2

121 5 0
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Zorgaf Ganendra Alvarez, pria berusia 24 tahun itu merupakan sahabat satu satunya sekaligus tangan kanan Nathan. Selain menjadi dosen, Nathan juga merupakan seorang CEO di salah satu perusahaan Indonesia. Ganendra lah yang selalu sigap membantu pekerjaan Nathan jika pria itu di sibukkan dengan urusan kampus.

Setelah menyelesaikan masalah Ganendra dengan mahasiswa nya tadi, kini Nathan mengendarai mobil nya menuju ke rumah kedua orang tua nya karena kebetulan ia sudah lama tidak berkunjung.

Bukannya tidak mau, tapi memang Nathan sedang di sibukkan dengan pekerjaan. Pria itu memang tidak tinggal bersama kedua orang tua nya lagi karena ia sudah membeli rumah sendiri, bahkan rumah nya lebih mewah dan besar di bandingkan rumah kedua orang tua nya.

Ia tidak ingin terus merepotkan kedua orang tua nya, padahal kedua orang tua Nathan tidak pernah merasa di repotkan sama sekali. Apalagi mengingat Nathan merupakan anak tunggal satu satu nya pasti apapun akan di lakukan untuk nya.

Tapi Nathan tetaplah Nathan, ketika ia telah memutuskan sesuatu maka itu akan tetap menjadi keputusan nya.

Mobil mewah itu berhenti di pekarangan rumah yang sangat luas, Nathan keluar dari mobil dengan membawa beberapa buah tangan untuk kedua orang tua nya.

"Eh aden Nathan ya ampun den makin ganteng aja, gimana kabar nya den" sapa bibi sari yang melihat kedatangan tuan muda nya itu.

"Baik bi, bibi gimana kabar nya? sehat kan?"

"Kalo aden sehat mah bibi juga pasti sehat den" jawab bi sari membuat Nathan terkekeh. Kedua nya memang sudah dekat sejak Nathan kecil, bi sari lah yang telah merawat dan menjaga Nathan saat kedua orang tua nya di sibukkan dengan pekerjaan.

"Ayo sok atuh masuk, malah jadi ngobrol di depan pintu" bi sari meraih kantong plastik yang di berikan Nathan kemudian mempersilahkan Nathan masuk.

"Bentar ya den, bibi panggilin nyonya sama tuan dulu"

"Memangnya mamah sama papah dimana bi?"

"Itu di kebun belakang, nyonya sama tuan lagi berkebun den"

"Oh iya udah biarin aja bi ga usah di panggil, biar Nathan yang kesana"

"Ya udah den kalo gitu bibi buatin minum dulu buat aden ya, aden mau minum apa? teh atau kopi?" Nathan menggeleng, perutnya sudah cukup kenyang saat ini.

"Engga bi, ga usah di buatin apa apa Nathan masih kenyang nanti malah kembung"

"Ohh oke den, tapi nanti kalo mau di buatin apa apa panggil bibi aja ya" Nathan pun mengangguk mengiyakan perkataan bi sari setelah itu ia bergegas melangkahkan kaki nya menuju kebelakang rumah.

My Lecture Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang