CHRISTMAS EVE

171 11 0
                                    

Malam natal ini Irene mengunjungi apartement Wendy sekedar menuangkan rasa rindunya karena beberapa hari ini dia terlalu sibuk mengurus pernikahan nya yang sebentar lagi akan di laksanakan. apalagi beberapa waktu lalu ada kejadian dirinya dan Wendy yang ingin di celaka kan oleh seseorang yang bahkan mereka belum mengetahui pasti siapa pelakunya. khusus untuk malam ini Irene ingin melupakan segala hal itu dan hanya ingin bermanja dengan calon suaminya itu.

Irene telah berada di depan apartement Wendy tetapi dirinya sengaja datang lebih cepat daripada jam yang ia katakan ke Wendy. dengan langkah kaki yang senang dia pun berjalan menuju kamar apartement Wendy dan membuka pintunya tanpa aba-aba.

" WANNIE!! eoh? " ucap Irene terhenti ketika melihat seorang pria yang memakai baju Santa Klaus sedang menaiki sebuah bangku dan menghias tembok dengan tulisan ' MERRY CHRISTMAS MY LOVELY BAE '

" K-kok kamu udah sampai aja? " ucap pria tersebut dengan wajah terkejut seperti tertangkap basah ketauan selingkuh.

" pfft. jadi ini alasan kenapa kamu gak kabarin aku seharian hm? " goda Irene sambil menahan ketawa melihat ekspresi Wendy yang menggemaskan bagi Irene.

" gagal usahaku buat malam natal ini surprise buat kamu... padahal aku udah memperkirakan sebelum kamu datang bakal sempet buat dekor seperti ini." ucap Wendy lemas dengan ekspresi cemberut karna gagal membuat Irene terkejut ,malah dirinya yang dibuat terkejut oleh Irene.

" aigo kamu jadi menggemaskan jika seperti ini chagiya" ucap Irene yang langsung saja mencubit pipi calon suaminya itu.

" kamu berhasil kok buat aku terkejut sama usaha kamu ini, sampai apartement kamu semua nya dekorasi natal loh." lanjut ucap Irene membujuk Wendy yang terlihat kecewa karna usahanya gagal.

" kamu berusaha hibur aku ,hm? " ucap Wendy sambil tersenyum manis menatap Irene.

" abis kalo gak di hibur nanti nangis terus minta balon, mana aku gak punya balon lagi " ledek Irene dengan wajah jailnya.

" Hajima aku bukan anak kecil,hyun... lalu khusus malam ini aku bakal kasih hadiah buat kamu karna sudah menjadi anak baik hoho.. " ucap Wendy yang berakting seperti Santa Klaus sungguhan.

" really? then... hug me and kiss me " ucap Irene dengan senyuman menggodanya.

" just it? come on babe... itu bahkan kita lakukan setiap ketemu. apa kamu gak mau tas baru keluar di mall yang waktu itu kita lihat? atau mungkin berlian terbaru yang limited edition itu?? " ucap Wendy mencoba bujuk Irene untuk meminta lebih dari sekedar hal itu.

" I don't need diamond,silver or gold ring... I don't need a fancy things, just only you. " jawab Irene sambil mengalungkan tangan nya ke tengkuk Wendy dengan manja.

" aku menyerah kalo kamu udah begini " ucap Wendy pasrah karna percuma jika Irene sudah bersikeras dengan kemauannya.

" hehehe... gitu dong chagiya." ucap Irene sambil tertawa kecil melihat Wendy yang selalu mengerti dirinya.

Wendy pun memeluk Irene dengan hangat lalu mencium bibir Irene yang lembut dan berwarna pink itu. Bibir kekasihnya itu adalah hal favorite Wendy dan sebuah alasan kenapa Wendy tidak pernah bisa menahan hasratnya untuk tidak menciumnya. setelah cukup lama mereka dengan posisi seperti itu akhirnya mereka menyudahinya.

CUP!

" kamu jadi lucu deh pake kayak gini " ucap Irene sambil memperhatikan Wendy yang menggunakan kostum berwarna merah dengan bulu di setiap ujung pakaian nya berbulu putih lalu di lengkapi janggut putih dan tidak lupa topi natal yang sewarna dengan pakaiannya.

" jadi kamu suka kalo aku jadi Santa Klaus ,hm? " tanya Wendy sambil menaik turunkan alisnya dengan senyum jailnya.

" aku suka karna itu kamu... kalo Santa nya bukan kamu ya enggak aku suka lah " jawab Irene sambil cemberut manja.

" oh my gosh... why are you so cute being like this ,hm? " ucap Wendy yang gemas dengan tingkah laku Irene yang kekanakan seperti ini.

" gimana kalo kita lanjut dekorasi pohon natal ini dan setelah itu aku bakal siapin makan malam romantis buat kamu, Gorgeous " lanjut ucap Wendy yang wajahnya berdekatan dengan wajah Irene.

" Stop sweet talker, Seungwan -ah. baiklah ayo kita hias ini Bersama lalu setelah itu kita bisa menonton film Bersama sehabis makan malam. " ucap Irene menyetujui ide Wendy dengan senang.

mereka pun menghias pohon natal tersebut dengan bahagia sekaligus di iringi dengan canda tawa seolah mereka melupakan apa yang telah mereka lalui beberapa waktu lalu. sehabis mereka mendekorasi seluruh apartement Wendy, mereka pun makan malam dengan lampu lilin yang menghiasi meja mereka yang terkesan romantis.

disisi lain sepasang kekasih sedang berjalan di kota malam hari ini sambil bergandengan tangan menyusuri sepanjang jalan kota yang di hiasi dekorasi natal dengan indah. meskipun suhu begitu dingin namun pasangan tersebut tidak merasakan dingin, melainkan merasakan kehangatan sekaligus detak jantung yang berirama kencang

" karina, kenapa kamu sangat suka musim dingin sampai kita kencan di luar seperti ini? " tanya pria tersebut heran.

" Waeyo? karna aku suka Winter " ucap wanita yang bernama Karina itu sambil tersenyum manis menatap pria yang sudah pasti Winter yaitu kekasih Karina yang dingin seperti kulkas 2 pintu.

" hm... begitu ya " jawab Winter berusaha terlihat biasa saja meskipun jantungnya berdetak cepat karna tiba-tiba saja Karina berkata begitu.

" huh... dasar dingin seperti namanya. " ucap Karina badmood karna jawaban Winter tidak sesuai expetasi Karina.

" berhentilah mengkomentari aku " ucap Winter lalu mengecup bibir Karina tiba-tiba dan setelah itu memasukan tangan Karina ke saku sweater nya.

Karina yang terkejut dengan perilaku Winter yang tidak bisa di tebak hanya terdiam dengan wajah yang sudah memerah. sepanjang jalan Karina tersenyum bahagia lalu memeluk lengan Winter dengan erat.

Seulgi dan Joy pun menghabiskan malam natal mereka dengan keluarga Joy. kedatangan Seulgi sangat di terima oleh keluarga Son yang sudah berteman baik dengan keluarga Kang yang sekaligus rekan kerja juga diantara kedua keluarga ini.

" Seulgi kapan kau menikahi anak ku ? " tanya Yuri menggoda Seulgi yang terlihat kikuk saat bertemu dengan nya.

" S-secepatnya Yuri Ahjussi " jawab Seulgi canggung.

" begitukah ? bagus aku tau kamu tidak akan macam-macam dengan anak ku. kalau sampai putriku ini tersakiti olehmu, lihat saja nanti " ucap Yuri mengancam walau itu hanya keisengan Yuri saja dengan Seulgi, lagipula ia tau siapa keluarga Seulgi.

" YES SIR!! " ucap Seulgi lantang dengan posisi berdiri dari kursinya dan memberi hormat seolah Yuri seorang letnan.

" appa hajima kau membuat Seulgi takut " ucap Joy menegahi appa nya.

" hahaha... baiklah, baiklah putriku " ucap Yuri tertawa melihat reaksi putrinya dan Seulgi.

MERRY CHRISTMAS YEOROBUN

udah lama banget nih author gak muncul, ehe!

author lg gak ada mood buat nulis kelanjutan nya jadi gantinya author buat tema natal

YEAY!!

SEMOGA KALIAN SEMUA SEHAT SELALU DAN MENIKMATI LIBURAN NYA

SEE YOU NEXT CHAPTER

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang