Pukul 08:00 dini hari,saat ini terlihat seorang laki-laki tampan tengah mengecek arlojinya.Ya saat ini dia tengah berada dibandara menunggu waktu penerbangannya 15menit lagi kejogja.Bahkan sedari tadi perutnya terasa keroncongan karena dia sendiri yang bersikeras tidak mau sarapan.Kini pesawat yang ditumpanginya telah lepas landas kejogja.
***
Dikamar or ruangan berdesain abu-abu,Fara masih terbaring diranjang king size-nya.Tak lama kemudian pintu kamar Fara terbuka menampilkan sosok bundanya yang membawa semangkuk bubur kacang ijo kesukaan nya."Sayang...makan dulu nduk."
"Belum laper bunda."
"Kalo nunggu laper kapan kamu lapernya kalo gak disuruh makan."
"Yaudah nanti Fara makan sendiri Bun." Ucap Fara mengalah karena akan panjang urusannya kalo mengajak bundanya berdebat.
"Yaudah bunda tarok sini jangan lupa dimakan,abis itu diminum obatnya...kalo bunda udah kekamar kamu lagi semuanya harus udah diminum."
"Njeh bunda." Ucap Fara menurut.
Detik selanjutnya bundanya kembali berkata:"Cepet sembuh kan satu Minggu lagi mau ijab toh nduk..kalo gitu bunda tinggal dulu." Ucap bundanya sembari berjalan meninggalkan Fara.
***
Detik berikutnya ponsel Fara tiba-tiba berbunyi notifikasi membuatnya kembali mengecek ponselnya.Dan tertera dilayar ponselnya ada nomor yang tidak dikenali mengiriminya sebuah video berdurasi 10 menit namun hanya menampilkan suaranya saja."Ini Akwam kan...Masya Allah tambah ganteng ya." Terdengar suara laki- laki disana.
"Njenengan juga sama Gus." Ucap seseorang yang sepertinya adalah Gus Akwam sendiri.
"Akwam..kamu masih kenal Ara kan?"
Degg...
Jantung Fara mendadak berdetak tidak normal.
"Saya mau kamu menikah dengan ara.jadikan dia wanita kedua yang kamu cintai setelah ibumu.Dan vidio berdurasi 10 menit itu selesai tanpa lanjutan atau memperdengarkan jawaban akwam selanjutnya.Namun itu yang justru membuat Fara gelisah.Tak terasa air matanya menetes seakan dirinya hendak mengurangi beban yang ada dihatinya.
"Gus apa saya harus mundur?" Ucapnya lirih disela tangisnya.
"Dan untuk yang kedua kalinya semesta nggak biarkan saya bahagia dengan mengambil orang yang saya cintai."
" Bener ya kata mereka yang bilang saya tuh Ndak pantes untuk njenengan."
"Saya ada salah apa?" Ucapnya disela tangisnya.
"Gus kenapa mencintai njenengan harus sesakit ini."
Arghh...teriaknya beruntung kamarny kedap suara.
Tak lama kemudian ponselnya berbunyi notifikasi panggilan masuk.Membuatnya menggeser layar ponsel nya.Tapi tak berkata apa-apa.
"Assalamualaikum Fara."
"Walaikum salam." Jawab Fara serak dengan sembari sebisa mungkin Isak tangisnya ia tahan dengan susah payah.
"Saya mau bilang sesuatu sama kamu."Ucap Akwam disebrang sana.
"Kalo kamu cuma mau bilang kalo kamu dijodohin sama Ara dan kamu berniat mau batalin perjodohan kita...saya gak mau denger Gus ...huft sakit soalnya."Ucap Fara disela tangisnya.
"Kamu kenapa Far?kamu nangis?
"Kamu tahu dari siapa Far?"lanjutnya.
"Semua itu ndak penting Gus.Mungkin saya yang Ndak terlalu penting buat njenengan.Gus udah ya...."
"Fara Ndak gitu...saya pulang..."
Tutttt panggilan diakhiri secara sepihak oleh Fara.dengan kembali melanjutkan tangisnya yang sesenggukan.
***
Dengan langkah tergesa-gesa nya seorang laki-laki tampan tengah berada dibandara setelah melakukan penerbangan 45 menit yang lalu,hanya satu alasan yang membuatnya menjadi seperti ini ya karena dia tidak mau perempuan yang dicintainya kenapa-kenapa.Setelah mengetahui kejadian dimana seharusnya dia yang menjelaskan kepada Fara.Namun situasinya berbeda dia mengetahuinya bukan dari dirinya melainkan dari orang lain.Setelah dirinya telah menemukan taxi yang saat ini membawanya dengan kecepatan diatas rata-rata.Setelah 20 menit kemudian dijalanan Semarang mendadak tampak macet.Membuatnya berkali-kali mengecek arlojinya.
" Pak bisa agak cepetan nggak?"
"Agak susah mas soalnya didepan macet kayaknya ada yang kecelakaan deh."
"Owh gitu ya pak?"
Setelah 30 menit supir taxi yang Akwam tumpangi berusaha membelah kemacetan hingga netranya menatap seseorang yang tidak asing yang kini dibawa oleh mobil ambulance,setelah berada didepan atau ujung kemacetan,membuatnya turun .
"Loh kenapa mas?" Tanya sopir taxi
"Ada urusan pak,owh iya ini ongkosnya." Ucapnya terburu-buru sembari menyodorkan uang.
Dengan berjalan menghampiri ambulance itu.Akwam langsung masuk kedalam ambulance setelah memastikan bahwa penglihatan nya tidak salah. Ambulance yang tadi ditumpangi nya kini berhenti di RS terdekat.Detik selanjutnya seorang suster mendorong brankar yang membawa korban kecelakaan tadi agar mendapatkan perawatan lebih lanjut diruang UGD.Sedanfkan Akwam kini berkali-kali menghubungi nomor seseorang dengan keringat yang terus-menerus membanjiri pelipisnya.
"Fara...saya mohon angkat teleponnya." Gumam nya
***
Halo para readers ku yang cantik dan ganteng
Makasih ya buat yang masih mau baca cerita ini
Seperti biasa jangan lupa vote nya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote nya manis
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena santri in love
Fanfictionللحب خمسمائة جناح ، وكل جناح يمتد من فوق السماء في أعلى السماوات إلى ما تحت الأرض. "Cinta memiliki lima ratus sayap; dan setiap sayap membentang dari atas surga di langit tertinggi sampai di bawah bumi." __Jalaludin Rumi_ menceritakan tentang perj...