chap 3

6.3K 170 11
                                    

**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘

_______________________________________

Nanon terus bolak-balik di depan ruang depan seperti cacing kepanasan. ia menggigit jari-jarinya sambil terus berpikir lalu memberanikan diri masuk ke dalam. apa dekan akan setuju kalau dia minta dipindah kantor? nanti kalau ditanya alasannya harus jawab apa? aduh, otaknya bleng. ia tidak bisa memikirkan apa-apa lagi.

kenapa harus ada kebetulan seperti ini sih? Kenapa pula dia harus dapat tempat magang di kantor kakak iparnya sendiri? padahal dia sudah berpikir untuk menghindari pria itu sebisa mungkin. kejadian semalam membuatnya malu bukan main. dan, kalau sampai tahu dia ada apa-apa dengan Kak ohm, bisa bahaya. dia bakal jadi pelakor yang ada main sama suami Kakaknya sendiri.

Pelakor? Nanon menggeleng geleng kuat. kan dia yang dilecehkan sama Kak Ohm, kok dia yang jadi pelakor? tapi dia juga menikmatinya bukan? aduh, tuhkan....
pikirannya jadi kacau lagi.

"Nanon? kenapa di sini?"

Nanon berbalik, sosok keren yang sudah lama ia sanjung sanjung itu berdiri tepat di belakangnya. namanya bright vachirawit, salah satu pria populer di kampus. biasanya kebanyakan laki-laki keren, sok dingin di depan banyak pria atau wanita, tapi Bright ini kebalikannya. meski agak pendiam, Ia adalah sosok yang ramah dan lembut pada banyak orang. tidak susah akrab dengannya, menurut teman-temannya Nanon sih.

karena selama ini Nanon nggak pernah akrab dengan pria itu. mungkin karena diam-diam Nanon adalah penggemar beratnya bright. Jadi, dia yang aktif itu selalu jadi pasif di depan laki-laki baik seperti Bright ini. lihat saja sekarang, ia malah merasa canggung hanya sendiri di depan Bright dan teman-temannya sedang di kantin.

"H-hai," sapa Nanon tersenyum tipis, menyembunyikan rasa malunya. saat Bright membalas senyum padanya, hatinya meleleh seketika.

Gila ganteng bangett! pria manis itu berteriak dalam hatinya. wajah Bright  ini campuran bule sama Cina. denger-dengar dari banyak gosip yang beredar sih, Papanya orang Cina dan Mamanya America. Karena pekerjaan, kedua orang tua bright pindah ke Indonesia. jadi dari bayi bright sudah hidup di Indonesia. bisa dibilang pria itu kenal Indonesia dengan sangat baik.

"aku tanya kenapa kamu berdiri di sini?" tanya Bright lagi karena pertanyaannya tadi belum dijawab oleh Nanon.

"OOh, mau ketemu dekan. kalau gitu aku masuk ya Kak," sahut Nanon dan langsung berbalik masuk tanpa mengetuk. Entah kenapa Ia selalu malu di depan bright. Bright sendiri merasa aneh, dari semua perempuan atau pria hanya Nanon yang tidak pernah mencoba akrab dengannya. pria itu malah cenderung menghindari bicara dengannya, dan itu terjadi berulang berkali, padahal bright cukup tertarik pada pria manis itu. Ya sudahlah pria itu mengangkat bajunya Acuh Tak Acuh lalu pergi meninggalkan tempat itu.

___________________

Nanon sudah keluar dari ruangannya. Sekarang dia telah bergabung dengan teman-temannya di kantin. mukanya ditekuk, saat bertemu dengan dekan tadi dan menyampaikan maksudnya untuk mengubah tempat magang, dekan nggak setuju. apa lagi tadi dekan bilang semua anak-anak magang sudah siap untuk diturunkan kekantor kantor selesai jam makan siang nanti.

Dan dengan terpaksa Nanon harus menyiapkan mental bekerja di kantor kakak iparnya. ia berpikir keras Bagaimana biar nggak terlihat oleh kak ohm. kan pria itu bos di kantor itu, pasti karyawan biasa saja susah bertemu dengan pemimpin tinggi perusahaan, apalagi mereka hanya berstatus Mahasiswa magang.

"dengar-dengar di NS group direkturnya sangat ganteng, kayak oppa oppa Korea." ujar Win. Ia merasa iri karena Nanon dan Chimon bisa bekerja di perusahaan besar itu. Nanon tertawa terpaksa, tampan sih tampan, tapi suka mainin wanita dan pria. mukanya datar seperti balok, orangnya kaku, dan otaknya sangat mesum.

"sudah punya pacar belum?" tanya Chimon semangat. Ia suka dengan pria-pria kaya dan dingin.

"sudah nikah malah."sahut Win, Chimon langsung Manyun.

"tapi beredar cerita pernikahan mereka nggak bahagia, istri si direktur Katanya sudah punya pacar lain. mereka pernah kepergok ciuman sama suaminya, tapi suaminya malah biasa-biasa saja." jelas win lagi panjang lebar. Nanon mulai tertarik, yang mereka bicarakan adalah kak Lengso dan kakak iparnya, gimana tidak tertarik coba.

"kok kamu tahu banyak? emang itu gosip dari mana? tanya Chimon lagi tidak percaya.

"Kakak aku kerja di sana, dia sendiri yang malah memergoki mereka. tapi cuma berani cerita ke aku aja karena takut dipecat. pokoknya cerita ini sih Jangan sampai bocor di kantornya." jawab Win sekaligus memberi peringatan pada kedua temannya itu. Chimon menggangguk angguk, sekarang dia percaya. Nanon sendiri menertawakan Win diam-diam. kalau nggak mau cerita itu bocor, ngapain harus cerita ke mereka Coba. dia sendiri yang bocorin deluan.

"ayo non," pandangan Nanon beralih pada Chimon yang sudah berdiri dari bangku.

"ke mana?" tanyanya bingung.

"ke kantor tempat kita magang." sahut Chimon. Oh iya Nanon baru ingat. ya ampun, pria manis itu berdiri dan berjalan mengikuti Chimon dari belakang.

Tak Butuh waktu lama mereka sudah kini telah berdiri di depan gedung besar itu. namanya OP grup terpampang besar besar di depan gedung itu.

mulut Chimon terbuka lebar, Ia senang karena magang di perusahaan yang terlihat besar dan elit itu. Itu bukan perusahaan sembarang, pokoknya ia harus kerja keras. Mungkin saja pas lulus nanti dia bisa diterima di situ.

"ayo masuk non," seru Chimon menarik tangan Nanon masuk ke dalam.

Nanon terus menoleh ke kanan kiri dengan sikap was-was. jangan sampai dia papasan dengan pria yang sangat ingin dihindari itu. jangan sampai, pria manis itu merapalkan doanya dalam hati.

ada dua mahasiswa lainnya yang sudah sampai lebih dulu dari Chimon dan Nanon. Keduanya laki laki-laki, meski sekampus Nanon tidak kenal mereka. Ini pertama kalinya kedua pria itu melihat mereka. Chimon yang pada dasarnya lebih ramah dari Nanon melambaikan tangan ke mereka. mungkin win mengenal mereka, Nanon tidak peduli, ia lebih perduli masalahnya sendiri.

Tak lama kemudian datang seorang wanita yang lebih dewasa dari mereka, mungkin umurnya ada diakhir 20-an. pakaiannya rapi dan wajahnya tampak ramah. ia berdiri di depan mereka berempat.

"perkenalkan namaku laya, asisten manager di kantor ini. aku yang akan menjadi mentor kalian selama kalian magang di perusahaan kami." ucap wanita bernama laya itu memperkenalkan diri dengan ramah.

"Ayo! aku akan mengajak kalian keliling kantor sekalian mengantar kalian ke divisi yang sudah kami Tentukan," terang laya. Nanon dan yang lain mengikuti wanita itu.

sepertinya Nanon pernah melihat wanita bernama Laya ini . Pria manis itu mencoba mengingat-ingat, Ah iya. Laya ini juga turut hadir dipernikahannya Kak Lengso dan kak ohm. tapi sepertinya dia tak kenal Nanon, itu lebih baik menurut Nanon.

Guys gimana nih aku kan nulis ada 3 novel nih jadi
Aku juga bingung nulis nya takut lama endnya
Jadi aku bingung mutusin antara hiatus dua novel dan fokus ke 1 novel aja atau up tiap novel up nya gantian up nya perminggu

Menurut para readers gimana nih??

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang