EMD : 01 He Really Isn't Human

179 23 6
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

*****

"Apa kau akan datang di pesta Basilio?" tanya seorang pria yang tengah memandang gawai di depannya.

"Kau saja, aku sedang ada urusan," jawab pria satunya yang tengah menyesap vodka di seberang meja.

"Sepertinya putri Basilio menyukaimu, Eras." Pria yang bernama Eras itu lantas tersenyum kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Tidak ada yang lebih menarik dari putri Pancho," jawabnya yang langsung dimengerti oleh pria yang masih tetap duduk di atas kursinya.

"Oh, apa ini kencan pertamamu? Semoga dia tergila-gila denganmu."

"Tentu saja, Axel." Lantas Eras pun berjalan meninggalkan Axel yang tengah meneguk botol minuman.

Sementara Emilia dibuat pusing dengan tingkah sahabatnya yang seperti tidak pernah merasakan dunia perkencanan. Dari mulai keluar kamar hingga di dalam mobil mulut Patricia tak hentinya mengomel.

"Emilia, apa bibirku sudah terlihat seksi?"

"Patricia, aku sedang mengemudi dan kau terus bertanya. Sudah ku katakan, kau terlihat sempurna. Pasti dia akan bertekuk lutut di hadapanmu."

"Astaga itu dia, Emilia. Pria yang mengajakku berkencan dan itu sangat tampan." ujar Patricia sambil menatap pria yang tengah berdiri di seberang dengan menggunakan mobil berwarna hitamnya.

"Terlihat mengerikan," balas Emilia sambil menatap perawakan pria pujaan Patricia.

Gadis di samping Emilia sepertinya sangat terpesona dengan pria yang akan ditemuinya sekarang. Terlihat dari gelagatnya yang tidak karuan.

"Emiliano, aku sangat berterima kasih karena kau sudah mau menemaniku. Tapi, Eras sepertinya ingin mengajakku saja. Jadi kau bisa pulang lebih dulu." ucap Patricia sambil memeluk sahabatnya itu. "Kalau daddy bertanya, kau bilang saja aku pulang sedikit larut." lanjutnya.

"Semoga kencan pertamamu menyenangkan, Pat." balas Emilia dengan tersenyum saat melihat sahabatnya sudah berjalan menghampiri prianya.

Emilia sempat mengingat nama yang disebutkan Patricia sebelumnya. Yaitu 'Eras' Emilia bahkan berniat untuk mengunjungi sosial medianya. Bukan apa-apa, hanya ingin tau saja seperti apa dia.

Benar saja jam yang semakin larut ini Emilia dibuat frustasi dengan kelakuannya sendiri yang begitu penasaran dengan wujud Eras. Namun, sejak tiga jam yang lalu ia tak menemukan nama akun sosial media pria itu.

"Kenapa tidak ada?"

Jemarinya pun tak henti menggerakkan di atas keyboard untuk mencari identitas kekasih sahabatnya itu. Hingga pada akhirnya ia mendapatkan sebuah artikel yang menceritakan tentang kehidupan seorang Erasmo.

Erasmo Mexican DelincuenteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang