Bagian 20

166 13 3
                                    

🌷happy reading 🌷

Keesokan harinya, tepat pukul 05.00 Nayara terbangun dari tidurnya.

"Shobahul khoir" ucap Rakha yang baru saja masuk ke dalam kamar.

"Ngomong apaan sih" ucapnya khas dengan nada bangun tidurnya.

"Itu artinya selamat pagi" ucap Rakha menjelaskan.

"Oh"

"Saya sudah masak, mau makan sekarang ?" Tanya Rakha pada Nayara.

"Iya, tapi gue cuci muka dulu" ucap Nayara.

"Baiklah, saya tunggu di bawah" ucap Rakha lalu menuju ke bawah, tepatnya ruang makan.

Sedangkan Nayara, ia menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka nya.

Beberapa menit kemudian, Nayara sudah selesai mencuci mukanya dan segera menuju ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan.

"Sudah cuci mukanya ?" Ucap Rakha yang melihat Nayara menuju ke ruang makan.

Nayara hanya menganggukkan kepalanya.
"Lo masak apa hari ini ?" Ucapnya.

"Saya hanya memasak ayam madu dan tempe goreng saja, semoga kamu suka dengan masakannya"

Nayara hanya menganggukkan kepalanya dan memasukkan satu sendok sarapan nya yang telah di sediakan oleh Rakha ke dalam mulutnya.

"Kok rasanya persis kayak yang di Nayara's resto kemarin ?" batin Nayara.

"Kenapa ? Tidak enak ya masakannya" ucap Rakha yang melihat raut wajah Nayara.

"Enak, tapi kok rasanya persis kayak masakan di Nayara's resto kemarin ya ? Lo kenal sama pemilik resto itu ?" Ucap Nayara.

Rakha hanya tersenyum.

"Kok Lo cuma senyum sih, apa jangan-jangan Lo udah les privat sama pemilik resto itu ? Wah parah sih, Lo les privat ga ngajak-ngajak gue, gue kan juga mau belajar masak, ga cuma Lo doang" ucap Nayara.

"Ya sudah nanti saya ajari kamu" ucap Rakha.

"Gak, gue mau belajar langsung sama pemiliknya, ga mau lewat Lo, nanti kalo Lo yang ngajarin gue, pasti Lo sesat in"

"Tidak akan Nayara"

"Gak mau, sini bagi nomor pemilik Nayara's resto itu" ucap Nayara.

"Nanti saja ya, kita lanjut makan dulu, takutnya kalo dingin nanti ga enak lagi" ucap Rakha.

"Oke, tapi Lo jangan lupa ya, bagi nomor nya"

"Iya Nayara"

Keduanya pun lanjut memakan sarapannya masing-masing.

"Gue yang nyuci piringnya semua" ucap Nayara ketika sarapan keduanya telah habis.

"Saya bantu" ucap Rakha.

"Gak usah, gue aja" ucap Nayara.

"Tidak apa-apa biar saya bantu"

"Gak usah, Lo udah masak buat sarapan, masa gue cuma mau nyuci piring Lo bantuin, mending Lo siap-siap buat nge-cek aktivitas di pesantren" ucap Nayara.

"Tapi-" ucapan Rakha terpotong.

"Siap-siap Rakha" ucap Nayara, dan Rakha pun mengikuti perkataan Nayara.

Nayara mencuci semua piring kotor yang sudah ia dan Rakha pakai untuk sarapan.

•••

Tepat pukul 12.30, Rakha sudah berada di ndalem.

NayaRakha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang