11. Pasar

151 24 0
                                    

Pada pagi Sabtu yang cerah ini, secerah senyuman nya, ea.

Ada seorang perempuan yang tak kunjung-kunjung bangun, siapa lagi kalau bukan pemeran utama book ini, [Name].

Padahal alarm hp nya sudah berbunyi berkali-kali, itu sama sekali tak memengaruhi tidur cantik nya, malahan dirinya makin nyenyak, emang kocak anak satu ini.

"[NAME], bangun!"
Pintu kamar terbuka keras disertai teriakan kencang dari seseorang yang [Name] pastikan itu adalah ibunya.

Ibu [Name] langsung saja menuju kasur yang terdapat anak gadis satu-satunya ini yang masih saja belum bangun.

"[Name], bangun!"
"Kamu ini!, anak gadis kok masih molor aja jam segini!"
"Coba contoh mama mu ini, mama dulu nggak kayak kamu tahu!"
Ya, teman-teman.
Dimulai lah ceramah pagi-pagi ini.

"Iya, ini [Name] bangun"
[Name] langsung beranjak dari kasurnya dan berjalan keluar meninggalkan ibunya yang masih menasehati nya.

"[Name], mama belum selesai ngomong"
"Kamu ini, dasar anak jaman sekarang"
Ibu [Name] juga langsung keluar dari kamar anaknya ini, menyusul [Name] yang entah mau kemana.

Dan yang ternyata [Name] bukannya makan atau mandi.
Dirinya malah terlelap lagi di sofa ruang tamu.

Melihat anak gadis nya begitu, oh tentu ibu [Name] tak tinggal diam.
Dengan cepat ibu [Name] mengambil handuk kepunyaan [Name].

Dan...

Ctass!

Suara tamparan dari handuk tersebut yang menyentuh pantat [Name] itu membuat [Name] mengaduh kesakitan akibat tamparan tadi.

"Mama!"

"Apa!?"
"Kamu ini yah bukannya mandi, malah tidur lagi!"
"Sana mandi, nih"
Ibu [Name] langsung menyerahkan handuk kepunyaan anaknya itu.

[Name] dengan langkah malas langsung menuju ke kamar mandi, sambil terus mengaduh kesakitan.
"Pantat ku..."

Selang 15 menit.
Akhirnya [Name] pun keluar dari kamar mandi, dan sudah berganti baju juga.

Sekarang ini dirinya tengah sarapan dengan nasi goreng yang sudah bisa dibilang agak dingin, walaupun udah dingin tetep enak!.

Ditengah [Name] yang sedang makan.
Ibu [Name] menyuruh sesuatu, yang langsung membuat [Name] keselek nasi goreng yang tengah ia makan.

"Uhuk!"
Dengan segera [Name] mengambil minum, dan meminum nya hingga tandas.

"Mama, ih!"

"Apa sih, kamu ini!"
"Kamu mau ngelawan apa yang mama suruh!?"

"Bukan gitu, tapi--"

"Nggak ada tapi-tapian"
"Cepat abisin makanan kamu, dan langsung kerjakan apa yang mama suruh tadi"
[Name] disana hanya bisa pasrah, entar kalau ngelawan takut kualat dirinya.

[Name] pun melanjutkan sarapannya dengan suasana bad mood.

Nggak enak banget, sumpah!.

Setelahnya [Name] sudah selesai dengan sarapannya, langsung saja dirinya bersiap-siap untuk melaksanakan tugas negara ini, yaitu pergi ke pasar.

Ya, perintah dari ibunya [Name] adalah pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan dirumah.

Tapi, kali ini [Name] ke pasar nya sendirian, karena ibunya ingin ke kondangan.

"Mama!"
Teriak [Name] saat melihat motor kesayangan nya tidak ada di halaman rumah nya.

"Kenapa sih, nak!?"
Tanya ibu [Name] yang tengah bersiap untuk ke kondangan.

SMA!i (local au)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang