12. Insiden

130 21 0
                                    

Emang ada insiden apa sih diantara [Name] dan Yuuta, sampai-sampai [Name] kalau melihat Yuuta rasanya dihantui rasa malu.

Jadi insiden nya tuh...

"Ini Mpls hari terakhir kan, Ra?"
Tanya [Name] pada Nobara yang berada disampingnya.

Saat ini mereka tengah mendengar kan penjelasan dari salah satu guru di aula.

Tapi, emang mereka yang tak terlalu suka mendengar penjelasan apalagi di hari yang panas begini, jangan harap mereka berdua mendengarkan penjelasan tersebut.

"Iya, katanya hari ini minta tanda tangan sama kakak-kakak OSIS."
Mendengar hal tersebut [Name] langsung kaget.

"Hah!?"
"Males banget minta ttd sama kakaknya, pasti entar disuruh-suruh yang aneh-aneh."
Dumel [Name].
Karena kalau dari cerita orang-orang yang di suruh-suruh itu pasti susah.

Ada katanya yang disuruh manjat tiang bendera, dan ini adalah cerita dari abang nya sendiri.

Pengennya sih nggak percaya dengan cerita abangnya itu, tapi ada bukti foto nya.

Siapa yang ngambil foto itu, [Name] juga nggak tahu siapa, hanya abang nya dan Tuhan yang tahu.

Jadinya dirinya percaya.

"[Name], tapi lumayan tau bisa interaksi sama kakak-kakak cogan."
"Lu kan naksir tuh sama kak Yuuta."
Mendengar ucapan Nobara itu, [Name] hanya bisa geleng-geleng kepala.

Nobara memang ada benarnya juga, dirinya bisa berinteraksi langsung sama kakak kelas tersebut.
Eh, tapi pasti banyak orang yang bergerombol kan, sama aja boong nggak sih!?

"Pasti banyak orang nggak sih?"
"Mau gimana lagi."
Tanya [Name] lirih.

"Yaiyalah, orang ganteng begitu."
"Kayak semut gerumbungi gula, nah gitu juga entar kelihatannya."
Nobara sama sekali nggak membantu, padahal [Name] disitu mengkode minta saran.

Dan ternyata sama sekali tak peka akan kode itu.
"Nggak membantu sama sekali."

"Apa kata lu!?"
Kesal Nobara.

"Gapapa, daripada itu.."
"Kayaknya guru nya udah selesai tuh."
Terlihat disana guru yang tadi menjelaskan sudah turun dari podium.

Podium itupun langsung diambil alih oleh ketua OSIS, yaitu Itoshi Sae.
"Baik, setelah ini kita akan lanjut pada pencarian tanda tangan ya,"
"Semuanya harap siap sediakan pulpen dan kertas yang sudah diberikan sebelumnya, terimakasih."
Jelas Sae.
Kali ini [Name] maupun Nobara mendengar kan penjelasan singkat dari Sae tersebut.

Giliran yang cakep langsung pada fokus. Hadeuh...

"Yang bener aja.."
"Males nyaa..."
Keluh [Name] sambil mengeluarkan kertas yang sudah di sediakan sebelumnya oleh panitia serta pulpen miliknya dari dalam tas.

"Mana kakak OSIS nya lumayan banyak lagi, aduh"
Ucap Nobara ikut mengeluh disamping [Name].

"Yaudah ayo, yang lain udah pada nyari tuh"
Memang disana beberapa murid sudah mulai berpencar mencari para kakak-kakak OSIS yang sudah terlebih dahulu keluar untuk menghindari mereka, parah.

"Ayo.."
Dengan semangat yang tersisa sedikit, bahkan bisa dibilang tak ada semangatnya sama sekali mereka berjalan dengan langkah lemes.

"Coba ke kakak cewek situ yuk?"
Tawar Nobara sambil menunjuk kearah kakak OSIS perempuan yang tengah digeromboli para murid yang ingin minta tanda tangan.

"Ayo aja."
Mereka pun menghampiri kakak tersebut dengan keinginan yang satu, minta tanda tangan.

Walau sudah desak-desakan dengan gerombolan orang disana, mereka tetap saja terdorong kebelakang.

SMA!i (local au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang