Tidak terasa mereka pulang sudah malam hari. Irene merasa ragu untuk menanyakan suatu hal dengan Wendy karena beberapa hari lagi mereka akan resmi menjadi suami istri. Dengan memikirkan secara matang akhirnya Irene pun mulai memecahkan keheningan diantara keduanya dengan mulai berbicara serius meskipun masih ada keraguan di ucapannya.
" Seungwan ah... A-apa kamu tidak merasa bosan, jenuh atau apapun itu saat bersamaku selama ini? " Ucap Irene dengan wajah yang sulit di artikan dan nada bicara yang sedikit sulit keluar.
Wendy yang mendengar perkataan Irene seketika memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah Irene. Wendy memandang wajah Irene dengan tatapan yang lembut lalu merapikan rambut Irene ke belakang telinganya dan berkata dengan nada lembut.
" Waeyo? Aku sama sekali tidak ada merasa bosan, jenuh atau apapun itu yang seolah aku menyesal memilihmu... Malah aku yang merasa apa aku pantas berada disisi mu untuk waktu yang panjang? aku merasa kamu begitu sempurna sampai aku merasa seperti mendapatkan suatu hal yang sangat luar biasa di hidupku, hyun. " Jawab Wendy sambil menatap lembut kedua mata Irene.
" Apa kamu selalu bersikap seperti ini hanya denganku atau ke semua wanita hmm? " Ucap Irene dengan nada meledek sambil tersenyum.
" Aniya... Aku memperlakukan wanita istimewa hanya untuk wanita yang special yaitu kamu. " Ucap Wendy sambil tersenyum lalu mencium kening Irene.
" Apa masih ada yang kamu ragukan dariku Joohyun? Tanyakan semua yang mau kamu tau, aku bakal jawab semuanya dengan jujur. " Lanjut Wendy sambil mengusap rambut Irene lembut.
" Bagaimana jika bersamaku malah menyakitimu Wan? Atau aku tanpa sadar berubah dan memilihku adalah sebuah kesalahan. " Ucap Irene dengan ekspresi wajah yang terlihat cemas.
" Kamu tau? Meskipun dirimu berubah berkali-kali dan kamu tanpa sadar sering menyakitiku... Aku tetap memilihmu, hyun. Aku hanya mencintaimu setiap hari, setiap menit bahkan setiap detik, Tidak pernah sekalipun aku menyesal memilihmu." Jawab Wendy dengan nada lembut.
Seketika Irene terdiam dan tanpa sadar mengeluarkan air mata sambil menatap Wendy. Wendy yang melihat itu pun seketika panik dan berusaha mencari sapu tangan di kantongnya untuk menghapus air matanya Irene.
" Wae? Apa aku salah berbicara? Mianhae hyun.. " Ucap Wendy dengan nada panik lalu menghapus air mata Irene dengan sapu tangannya.
Irene hanya tersenyum tipis lalu memegang tangan Wendy dan mencium pipinya Wendy
" Gomawo Seungwannie, Saranghae.." Ucap Irene sambil tersenyum lembut.
' Kamu selalu membuatku percaya denganmu Seungwan. Aku janji tidak akan meninggalkanmu dan tidak mengecewakanmu. ' batin Irene.
Setelah Irene mencurahkan semuanya di dalam mobil dan merasa tenang, mereka pun keluar mobil lalu Wendy mengantar Irene sampai depan pintu rumahnya.
" Kalau begitu aku pulang ya. Besok aku jemput seperti biasa dan jangan tidur larut, hyun. Lalu-- " Belum sempat Wendy melanjutkan ucapan nya, Irene langsung menutup mulutnya Wendy dengan tangan nya
" Arraseo... Dari dulu kamu gak berubah Seungwan, selalu protektif dan banyak berbicara kekeke.." Kekeh Irene yang masih menutup mulutnya Wendy dengan tangannya.
Wendy pun tertawa lalu memegang tangannya Irene dan mencium tangannya.
" Good night my Princess Joohyun dan apapun yang terjadi aku pasti akan selalu menjagamu. " Ucap Wendy sebelum akhirnya dia berjalan ke arah mobilnya dan pulang ke rumah.
DI KAMAR TIDUR
Irene tidak bisa tidur karena masih teringat jelas bagaimana Wendy di mobil berkata hal manis seperti itu dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky
Teen FictionBagaimana jika sahabat yang dari kecil pernah menjadi pahlawan tapi disaat yang bersamaan menjadi seseorang yang bikin kecewa. Lalu tiba-tiba datang lagi dan ternyata dia lah yang di jodohkan oleh orang tua?? Gak ada yang perlu di jelasin lagi Seun...