Love 8

211 10 2
                                    

لا تندم على الانفصال ، لأن الانفصال أحيانًا يكون الطريق إلى لقاء أجمل .
"Jangan menyesali perpisahan, karena kadang-kadang perpisahan adalah jalan menuju pertemuan yang lebih indah."
_Jalaludin Rumi_

Setelah pembahasan mengenai waktu taarufan yang telah ditentukan,kini dilanjutkan dengan makan bersama.

" Ini siapa yang masak Hana?"tanya Ami Maesaroh umminya Akwam.

"Ini masakan Fara."

" Owh Masya Allah calon mantu ku emang idaman,udah cantik,Hafidzah,pinter masak lagi,sempurna yakan Akwam? Coba apa kurangnya Fara Gus?" Tanya ummi Akwam.

"Ada"

"Apa?" Tanya Anza penasaran.

" Setiap orang itu punya kekurangan,dan kurangnya Fara cuma satu...belum jadi milik saya sepenuhnya." Ucapan Akwam membuat Fara tersedak sambel teri.setelahnya dia menatap Akwam tak percaya bisa-bisanya Akwam mengatakan itu dengan gamblangnya.

'ih Gus maluu'batin Fara.

" Akwam...kamu tuh ya jangan suka buat Fara ketar ketir kasihan enggak kuat dengerin gombalan kamu itu." Ucap Gus Hisyam memanas- manasi.

" Fakta mas bukan gombal."ucap Akwam sembari mengambil air minum,dan meminumnya hingga tandas.

***

Malam harinya sesudah sholat isya Fara membuka ponselnya dan mengetikkan sesuatu disana
______________________________________
Gus Akwam

Assalamualaikum Gus

Walaikum salam Fara
Kenapa?
Gus apa gak sebaiknya
perjodohan kita batal saja

Alasan nya?
Saya kira gak semuanya
Ada alasan

Sebutkan karna saya butuh

Saya merasa gak pantes
Gus

Hanya itu? Bukan karena kamu
Mencintai orang lain?

Enggak gitu Gus

Perjodohan ini bakal tetep lanjut,tapi kalo kamu punya pilihan kamu sendiri kita batalin aja.

Kalo begitu saya boleh
tanya sama njenengan?

Apa?
Apa alasan njenengan mau
Dijodohin sama saya?

Seperti yang kamu bilang gak semuanya butuh alasan.

Tapi Gus.

Oke kalo kamu mau tau alasan saya,cuma satu,miliki kamu dan jadiin kamu satu- satunya perempuan dalam hidup saya.
______________________________________

Huft....
Fara menghembuskan nafasnya kasar seakan enggan berdebat dengan Akwam lagi.Kini Fara harus menerima semua garis takdir yang mungkin telah dituliskan untuknya.

***

Fara kini berjalan dengan santai dikoridor kampus hingga sampai didepan suatu ruangan yang membuatnya tertarik untuk memasukinya, library or perpus itu membuatnya tertarik,entah karena apa,ya mungkin untuk referensi.Hingga ketika sampai disalah satu rak buku membuatnya tertarik pada buku bercover hitam itu.Dengan tangan yang berusaha menggapai buku itu sebelum didahului oleh orang disisi sebelah rak yang berlawanan dengannya.

Hingga sosok itu tergambar jelas dimatanya lewat celah - celah rak buku.Dia Afnan,pria yang sempat berada dihatinya.Lukanya memang sudah sembuh tapi sakitnya masih tetap ada.Buru-buru Fara mengalihkan pandangannya dengan langkah tergesa-gesa berlalu dari sana.Namun detik itu pula Afnan menyadari kalo itu Fara,lantas dia pun mengejarnya.Tentu saja langkah Fara kalah cepat dibandingkan langkah Afnan yang lebar.

Pena santri in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang