Love 18

141 5 1
                                    

أبقي حبي في صمت
أعبر عن أملي في الصلاة
أقاتل من أجلك في بركته
Kusimpan cintaku dalam diam
Kulisankan harapanku dalam doa
Kuperjuangkan dirimu dalam ridho-Nya
_Ali bin Abi Thalib _

Sedangkan ditempat lain seorang gadis yang cukup cantik kini masih saja termenung entah apa yang saat ini ia pikirkan.Bahkan suara ponselnya yang berdering sejak tadi tidak membuatnya tertarik mengecek ponselnya.Hingga beberapa saat kemudian bundanya membuka pintu kamarnya.

"Nduk Fara, kamu gak denger handphone kamu dari tadi bunyi?"

"E-eh iya bunda kayaknya gak penting deh."

Drrrttt....drrrttt....ponselnya lagi-lagi bergetar membuat bunda Fara langsung mengambilnya sembari Menggeser layar ponselnya.

"Assalamualaikum Fara." Ucap seseorang diseberang sana.

"Walaikum salam Akwam...ini bunda...ada apa ya?"

"Bunda..." Sura Akwam terdengar ragu mengatakan nya.

"Kenapa Akwam ngomong aja?" Tanya bunda penasaran.

"Tapi bunda janji jangan nangis ya."

"Iya tapi kenapa Akwam?"

"Ayah kecelakaan bunda.Bunda sekarang kesini ya! Kerumah sakit Medika."

Sementara Bunda Fara yang berada ditempatnya langsung mematung dengan air mata yang tanpa terasa mengalir tanpa diminta Sedangkan Fara yang menyadari bahwa bundanya tidak baik-baik saja langsung memeluknya.

"Bunda kenapa?"

"Fara...Ayah kamu ke-ce-lakaan"

" Bunda tenang dulu sekarang ...yakin aja kalo Ayah sekarang bisa baik-baik aja." Ucap Fara seakan menguatkan Bundanya nyatanya perasaan nya sendiri saat ini juga tidak karuan.

***
Ruangan serba putih dengan berbagai macam obat-obatan menjadi tempat dirawatnya Ayah Fara.Akwam yang sedari tadi menunggu didepan ruangan duduk diatas kursi sembari mengacak rambutnya.Tak lama kemudian datang keluarga Akwam.

"Ya Allah semoga beliau Ndak papa." Gumam Akwam.Langkah kaki dari banyak orang membuatnya mendongak.

"Akwam...Ayah fara dimana?"

"Diruang UGD bi." Jawab Akwam pada Abinya.

***
Suara serangga malam terdengar begitu nyaring dalam sunyinya malam.Waktu semakin berjalan tapi Ayah Fara seakan semakin nyaman dalam tidur panjangnya.Selama itu pula kini Bunda Fara menangis dalam dekapan sepupu laki-laki Fara .Bunda Fara sendiri tak menyangka suaminya hari ini benar-benar mendapatkan kemalangan.

Sedangkan dalam lubuk hati Fara sendiri dia semakin membenci Akwam,entahlah dia merasa semua ini terjadi karena adanya dia.Apalagi setelah dirinya melihat vidio yang berdurasi 10 menit itu,walaupun dia sendiri belum tahu kebenaran yang sebenarnya terjadi.

Yang kedua,karena Akwam yang menjadi alasan kenapa Ayahnya kecelakaan,ya itu lantaran Ayahnya yang saat itu mendengar Fara menangis lantas menanyainya,dan ternyata mengenai perjodohan mereka yang terus-menerus mendapatkan kendala.Hal itu juga yang membuat Ayah Fara nekat hendak pergi ke Jogja menemui Akwam serta meminta penjelasan namun sialnya beliau malah mendapatkan nasib yang malang.

Bahkan kini sorot mata Fara memandangnya dengan sorot mata kebencian,entahlah dirinya seakan semakin tidak mempercayai ucapan seorang laki-laki manapun.
Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan Ayah Fara yakni Argan.

"Apakah kalian semua keluarga dari presiden?"

"Iya dok kami semua keluarga dari pasien."

"Apakah disini ada yang bernama Fara sama Akwam?"

"Ada dokter."

"Mereka berulang kali disebut- sebut oleh pasien.Sebaiknya mereka berdua saja yang menemuinya."

"Jadi apakah ayah saya sudah sadar dok?"

"Alhamdulillah sudah."

***

Diruangan serba putih salah satu ruangan di RS,Ayah Fara kini masih terbaring sembari tersenyum tipis kearah Fara dan Akwam yang berjalan kearah brankarnya.

"Nduk reneo..nduk."(nduk sini lah nduk)

"Njeh yah ajeng nopo?( Iya yah...mau apa?)

"Fara sayang toh sama Ayah?"

"Pastilah yah...kok ayah tiba-tiba tanya gitu?"

"Ayah cuma mau kamu malam ini menikah sama Akwam.Kamu bisakan Akwam menikahi putri Ayah?"

"Insya Allah Ayah...Akwam siap-siap saja."

" Kalo kamu Fara bisakan nduk?"

Fara hanya mengangguk patuh sebagai respon.Karena jujur ia sama sekali tidak pernah membantah perintah dari orang tua nya,apalagi setelah melihat ayahnya yang saat ini terbaring dengan wajah yang pucat,membuatnya hendak menangis.

***
Halo para readers ku yang cantik dan ganteng
Makasih ya buat yang masih mau baca cerita ini
Seperti biasa jangan lupa vote nya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote nya manis

Pena santri in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang