🌷 happy reading 🌷
Pagi harinya, setelah Nayara melaksanakan sholat subuh berjamaah dengan Rakha, ia menuju ke dapur untuk membantu memasak. Tetapi sesampainya di dapur ia tidak melihat Khadijah melainkan 2 santriwati."Kalian berdua siapa ? Kok ada disini ?" Ucap Nayara.
Belum sempat mereka menjawab, Khadijah datang. "Eh Nayara, udah disini ?" Ucap Khadijah.
"Eh umma, iya umma" ucap Khadijah.
"Oh iya ini mereka berdua adalah dua santriwati kepercayaan umma, yang umma pernah bilang ke kamu"
"Berarti mereka mengetahui status Nayara, umma ?"
"Na'am sayang"
Nayara hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
"Kamu ngapain disini ?" Ucap Khadijah pada Nayara.
"Nayara mau bantu mereka masak umma, boleh kan ?"
"Na'am, tafadhol, tapi kamu jangan capek-capek ya"
"Iya umma"
"Yaudah kalau begitu, umma mau ke depan dulu"
"Iya umma" ucap Nayara tersenyum, lalu Khadijah pergi dari dapur tersebut.
"Nama kalian siapa ?" Tanya Nayara.
"Nama saya Syakira Ning" ucap santriwati yang bernama Syakira.
"Dan nama saya Maya Ning" ucap santriwati yang bernama Maya.
"Ohh, nama aku Nayara, salam kenal ya" ucap Nayara.
"Na'am Ning" ucap keduanya.
"Ning ? Siapa ning ? Nama saya itu Nayara bukan Ning"
"Afwan Ning, izin menjelaskan, Ning itu adalah sebutan untuk putri kyai ataupun mantu kyai yang berjenis kelamin perempuan" ucap Maya menjelaskan.
"Ohh gitu ya ?"
"Na'am Ning"
"Tapi kalian jangan panggil aku Ning, panggil Nayara aja"
"T-tapi Ning" ucap Syakira.
"Sudah gak papa, kalo kalian masih takut, panggil aku Ning waktu ada keluarga ndalem aja, kalo gak ada jangan panggil aku Ning"
"Na'am Ning, mm-maksud saya N-Nayara" ucap keduanya.
"Oh iya sekarang kita mau masak apa ?" Ucap Nayara.
"Mau masak sayur sop, goreng udang, dan juga goreng tempe N-Nayara"
"Okee, kita bagi tugas aja gimana ?"
"Na'am, tafadhol Nayara, kamu aja yang bagi" ucap Maya.
"Okee, Maya masak sayur sop, Syakira goreng tempe, dan aku goreng udang gimana ?"
"Boleh Nay" ucap keduanya.
"Okee, ayo kita kerjakan"
KAMU SEDANG MEMBACA
NayaRakha
Teen FictionNayara Zalika seorang gadis biasa dan tomboy yang dijodohkan oleh Muhammad Rakha Al-Hazmi seorang Gus sekaligus pemimpin pesantren, yang dulu merupakan pesantren yang diimpikan oleh Nayara, tetapi Nayara tidak bisa menimba ilmu di pesantren tersebut...