
Setelah sekian banyak santriwan yang menyalaminya, Rakha meneruskan mengelilingi pesantren.

Dan tiba-tiba ada yang menyapanya "assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh Gus" ucap seorang wanita.

Rakha yang merasa di sapa menoleh ke belakang, karena disitu hanya ada dirinya"wa'alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh, ustadzah Nazma ?"

"I-iya Gus" ucap Nazma sedikit gugup.

"Ada perlu apa ya ustadzah ?"

"S-sebenarnya tidak ada perlu apa-apa, saya hanya ingin menanyakan kabar Gus saja, gimana kabar Gus Rakha ?"

"Alhamdulillah saya baik, kalau ustadzah gimana kabarnya ?"

"Alhamdulillah saya baik Gus"

"Alhamdulillah, ya sudah jika tidak ada yang diperlukan lagi, saya mau ke area belakang pesantren dulu"

"Mau saya temani Gus ?"

"Tidak perlu, biar saya sendiri saja, lagi pula jika saya dan kamu hanya berjalan berdua takutnya jadi fitnah" ucap Rakha. "Oh iya lain kali cukup panggil saya Rakha saja tidak perlu menggunakan embel-embel Gus, lagi pula kita sudah berteman dari kecil. Kamu sudah saya anggap sebagai saudara saya sendiri" sambungnya.

NayaRakha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang