Chapter 6

72 5 1
                                    

"Kau dekat dengan Hoshi hyung?" Pertanyaan yang entah dari mana menyeruak membuyarkan lamunan ku yang tengah duduk di cafetaria gedung agensi. Segera ku tolehkan kepala ku mencari sumber suara tersebut dan kemudian mendapati Minghao yang sudah duduk di samping kanan ku.

"Oppa bertanya padaku?"

"Dengan hantu, tentu saja dengan kau?"

"Hm, sepertinya aku dekat dengan semua member seventeen" Jawab ku polos.

"Bukan dekat dalam artian kerjaan maksud ku, tapi dalam arti lain" Sebenarnya aku faham apa maksud dari perkataannya, hanya saja aku malas menjelaskannya.

"Dalam arti? Apa sih maksud oppa? Aku jadi bingung sendiri mendengarkannya"

"Yasudahlah, kau sendiri saja? Kemana Mijoo? Biasanya kau selalu bersamanya?" Ia kembali bertanya tentang topik lain sambil sesekali matanya berkeliling mencari sosok Mijoo.

"Mijoo ke kampus karena ada kelas" Jawab ku singkat.

"Kau sendiri? Tak ada jam kuliah?" Tanyanya kembali sambil menopang dagunya dengan tangan.

"Sudah oppa, sekitar 1 jam yang lalu aku baru selesai ikut kelas online"

"Hmm, karena sudah selesai jadi kau tinggal melamun saja, begitu?" Dengan tawanya yang ringan menoleh ke arah ku.

"Ya begitulah"

***

Setelah kembali berlatih dengan yang lainnya dan member Seventeen, akhirnya waktu untuk pulang pun tiba. Sebenarnya kaki ku lelah karena terus berlatih dari pagi, meskipun ada waktu istirahat tetap saja rasanya lelah sekali, aku jadi ingin cepat-cepat kembali ke apartemen bertemu dengan bantal dan kasur empuk ku untuk melepas lelah.

"Yonna-yaa, kau mau naik bus? Aku dan Dareum sepertinya akan naik taxi" Mijoo yang berjalan di depan ku berhenti sejenak menyamakan langkah ku di belakang.

"Aku pulang naik taxi juga, kaki ku rasanya seperti agar-agar malam ini, aku ingin cepat bertemu kasur ku, kau pulang duluan saja, aku mau mampir ke mini market dulu"

"Ok kalau begitu, kabari aku jika sudah di apartemen ok? Aku pulang ya, ayo Dareum, kau sudah pesan taxinya?" Ucap Mijoo yang kini sudah berlalu menghampiri Dareum, sambil melambaikan tangan ku, mereka berdua membalasnya kemudian masuk ke dalam taxi yang mereka pesan.

***

"Ini saja kak? Ada yang lain?" Tanya karyawan minimarket setelah menghitung belanjaan ku yang tak seberapa, hanya beberapa kaleng beer dan cemilan lainnya yang ku beli malam ini.

"Iya ini saja" Setelah selesai membayarnya, aku berjalan keluar sembari menunduk menatap layar ponsel ku untuk memesan taxi.

Kemudian sebuah tepukan mendarat di bahu ku perlahan, seorang laki-laki tinggi, dengan pakaian tertutup dengan topi, kacamata dan maskernya mengagetkan ku. Aku pikir ia menepuk bahu ku karena aku menghalangi jalannya, lalu aku segera membungkuk dan meminta maaf sambil berlalu.

Belum sampai dua langkah berjalan, laki-laki itu meraih tanganku dengan pelan kemudian menurunkan maskernya perlahan.

"Hoshi oppa?" Aku yang sedikit berteriak langsung reflek menutup mulut ku.

"Hehe kau tidak mengenaliku ya kalau aku seperti ini?" Ia hanya tertawa perlahan dengan suara yang hampir berbisik.

"Tentu saja" Aku jadi ikut memelankan suara ku, entah untuk apa tujuannya, padahal ini sudah malam dan tidak ada orang di sekitar mini market.

I Wanna Dance With You ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang