Bagian 6

273 13 0
                                    


🌷 happy reading 🌷

Setelah menempuh perjalanan selama 7 jam, kini Abdullah, Khadijah, Rakha, dan Nayara sudah tiba di pesantren Al-Hazmi, dimana itu merupakan rumah Abdullah dan Khadijah sekaligus pesantren yang mereka bangun.

Kedatangan mereka disambut hangat oleh para santri.

Tetapi ketika Nayara keluar dari mobil dalam kondisi menggunakan masker KF94 berwarna hitam dan satu set abaya berwarna hitam lengkap dengan kerudung pashmina yang berwarna hitam juga, para santri-santri yang melihatnya pun langsung kebingungan.

"Siapa wanita itu ?" Ucap salah satu santri.

"Iya, bukannya kyai hanya memiliki satu putra yaitu Gus Rakha saja ? Lalu siapa perempuan itu ?" Ucap santri lainnya.

Wajah semua santri kebingungan, seperti ingin menanyakan hal yang sama seperti kedua santri tersebut.

Nayara langsung masuk ke ndalem dan dibelakangnya ada Rakha.

"Ini mana rumah Lo ?" Bisik Nayara pada Rakha.

"Terus aja, nanti saya kasih tau" bisik Rakha.

"Lo aja yang di depan, biar gue bisa ngikutin Lo"

"Jangan, saya dibelakang kamu biar saya bisa jaga kamu, takutnya ada santri yang mengganggu kamu"

"Oke deh, terserah Lo"

"Ini kemana ini" ucap Nayara ketika bertemu jalan yang mengarah ke kanan dan ke kiri.

"Ke kiri" ucap Rakha. Nayara mengikuti ucapan Rakha.

"Terus ?"

"Ke kanan lurus"

Ketika sudah berada di halaman ndalem.

"Ayo cepat masuk" ucap Rakha dengan menarik tangan Nayara.

"Eh jangan pegang-pegang, nanti kalau ada yang lihat gimana" ucap Nayara.

Rakha pun melepaskan tangannya "oke".

Nayara sudah masuk ke dalam ndalem.

"Kamu disini dulu, saya mau bantu pak Arif membawa koper" ucap Rakha lalu pergi begitu saja meninggalkan Nayara di ndalem sendirian.

Sedangkan Abdullah dan Khadijah, mereka langsung menuju ke ruang utama pesantren Al-Hazmi, karena ada beberapa hal yang harus diurusi.

Kembali ke Nayara.
Nayara melihat-lihat ruang tamu yang berada di ndalem. Ia melihat foto-foto yang berada diruangan tersebut.

"Ini siapa ? Kok gue gak pernah lihat" ucap Nayara ketika melihat foto kakek Rakha yaitu kyai Hasan.

Tak lama dari itu Rakha membuka pintu ndalem sembari membawa koper Nayara dan koper dirinya.

Ceklek

"Mari ikut saya" ucap Rakha.

"Kemana ?" Ucap Nayara.

"Ke kamar saya"

"Ngapain ?"

"Taruh barang-barang kamu"

NayaRakha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang