Helios keluar dari ruangan dansa Rosaline.
Lauren yang sejak tadi menunggu dan geram kepada Helios pun langsung menarik kerah baju Helios lalu menggeretnya sedikit jauh dari pintu tempat Rosaline berlatih. "Keparat, lama sekali." Lauren mencemoh Helios.
Helios menepis tangan Lauren dengan ekspresi dingin nya, "Her Highness tidak berminat menemui mu, karena ia sibuk. Silahkan temui dia ketika acara Debutante Ball dilaksanakan."
"Kau harus tahu usaha ku mendapatkan berlian ini, aku rela tidak tidur selama beberapa hari." Lauren menghela nafas kasar.
"Kaum aristokrat seperti mu bukankah mudah mendapatkan berlian? Kau tinggal mengambil nya di lemari tempat perhiasan perhiasan itu disimpan." Helios harus mengambil sikap tenang jika berhadapan dengan Lauren sebab semua soal waktu.
Tak hanya itu, Helios pun harus mengatur suasana hati nya untuk gembira sebab ia akan pergi keluar bersama Rosaline.
"Tahu apa kau? Aku ingin memberikan berlian kepada calon istri ku dengan usaha dan keringat ku sendiri."
"Maka pergi lah dari manor Linbergh, karena sejak awal itu adalah milik ayahku." kedua bola mata Helios sayu namun memiliki makna tersirat.
"Sialan kau!" Lauren ingin memukul Helios namun ia menurunkan tangan nya kembali. "Kau yang tidak tahu diri, kau adalah putra seorang pengkhianat. Pantas saja Caesar de Linbergh tewas secara mengenaskan, aku bisa melihat bagaimana putra nya sekarang."
"Jangan sebut nama suci ayahku dengan darah kotor seperti mu. Karena fakta nya yang paling kejam atas permainan ini adalah ayahmu, Duncan de Linbergh."
Lauren terkekeh kecil. Ia merasa ingin tertawa dengan keras ketika mendengar Helios mengucapkan kata suci. "Pengkhianatanmu ini mungkin adalah satu di antara jalan agar aku bisa melihat wajahmu yang sesungguhnya. Kelahiran mu adalah sebuah kutukan, lebih baik kau tidak perlu lahir ke dunia ini sepupu." Lauren tersenyum puas karena ia berhasil menyakiti Helios oleh perkataannya.
"Semua kepercayaan memiliki resiko, termasuk resiko dikhianati. Berkacalah Lord Lauren dan jika kau dekat dengan ayahmu, maka kau akan mengetahui apa yang ia sembunyikan selama ini." tatap bengis Helios lalu berjalan melewati Lauren tanpa melakukan salam hormat.
Lauren terpaku, seketika mimik wajahnya berubah. "Aku tidak boleh tergocek, itu pasti hanya omong kosong."
*****
Sementara Rosaline baru saja kembali dari latihan berdansa, sekarang ia sedang berendam di sebuah bak berisi air hangat yang dicampur beberapa kelopak bunga. ― sesuai permintaan nya kepada ayahanda tercinta, Rosaline meminta untuk dibuatkan sebuah ruangan untuk nya membersihkan diri yang tersambung ke ruang tempat nya latihan dansa, dan beruntung Kyros mengabulkannya.
Dua pelayan wanita bernama Melanie dan Thalia membantu Rosaline membersihkan diri― ini adalah hal lumrah untuk keluarga kerajaan seperti nya.
Rosaline menutup mata menikmati air hangat yang merilekskan tubuh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENOUMENT (END)
Romance[Sequel of "RETROVAILLES"] GIEDENSERA #2 ENOUMENT : perasaan getir yang muncul di masa sekarang. Berharap bisa kembali ke masalalu. Bagai "hitam dan putih" itu lah yang menggambarkan hubungan ini. Perjuangan cinta adalah saat kalian saling menguatka...