Love 12

165 9 4
                                    

مهمتنا ليست العثور على الحب ، ولكن ببساطة لإيجاد واكتشاف جميع الحواجز داخل أنفسنا التي نبنيها لعقد هذا الحب.
" Tugas kita bukanlah untuk mencari cinta, tapi sekadar untuk mencari dan menemukan segala penghalang di dalam diri sendiri yang kita bangun untuk menahan cinta itu."
_ Jalaludin Rumi _

Diroftop tampak seorang gadis cantik yang saat ini tengah menangis dalam diam.Air matanya terus mengalir namun Isak tangisnya sebisa mungkin dia tahan.Namun tanpa ia sadari ada seseorang yang memperhatikannya dari arah belakang,dia Akwam.

"Apa bener Gus saya itu Ndak pantes untuk njenengan."monolognya disela tangisnya.

"Apa bener njenengan cuma jadiin saya pelampiasan?"ucapan Fara membuat Akwam menghampirinya kemudian berkata

"Semua yang kamu ucapkan itu gak bener Fara."ucapan Akwam membuat Fara menoleh kebelakang.

"Gus."kaget Fara yang saat ini menyeka air matanya dengan hidung yang memerah.

"Ara ngomong apa aja kekamu hmm?"

"Sesuatu yang buat saya sadar kalo saya itu Ndak pantes untuk njenengan."

"Pantes dan ndaknya kamu untuk saya itu GK ada sangkut pautnya dengan omongan dia.Kalo takdir saya kamu dia bisa apa?Dan asal kamu tahu yang saya inginkan itu kamu bukan dia,yang saya cintai itu kamu bukan dia,dan yang doakan dalam sepertiga malam saya itu kamu bukan dia."

"Masih gak percaya?"
Fara hanya menggeleng sebagai respon.

"Kalo perlu kita ke KUA sekarang?mau?"ucapan Akwam membuat Fara malu,menunduk,dan kehabisan kata-kata.

"Kalo gitu bilang sama saya yang sejujurnya,siapa sebenarnya dia dalam
hidup kamu Gus ?"

"Dia itu gak lebih dari anak kyai saya dijogja.Saya tahu kalo dia menyukai saya bukanya pede tapi dia sendiri yang bilang kesaya.Saya nyuruh dia khatamin Qur'an dulu.Tapi saya gak janji apa-apa
dan ketika saya ketemu lagi sama dia saya sempet refleks tapi bukan berarti suka."

"Gus saya mau tanya."

"Apa hmm?"

"Kalo misalnya njenengan dijodohin sama Yai njenengan untuk dia apa njenengan mau?"

"Ya Ndak mungkin saya mau kan saya sudah mengkhitbah kamu."

"Tapi Gus itu menyangkut barokah Yai buat njenengan."

"Saya bakal ngomong baik- baik kalo saya sudah menemukan takdir saya bersama kamu."

***

Diarea parkiran sore ini seperti biasanya akan selalu ramai.Zia saat ini menghampiri Fara yang juga berjalan tidak jauh dari tempatnya.

"Far." Panggilan Zia membuat Fara menoleh.

"Lo free gak?"

"Emm iya kenapa?"

"Ikut gue yuk sekali-kali."

"Kemana?"

"Kekafe baru yang sekarang lagi promosi."

"Ya nanti aku telepon bunda dulu kalo nanti pulangnya agak telat."

"Oke."

Setelah Fara selesai lapor pada ibu negara nya karna dia akan pulang telat.Zia dan Fara kini masuk kedalam gocar yang mereka pesan sebelumnya.Dan untuk saat ini mereka berdua duduk santai dengan kendaraan yang mereka tumpangi melaju sesuai dengan rata-rata.

"Kok kamu tahu ada kafe baru lagi promosi?"tanya Fara memulai obrolan.

"Ck..Lo lupa kalo gue selalu apdate.ya meskipun ini workay alias worang kaya tapi ya tetep aja gue demen sama sesuatu yang promo,yang aman buat dompet gue,lagian nih kan gue mau belajar menghargai uang sesuai dengan pesan papi gue."

"Tinggal jawab singkat aja loh,ini kok jawab kayak gerbong kereta api, panjang banget."

"Ya kan gue mau menjelaskan secara detail dan rinci."

"Yowes sak karep mu."( Yasudah terserah mu).

Tak terasa obrolan singkat mereka membuat perjalanan seolah semakin cepat saja.Dan kini mereka telah sampai di kafe Kuncoro yang dalam bahasa Jawa kraton artinya terkenal.Kedua gadis itu keluar dari taxi dengan langkah santai.

Mereka berdua kini berjalan beriringan memasuki kaffe yang saat ini begitu ramai.Mungkin karena masih baru jadi dikasih promo.Tak lama dari itu dua lelaki tampan memasuki area dalam kaffe itu,keduanya melihat dengan tatapan yang sama datar nya.

"Far."

"Hmm."

"Ada pak Akwam tuh,tapi cwok disampingnya ganteng bingit, walaupun masih gantengan pak Akwam sih.Pak Akwam sini pak makan disini aja."
Ucapan Zia membuat Akwam menoleh sarta mengikuti saran Zia dan mengajak laki-laki yang ada disampingnya untuk ikut dengannya.Kedua lelaki tadi lantas duduk berhadap-hadapan dengan Zia dan juga Fara.Namun selama itu pula Fara terus saja menunduk karena malu.

"Zia kenapa kamu ngajak Gus Akwam kesini?"ucap Fara dengan berbisik-bisik

"Lah emang kenapa?"

"Aku malu lah Zi."

"Gus Akwam..Fara malu kalo Gus duduk disitu."ucap Zia yang sangat menyebalkan untuk Fara,rasanya ingin sekali Fara tendang Zia sampai kepluto.

"Iya satunya pemalu,satunya gak punya malu." Ucap laki-laki disamping Akwam yang ternyata bernama Afgan as-Safwan.

"Ck..kenapa sih Lo tuh nyaut aja."

"Punya mulut." Ucap laki-laki tadi datar.

"Ganteng doang tapi mulutnya gak dijaga."

"Emm ....butuh kaca."

"Gue kira orang ganteng omongannya juga baik ternyata zonk."

"Seenggaknya saya ganteng daripada kamu udah jelek gak punya malu."
Padah tidak ,Zia sebenarnya adalah gadis yang cantik loh.

"Baru kali ini ada yang ngomongin gue jelek.sori ya gue cantik dari lahir."

"Iya kamu cantik tapi minus akhlak."

"Udah- udah kalian ini kayak bocil aja malu-maluin,mending kalian kenalan aja biar akrab." Ucap Akwam.

"GAK SUDI." Ucap Zia dan Afgan kompak.

"Kayaknya kalian jodoh deh."

" Yaudah kalian kenalan aja,Zia ini Afgan dan Afgan ini Zia."

"Udahlah ganti topik males ngomongin cewek kayak dia." Ucapan Afgan benar-benar menohok hatinya.Ya walaupun Zia ini terkadang bar-bar
tapi tetap saja dia adalah seorang wanita.

"Gue sumpahin jodoh Lo kayak gue tapi jangan gue karna gue ogah." Ucap Zia sembari berlalu dari sana dengan mata berkaca-kaca menuju kearah kamar mandi kemudian disusul Fara karena Fara merasa canggung berada disana.

***
Halo para readers ku yang cantik dan ganteng
Makasih ya buat yang masih mau baca cerita ini
Seperti biasa jangan lupa vote nya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote nya manis

Ya makasih udah baca jangan lupa kasih vote dan komennya makasih nih ya ....
Kenalanan di IG aku Author _ara_

Pena santri in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang