"NESSIE! COME ON! Kita tidak mau melewatkan pertandingan kakakmu!" Emelda—ibu Renese berteriak dari aula utama karna sedari tadi Renese belum juga keluar dari kamarnya.
Keluarga Marjorie sebentar lagi akan ber-Apparate menuju Dartmoor, England. Tempat yang akan menyelenggarakan Qudditch World Cup, putra sulung mereka—Louis memasuki babak final pertandingan itu, sebagai tim Bulgaria yang berisi anak - anak Dumstrang.
Renese akhirnya muncul dengan setelan biru malamnya yang nampak elegan, rambut pirangnya ia gulung namun masih menyisakan beberapa helai yang menjuntai. "Why it's taking you so long?" Emelda berujar saat melihat kehadiran anak bungsunya itu. "Beautiful as a usual. Ayo, kita berangkat sekarang!" Newt—ayah Renese berujar sebelum Renese dapat menjawab celoteh ibunya. Mereka bertiga mulai berpengangan dan langsung ber-Apparate meninggalkan Marjorie Manor menuju Dartmoor.
Beberapa hari sebelumnya Renese dan Mattheo sempat saling mengirim surat, namun tak ada lagi balasan dari Mattheo setelah surat terakhir yang gadis itu kirim, surat itu juga berisi pertanyaan apa laki - laki itu datang pada pertandingan quidditch ini. Hal inilah yang membuat Renese berlama - lama di kamar pribadinya, ia masih menunggu surat itu, bahkan di detik - detik terakhir.
⋆.ೃ࿔*:・⋆.ೃ࿔*:・
Kini Renese serta orang tuanya telah tiba di lokasi quidditch world cup, Dartmoor, England. Renese melambaikan tangan kanannya saat kedua mata kakak laki - lakinya itu akhirnya melihat ke arahnya dan kedua orangnya. Louis tersenyum cerah sembari berlari kecil ke arah keluarganya. Ia memeluk Renese dengan erat sampai kaki adik bungsunya itu tak lagi berpijak pada tanah. "Maaf agak terlambat." Ucap Renese yang masih dalam pelukan kakak sulungnya itu.
"Lebih baik terlambat dari pada tidak datang sama sekali." Jawab Louis sambil melepas pelukannya dan beralih memeluk kedua orang tuanya. "Thanks for coming Mom and Dad." Ucap Louis sambil melepas pelukannya.
"BULGARIA, BERKUMPUL!" Seseorang berseru dengan suara lantang, membuat mereka berempat melihat ke arah asal suara. "Tampaknya ini tanda agar kita kembali ke kursi penonton." Ucap Renese.
"You got this, Son!" Ucap sang ayah—Newt sambil menepuk kedua bahu Louis sebelum laki - laki itu berkumpul dengan anggota timnya. Louis mengangguk, juga mengangguk pada Ibu dan adik bungsunya yang tengah tersenyum padanya. "Gotta go!" Ucap Louis sambil berlari menghampiri asal suara tadi.
Kini Renese sudah berada di tribbun penonton, ibu dan ayahnya sedang bercengkrama dengan beberapa orang yang lama tak mereka jumpai. "Hallo, Marjorie!" Renese menoleh ke asal suara. Terlihat Draco tersenyum sambil melambaikan tangannya, ia baru saja tiba. Di susul dengan seorang laki - laki yang berjalan di belakangnya. Renese membelalakan matanya.
"Hallo?" Sapa Mattheo yang sekarang sudah berada di samping Renese dengan Draco di depannya. "Kau tidak membalas suratku!" Bukan membalas sapaan, Renese langsung mengatakan hal yang benar - benar menjadi beban pikirannya saat ini. "Got a lot of things to do." Jawab Mattheo sambil tersenyum seolah tak merasa bersalah. Draco merapikan kerah kemejanya. "Yes, he is. Bahkan suratku yang mengajaknya untuk bermain saja tidak dibalasnya sama sekali." Ucap Draco. "Well—you should ask me than him, Draco. Okay guys, excuse me I wanna get my chair." Ucap Renese. "Silahkan." Jawab Draco yang nampaknya juga akan segera duduk melihat kakinya mulai melangkah lebih dulu.
Sebelum Renese melangkahkan kakinya menuju kursinya, Mattheo menahan pergelangan tangannya. "Maafkan aku. Aku sibuk melatih mantra - mantra baru, Nessie. Aku—"
"Teach me, then." Ucap Renese sebelum Mattheo menyelesaikan kalimatnya. Mattheo tersenyum miring. "Dengan senang hati." Jawab Mattheo. Lalu laki - laki itu memangkas jarak di antara mereka dan mendekatkan bibirnya pada telinga gadis itu. "Beritahu aku jika kau sudah membuat jadwal latihan kita. Sekarang, silahkan duduk. Pertandingan segera di mulai." Bisik Mattheo.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Curse of Love
FanfictionPada semesta ini, bukan hanya Harry Potter yang begitu disanjung dan dihormati banyak orang. Namun ada satu anak laki - laki yang dilahirkan oleh pasangan hebat slytherin, Matthew Thomas Riddle. Anak dari Thomas Marvolo Riddle atau dikenal dengan Lo...