3. Uks

276 37 0
                                    

Istirahat adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua siswa-siswi di seluruh antero dunia.

Dan salah satu diantara orang-orang tersebut, diantaranya ada [Name] yang benar-benar menunggu jam istirahat.

Padahal mah baru aja memasuki jam kedua, tapi perut [Name] sudah bersuara yang menandakan dirinya lapar.

Karena dirinya untuk kesekian kalinya melewatkan sarapan karena takut telat.

Kali ini dirinya tidak melihat ke jam dinding tapi ke jam di hp nya.
Dan jam tersebut menunjukan pukul 07:11.

Mana satu pelajaran itu waktu nya 45 menit, buset dah.
Mana tahan perutnya menunggu selama itu.

Mana jam pertama nya fisika lagi, tambah tepar anaknya di tempat duduknya.

Untung saja tempat duduk [Name] di barisan ketiga, bisa dibilang di tengah tengah, jadi dirinya bisa merebahkan kepalanya di meja dan tangan nya sebagai bantalannya.

Terlebih guru yang sedang mengajar tak terlalu memperhatikan.
Kecuali...

"[Fullname], oy!"
Panggil guru tersebut.
a.k.a Gojo Satoru.

[Name] yang mendengar namanya pun mendongakkan kepalanya yang awalnya berada di meja.

"Ada apa pak?"
Tanya [Name] lemas.

"Kamu--, buset!"
"Pucet amat muka mu?, sakit yah?"
Kaget Gojo melihat salah satu muridnya sudah bermuka pucat saja.

Memang benar sekarang penampakan [Name] sedang pucat disertai keringat di pelipis kepalanya.

"Enggak tau pak"
Jawab [Name] dirinya merasa tak sakit, cuman perutnya terasa sedikit perih dan pusing menimpa dirinya.

"Kamu ke UKS gih sana, yang PMR tolong dibantu"
Lalu Nobara dengan sigap menghampiri [Name].

Sebagai sebagai salah satu anggota PMR sekaligus sahabat nya [Name].

Nobara yang awalnya membopong tubuh [Name], tapi disana Yuuji menawarkan diri untuk membantu menggendong [Name].

Nobara pun setuju, dan mereka bertiga pun keluar kelas.
Dan dengan segera menuju UKS.

Sesampainya di uks, Yuuji segera merebahkan tubuh [Name] di salah satu ranjang disana.

"Nobara, gue pamit ke kelas duluan yah"
"Entar kalau udah selesai, gue balik kesini lagi"
Yuuji pun pamit, dan pergi dari sana.

"[Name], kamu udah sarapan belum?"
Tanya Nobara sambil menyentuh dahi [Name] serta kedua pipi [Name].

Nobara sedikit merasakan panas pada tubuh [Name].
"Demam ini"
Gumam Nobara disana.

"Belum"
Mendengar jawaban [Name] itu, Nobara hanya bisa menggelengkan kepalanya kecil.

Sahabat nya ini sepertinya punya kebiasaan melewatkan jam sarapan.
"Gue beliin roti mau?, untuk mengganjal perut yah"
Tawar Nobara.

Disana [Name] hanya mengangguk kecil.
"Oke, tapi sebelum itu lu minum ini"
Nobara menyerahkan segelas teh hangat yang sudah dirinya buat saat memasuki uks tadi pada [Name].

[Name] langsung meminum nya sampai habis.
Rasanya sangat enak, entah kenapa rasanya sedikit ringan, tidak sepusing tadi.

Ini kayaknya para anggota PMR jago bikin teh.

"Yaudah, gue beliin roti nya dulu yah"
"Gue sebentar doang, ga bakal lama"
Lalu Nobara dengan bergegas tancap gas ke kantin.

Kantin dan UKS jaraknya cukup jauh.
Maka dari itu Nobara kesana dengan cara berlari supaya sahabatnya itu nggak menunggu lama dirinya.

Sambil menunggu Nobara balik, [Name] memilih untuk memejamkan mata nya sejenak.

Tak terasa dirinya terlelap menuju alam mimpi tanpa menyadari ada seseorang yang menjenguk dirinya.

[Name] pun bangun dikarenakan mendengar sayup-sayup suara orang yang tengah berbicara.

Dengan perlahan [Name] pun membuka matanya serta menyesuaikan penerangan yang ada disana.

"Uhm.."
[Name] memposisikan dirinya duduk sambil sedikit mengucek mata kanannya.

"Sudah bangun, [Name]"
Terdengar suara laki-laki yang menyapa indera pendengarannya.

Tunggu...
Laki-laki?

LAKI-LAKI?!!

[Name] terkejut menyadari bahwa yang menyapa dirinya pertama saat bangun adalah seorang lelaki.

Tapi siapa?.
[Name] pun melihat ke arah kanan depan sana.

Oh, ternyata.
Kak Yukimiya Kenyu.

Kenyu disana bersama dengan Nobara.

"Oh, kak Yuki"
Sapa balik [Name] dengan nada pelan.

"Ini diminum dulu, [Name]"
Kenyu pun menyerahkan segelas air putih kepada [Name], dan disambut dengan baik oleh [Name].

Dengan segera [Name] menghabiskan minuman tersebut.
Lalu menyerahkan kembali pada Kenyu.
"Terimakasih kak"

"Sama-sama"
"Kakak, kedepan yah. Kalau ada perlu panggil aja"
Kenyu pun keluar dari kamar yang ditempati [Name].

Btw struktur dari UKS nya itu adalah satu ruangan yang memiliki 4 kamar yang khusus untuk satu orang.

Jadi lebih privasi gitu.

"Kok kak Yuki bisa disini, Ra?"
Tanya [Name] pada Nobara yang duduk di kursi yang tepat berada di samping ranjang [Name] tempati.

"Oh itu, kak Yuki hari ini jadwalnya jaga makanya dia ada disini"
"Lu udah enakan, ini roti yang gue beli tadi, dimakan"
Nobara menyerahkan satu roti yang masih terbalut rapi di kemasannya.

Dan diterima [Name] dengan senang hati.
"Thanks"
"Btw Ra, gue udah berapa lama disini?"
Sambil memakan roti yang diberikan Nobara tadi.

"Sekitar jam pelajaran kedua sampai mau pelajaran kelima udah ini"
Mendengar hal tersebut membuat [Name] keselek roti yang sedang ia makan.

"Ukh, uhek--"

"[Name]!, gawat"
"Bentar, gue ambilin air dulu"
Dengan cepat Nobara mengambil air, dan kembali dengan cepat sambil membawa segelas air.

[Name] langsung mengambilnya dengan tergesa-gesa dan meminumnya.
"Lega..."
Ujar [Name] merasa lega.

"Berarti udah sekitar 3 jam an gue disini gitu?"
Tanya [Name] lagi sambil menaruh gelas ke nakas yang ada di dekat ranjang.

"Iya gitu deh"

"Terus kok kak Yuki bisa ada di kamar gue?"

"Oh itu, awalnya sih kak Yuki cuman ngecek biasa aja, terus lu ngingo ke gini"
"AKHHH ADA MONYET GELANTUNGAN DI KAMAR AKU, MAMAH!"
"Jadi kak Yuki yang awalnya cuman ngecek biasa malah meriksa lu, tapi ada adegan dimana lu nahan kak Yuki gitu, jadi gitu deh"
Jelas Nobara.

Mendengar penjelasan tersebut yang dari dirinya ngingo sampai berani menahan tangan Kenyu, membuat muka nya tambah memerah.

"Gue sakit gini amat, sabar sabar"
"Orang sabar banyak duit"
Batin [Name] pasrah.
Dirinya merasa malu banget banget banget sekarang ke Kenyu.

Sedangkan Kenyu yang berada di depan merasa biasa-biasa saja, malahan...
"Kalau diingat lucu juga dia mengang tangan ku"
"Pengen lagi rasanya"

TBC.

SMA!i (local au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang