chap 64

744 53 1
                                    

**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘


Meski mendapatkan masalah tidak menyenangkan yang di sebabkan oleh si penjahat bercadar itu, Ohm dan Nanon tetap menyelesaikan bulan madu mereka dengan bahagia. Bagi pasangan baru tersebut, ini adalah bulan madu pertama seumur hidup mereka, jadi mereka memutuskan untuk melupakan sejenak apa yang telah mereka alami.

Dan akhirnya delapan hari berlalu sudah. Kapal pesiar yang mereka naiki telak berlayar kembali ke Kota tempat tinggal mereka dan sampai dengan sempurna. Nanon merentangkan tangannya lebar-lebar merasakan angin yang bertiup menerpa wajahnya.

"Bagaimana perasaanmu? Senang?" Ohm berbisik di telinganya, sambil memeluk sang suami dari belakang. Nanon mengangguk.
Jelaslah dia senang walau ada masalah sedikit di hari pertama mereka berbulan madu. Tapi semuanya seakan terlupakan karena suami tampannya ini sangat memanjakannya.

"Aku masih ingin liburan denganmu. Menghabiskan waktu berdua, saling menggoda, saling menyentuh dan banyak lagi. Aku ingin melakukan semuanya berdua denganmu. Rasanya kalau bersamamu waktu berputar sangat cepat. Aku benci itu." Ohm mengusel-usel dagunya di ceruk leher Nanon.

Laki laki manis itu tertawa pelan, menyentuh rambut suaminya dan mengacaknya pelan. Ohm mulai manja padanya. Dan kalau mode manja pria itu datang, Nanon jadi geli sendiri. Tapi ia senang karena Ohm hanya mengeluarkan sisi lain dari dirinya kepadanya. Hanya pada dia.

Orang-orang yang tidak mengenal baik Ohm pasti akan berpikir kalau pria itu adalah jenis pebisnis dingin yang kejam dan tak tersentuh. Tapi di mata Nanon, suaminya adalah sosok yang sangat lembut, pengertian dan sangat baik hati. Tapi juga akan berubah sangat kejam pada mereka yang menyakiti orang-orang terdekatnya.

Setelah menjalani hubungan cukup lama dengan lelaki itu sampai menjadi istrinya, Nanon semakin memahami Ohm. Cintanya yang tumbuh pada suaminya kian hari kian besar. Pria itu berhasil merebut hatinya. Berhasil membuatnya jatuh cinta. Walau pendekatannya pertama kali dilakukan dengan cara yang tidak benar.

"Setelah ini mau langsung pulang rumah atau mampir makan di restoran?" tanya Ohm lagi. Sebenarnya ia sudah menyiapkan kejutan untuk Nanon, ia ingin langsung membawa laki laki manis itu pulang tapi ingin memberi sang pasangan pilihan.

"Pulang aja. Aku pengen istrihat seharian. Masih capek."

"Capek kenapa?" Ohm sengaja bertanya. Jelas dia tahu arti capek yang dimaksud kekasihnya.

"Udah tahu masih aja pura-pura. Pokoknya seharian ini aku mau istirahat. Kak Ohm nggak boleh gangguin apapun alasannya, titik." Nanon harus mempertegas dengan setegas-tegasnya karena ia tahu suaminya ini suka sekali ingkar janji kalau masalah menahan napsu.

Ohm hanya tertawa. la juga sudah kelelahan beberapa hari ini. Karena tiada hari yang mereka lewati untuk bermain bersama di atas ranjang. Yang anehnya, pasangan itu sama sekali tidak merasa bosan. Gimana mau bosan coba kalau rasanya membuat mereka ketagihan. Hanya saja badan Nanon sudah sampai di ambang batas dirinya butuh banyak istirahat.

Apalagi kondisinya masih dalam masa hamil muda. Ohm pun tahu itu. Makanya lelaki itu sangat berhati-hati ketika berhubungan badan dengan istrinya. Malah Nanon yang kebanyakan bermain kasar. Tapi Ohm suka, apalagi dari hari ke hari kekasihnya tambah nakal dan pintar saat melayaninya. Ada kebahagiaan tersendiri dalam hati Ohm.

"Jadi kita langsung pulang sekarang?

"Mm,"

"Baiklah. Aku akan menelpon sopir mengambil barang kita. Setelah orang-orang itu berkurang baru kita turun."

Pengantin baru itu menunggu sampai kapal sepi baru turun. Ohm terus membimbing istrinya selama perjalanan dari atas kapal menuju mobil. Sopir mereka yang tadi mengambil barang-barang mereka setia menunggu di samping mobil.

Lelaki yang hanya sedikit lebih tua dari Nanon itu bergegas masuk mobil begitu bos dan istrinya sampai.

"Kita pergi sekarang bos?"

"Ya. Kau tahu akan mengantar kemana bukan?" Ohm seperti memberi kode pada sopirnya lewat kaca spion.

"Kita mau ke rumah kan?" Nanon bertanya karena merasa aneh dengan interaksi suaminya dan sih sopir.

"Iya sayangku." ucap Ohm tersenyum lebar di sertai dengan cubitan kecil di pipi istrinya. Sopir pria itu ikut tersenyum. Jarang-jarang ia lihat bos dinginnya itu bersikap lembut pada orang. Ternyata memang benar, sedingin-dinginnya seseorang, tetap akan berubah drastis pada orang yang mereka cintai.
Sepanjang perjalanan Nanon terus memandang keluar jalan. Dahinya mengernyit. Mau kemana ini? Jalannya beda, bukan jalan mau pulang ke rumah mereka. Laki laki manis itu menatap suaminya curiga.

Sebelum Nanon sempat membuka mulut, Mobil mewah berwarna hitam itu mulai memasuki sebuah pekarangan mansion mewah yang terletak cukup jauh dari dalam kota. Lokasinya sangat tenang dan rindang.

Nanon mengerjab-ngerjabkan matanya melihat betapa mewah dan besarnya mansion itu. la menatap Ohm.

"Kak Ohm ini...?" ia ingat Ohm bilang ingin membeli rumah baru untuk keluarga kecil mereka. Ohm tersenyum.

"Rumah baru kita. Hadiahku untukmu. Aku membelinya atas namamu."

"Sebesar ini?" mulut Nanon membulat seakan tidak percaya suaminya akan menghabiskan banyak uang untuk dirinya. la tahu harga rumah ini tidak main-main.

"Kenapa, tidak suka?" laki laki manis itu menggeleng. Tentu ia suka dan sangat mengagumi bangunan yang ada di depannya ini. Tapi, mendapatkannya dengan segampang ini betul-betul sulit di percaya. Keluarga Nanon memang kaya, tapi dari dulu dia selalu hidup sederhana. Makanya tiba-tiba diberikan rumah, ia senang bukan main dan masih tidak bisa berkata-kata.

"Aku suka!" serunya lalu memeluk Ohm kuat-kuat dan menghujaninya dengan ciuman bertubi-tubi. Siapa yang tidak suka hadiah coba. Ohm ikut bahagia. Tidak sia-sia ia meminta bantuan Blue dan Lengso mencarikan rumah baru sebagai hadiah untuk istrinya.

Nanon masih sibuk melihat-lihat dari dalam mobil, seraya masuk ke parkiran garasi. la tampak bersemangat. Ohm mengelus surai rambut istrinya dan mengajaknya turun dari mobil. Pasangan itu saling bergandengan memasuki rumah. Bahkan rumah itu tersedia lift. Karena mereka masuk dari garasi bawah tanah, maka daripada berputar mengelilingi, lebih baik naik lift. Lebih cepat dan tidak bikin capek.

Sepanjang hari itu Nanon ditemani Ohm mengelilingi rumah baru. Nanon senang bukan main. Ternyata ada pembantu juga. Mereka memperkenalkan diri dan mulai hari ini akan mulai bekerja di rumah tersebut. Nanon bersikap ramah ke mereka semua. la ingin menjadi majikan yang baik. la tahu rumah sebesar ini memang butuh pembantu. Tidak mungkin kan dia berani tinggal sendiri saat suaminya pergi bekerja.

"Ayo istirahat sebentar di taman belakang." ujar Ohm menarik lembut tangan Nanon dan berjalan ke arah taman.

Semua tersedia di rumah itu. Nanon merasa hidupnya jadi lebih enak setelah bersama Ohm. Pria itu terus memanjakannya. Bahkan terlalu memanjakan dia. Tapi Nanon suka. la senang.

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang